☆ Segitiga ☆

84 10 7
                                    

Canada x Reader x Senpai!America
Highschool!AU

OOC, typos
.

.

.

Seorang gadis bersurai [h/c] terlihat kebingungan mencari kelasnya. Maklum saja. Ia tidak masuk di hari penerimaan siswa/i baru karena sakit.

[f/n] nama gadis itu.

"Aku tidak ingin sekolah hari ini.." gumamnya. Yah, ia bahkan tidak tahu kalau sekarang ia berada di bangunan kelas 2.

"Kau.. Kelas satu?" tanya sebuah suara membuat gadis itu menoleh ke belakang. Ia mendapati seorang lelaki bersurai pirang, berkacamata, dan memiliki dua buah manik biru laut.

"I-iya! Aku mencari kelasku!" jawab [f/n]--berharap bisa mendapatkan bantuan dari orang itu. Ia bisa melihat dasi orang yang ditemuinya berwarna merah--kakak kelas.

Senyuman kecil terukir di bibir lawan bicara [f/n]. "Oke, kalau begitu, biarkan hero ini membantumu!"

.

.

.

Kedua insan itu berjalan kearah bangunan kelas 1. [f/n] bisa melihat siswa/i dengan dasi biru berlalu-lalang. 'Ternyata tadi aku nyasar, toh..'  pikirnya.

"Kau masuk kelas mana?" tanya senpai bersurai pirang yang membantu gadis itu.

"Um.. 1-B." jawab [f/n] sembari mengingat-ingat.

"Kita sudah sampai!" seru sang senpai.

"Terimakasih! Maaf merepotkan.." [f/n] membungkukkan badannya 90°, dan dibalas dengan senyuman kecil dari sang lelaki.

Sang lelaki mengulurkan tangannya. "Alfred." ujarnya, tak lupa dengan senyuman yang selalu terukir di bibirnya.

[f/n] menjabat tangan Alfred. "[f/n]! Senang berkenalan denganmu, Alfred-senpai!" seru gadis itu sembari tersenyum lebar.

"Kalau begitu, hero yang tampan ini harus kembali! Dah, [f/n]!"

Ah, pagi yang sempurna bagi tokoh utama kita --[f/n]-- ini.

.

.

.

Jam istirahat

.

.

.

[f/n] berjalan menuju kantin sekolah dengan membawa dompet berwarna [f/c] di tangannya.

Betapa terkejutnya ia tatkala melihat antrian panjang di depan mata. "Antriannya panjang sekali.." gumamnya.

Bruk!

Seseorang tak sengaja menubruk [f/n] sehingga ia terjatuh ke belakang.

Prang!

Oke, [f/n] yang terjatuh tidak terlalu penting. Sekarang, ada keadaan lebih darurat daripada itu.

"Ah, maaf!" seru [f/n].

Ia tak sengaja menubruk orang di belakangnya yang sedang membawa nampan berisikan makan siang.

"T-tidak apa-apa.." rintih orang itu.

[f/n] mengulurkan tangannya--menawarkan bantuan. "Sini, aku bantu."

Orang tersebut menerima uluran tangan [f/n], kemudian berdiri. Setelah bisa berdiri dengan sempurna,  ia membersihkan seragamnya dari sisa-sisa makanan yang masih menempel.

Sweet Canadian || Canada x Reader ONESHOT ||Where stories live. Discover now