Makin suka

22 1 0
                                    

Salwa mengikuti langkah fikri dari belakang. Dan akhirnya mereka masuk kekelas bersamaan. Guru yang sedang masuk ialah guru musik.

"Assalamu'alaikum buk, boleh kami masuk?" tanya fikri ramah pada guru musik, buk ani.

"Dari mana kalian?" tanya buk ani dengan antusias.

"Tadi saya permisi ketoilet buk, dan saya jumpa salwa barusan keluar dari ruang guru." jawabnya santai.

"Masuklah." jawab buk ani. Fikri dan salwa pun masuk bersamaan.

"Dari mana lo?" tanya kayla, teman sebangku dan dekatnya.

"Dari kantin, gue laper, terus ketangkep osis." balasnya dengan murung.

"Trus kok lolos?"

"Ditolong sama fikri"

"Kok bisa?"

"Ya bisalah."

Kayla yang tak paham memilih diam, dia pun memperhatikan guru menjelaskan tentang musik.

"Oke murid-murid, sebentar lagi ada acara tahun baru, jadi sekolah kita mengadakan berbagai lomba seni. Yaitu drama, band, solo, duet, dan dance. Karena saya guru musik kalian, saya akan memilih grup band dari kelas kalian." bu ani pun memperhatikan kertas yang sudah ia tulis dari tadi.

" Oke semuanya. Pemegang vokal saya percayakan ke kayla. Mika kamu sebagai gitaris. Veri kamu sebagai pianis dan raihan sebagai drummer." lanjut bu ani membuat seisi ruangan ricuh.

"Astaga yang benar saja saya sendiri perempuan buk." kayla pun angkat bicara.

Bu ani hanya menaikkan satu alisnya. Dia menarik nafasnya dan berkata "Jika kamu nolak saya akan beri tugas ini ke Fiona." ucapnya enteng membuat kayla mati kutu.

Secara kayla dan fiona adalah rival karena suara mereka paling bagus dikelas. Tapi tetap saja kayla yang lebih bagus, dia memiliki nada tinggi sehingga dapat menyanyikan lagu apapun apalagi lagu BTS lagu kesenangannya.

"Jadi bagaimana kayla?" tanya bu ani memastikan, kayla melihat fiona sangat berharap harap tapi dia tak ingin rivalnya menang.

"Saya menerimanya buk, maaf membuat keributan."

"Tak masalah, jadwal latihan kalian pada hari senin dan rabu, disaat pulang sekolah sisakan waktu 2 jam untuk latihan. Saya permisi dulu sudah bel." terang ibu ani membuat kelas kembali ricuh mendengar bel istirahat.

"Salwa, mau kekantin?" tawar fikri membuat pipi salwa memanas.

Kayla mengetahui hal tersebut segera menggoda temannya itu. "Pergilah sal, aku harus berdiskusi pada curut curut itu, jadi makan saja duluan dengan fikri." ucap kayla membuat salwa makin panas.

Sialan kau kayla, awas saja nanti pulang sekolah, kuhantam kau dengan tanganku. Batin salwa.

Mereka pun jalan berdua melewati koridor menuju kekantin, tapi mereka dihadang oleh seseorang.

"Hei salwa! Berhenti atau kau akan dapat surat panggilan orang tua!" teriak seseorang membuat aku panik.

Bersambung...

Mimpi ketinggianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang