"Hyung, lihat!"
Namja yang merasa dipanggil, menghentikan kegiatan mengobrak-abrik lokernya. Menatap namja yang disampingnya, lalu menatap benda yang dipegang oleh namja yang lebih tinggi.
"Aku dapat surat cinta Hyung! I-"
"Mingyu-yaa, bukanlah kau sering mendapatkannya? Tumben seheboh itu." Ujar namja satunya dengan wajah datarnya.
"Aish Wonwoo Hyung, lihat nama pengirimnya!" Ujar Mingyu sambil menunjukkan kertas pink fushia itu.
Chou Tzuyu
Wonwoo tanpa sadar mengeraskan rahangnya.
"Hyung, aku di notice! Yeah!" Teriak Mingyu bahagia.
"Hm" dan Wonwoo langsung menutup lokernya dan menuju kelasnya.
"Yak Hyung, tunggu aku!"
.
.
.WONWOO P.O.V
Ada apa dengan diriku?
Bukankah harusnya aku senang Mingyu di notice oleh incarannya, Chou Tzuyu?
Kenapa aku merasa kesal?
Haahh, mungkin ini efek aku mengerjakan PR Fisika hingga larut malam.WONWOO P.O.V END
Jeon Wonwoo, namja berusia 18th dan bersekolah di Carats High School. Dia pintar, tampan -bagi Wonwoo, padahal sebenarnya ia lebih cocok dikategorikan manis lho-, namun dingin dan misterius. Itu bagi orang lain yang baru pertama kali mengenalnya.
Namun tidak bagi Kim Mingyu.
Kim Mingyu adalah sahabat dekat Wonwoo, bertetangga sejak kecil, bahkan selalu satu sekolah dengan Wonwoo. Jarak usia mereka terpaut 1 tahun. Kini Wonwoo ada di kelas 12-2 dan Kim Mingyu ada di 11-4.
Mungkin itu saja perkenalannya.
Jeon Wonwoo melangkahkan kakinya menuju tangga sekolahnya, namun dicegat oleh si tiang hitam -bagi Wonwoo.
"Hyung, nanti ketemu di kantin seperti biasa ya!"
"Bagaimana jika aku tidak mau?"
"Aku akan menyeret Hyung ke kantin pastinya, atau aku gendong seperti karung beras?"
Selalu seperti itu, Mingyu dengan tingkah pemaksaannya. Tapi itu selalu membuat Wonwoo senang, entah kenapa, dan jangan tanyakan Wonwoo karena dia sendiri juga bingung.
"Hahahaha arraseo, belajar yang rajin ne?"
Mingyu tersenyum memperlihatkan taringnya yang manis, Wonwoo yang tak tahan, mengusak surai madu Mingyu dengan gemas. Lalu Wonwoo melanjutkan langkahnya melewati tangga menuju kelasnya di lantai 2.
[SKIP]
"Won-ie, kantin yuk!" Ajak Soonyoung pada Wonwoo yang sedang mencatat materi yang di papan tulis.
"Changkkaman."
Tak berapa lama, Wonwoo menutup buku tulis dan menaruh pulpennya di samping bukunya.
"Kajja!" Ujar Soonyoung dan dibalas tawa kecil oleh Wonwoo.
.
.
.
"Aigo, ramai sekali..""Gara-gara kau nih, lambat!"
"Kenapa aku? Kau mau tidak kupinjamkan materi untuk ujian kita nanti?"
Mendengar ancaman Wonwoo seperti itu, Soonyoung langsung merangkul bahu sempit Wonwoo. "Hehe, aku bercanda Won-ie~"
"Wonwoo Hyung!"
Wonwoo yang merasa dipanggil, langsung mencari sumber suara.
"Pangeran dekilmu tuh yang manggil." Ujar Soonyoung sambil mengarahkan kepala Wonwoo ke meja Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Love
Fiksi Penggemar"Aku menyukaimu, tapi aku takut mengungkapkannya. Kau tau kenapa? Karena..kau terlalu berharga bagiku.. Perasaan ini tidak salah, akulah yang bersalah disini. Karena aku yang pengecut ini, mencintaimu" - Jeon Wonwoo Hai hai, aku kambek lagi wkwk Ter...