konflik

9 2 0
                                    

Salwa sangat kesal pada kelompoknya, dia ingin curhat pada kakaknya, tapi bukannya ngasih saran malah ledekin dia. Makin kesal jadinya salwa.

Karena ingin menghilangkan rasa kesalnya ia pun pergi kekantin mencari makanan. Makanan membuatnya lupa semuanya selain kpop. Dia pun memesan burger, kebetulan kedainya sepi.

" tumben sepi kedainya buk." ucap salwa kepada ibuk penjual burger tersebut.

"Yaiyalah sepi, ini kan jamnya belajar bukan istirahat, kamu bolos ya?" tanya buk penjual burger itu balik.

"Alah...pantes dari tadi sepi, paling nanti dicatat sama ketua keamanan." jawab salwa enteng.

"Kalau gue yang nyatat nama lo gimana?" tanya seseorang dari belakang. Salwa terkejut dan langsung melihat orang itu.

"Ah...ketua osis..." jawabnya patah patah.

"Ayo ikut gue ke BK!" bentak orang itu, Maya, ketua osis sekolah seni ini.

"Kan ketangkap osis gue, sialan, gue lagi laper juga disuruh keBK." keluhnya sambil mengikuti langkah maya.

Di ruang BK...

"Assalamu'alaikum pak vicky." ucap maya pada guru BK mereka yang terbilang masih muda.

"Wa'alaikumsalam maya, kamu bawa laporan apa?" tanya pak vicky ramah.

"Siswi yang masih berada dikantin saat kbm sedang dilaksanakan." jawabnya dengan sangat berwibawa. Memang maya sangat cocok menjadi osis, dia mempunyai aura yang berbeda dengan anak lainnya.

"Siapa dia? Bawa masuk keruangan saya, saya akan buat dia jera." perintah pak vicky.

Maya pun mengangguk, dia keluar ruangan dan ternyata salwa sudah tidak ada lagi didepan ruangan, dia sudah pergi melarikan diri.

"Sialan kau salwa, liat aja lo, kalau jumpa gue bakar hidup hidup lo." umpat maya dari luar ruangan.

Pak Vicky pun keluar dan melihat maya sedang mengumpat.

"Eh...bapak?" tanya maya gelagapan.

"Mana siswa yang kamu bilang tadi?" tanya pak vicky balik.

"Huft...dia kabur pak, saya tau namanya salwa kelas 2-1." balasnya dengan wajah menunduk.

"Oh...terima kasih atas beritanya ya... Bapak mau buat laporan untuk dia." balas pak vicky seraya meninggalkan maya.

"Huft...untung lo selamat kan..." ucap seseorang disebelah salwa, Fikri.

"Lo kok tau gue lagi ditangkap osis?" tanya salwa memastikan.

"Tadi gue liat lo depan BK, lo pasti boloslah." jawabnya singkat.

"Lo juga bolos ya makanya nggak masuk kelas?" tebak salwa ke fikri.

"Gue barusan dari toilet. Dah, sekarang lo jalan dibelakang gue biar nggak ketangkap lagi." balas fikri sambil tersenyum.

Jujur, sebenarnya salwa punya rasa sama fikri dari kelas 7. Apalagi fikri baik sama dia, itu membuatnya makin suka sama fikri.

Mimpi ketinggianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang