Karena telah kelelahan akibat bermain kejar-kejaran, akhirnya mereka memutuskan untuk beristirhat disebuah bangku taman, tak jauh dari tempat istirahat mereka, terlihat penjual ice crem dengan menggunakan gerobak. tanpa memberi tahu Mingyu, Wonu pun menghampiri penjual ice cream tersebut dan langsung memesan satu cup ice cream rasa vanilla kesukaannya.
Mingyu yang melihat Wonu tak berada disampingnya ia langsung menatap penjuru taman hingga tatapannya berhenti disebuah penjual ice cream, tanpa berfikir panjang ia langsung menghampiri penjual ice cream tersebut lebih tepatnya menghampiri sahabatnya yang sedang menikmati ice cream
"hyung kau membuatku panik saja, kukira kau diculik oleh orang jahat ternyata kau disini rupanya"
Wonu yang mengabaikan keberadaan sahabatnya itu, ia masih terfokus kepada ice cream nya hingga menyesap(?) habis ice creamnya. Ia melihat Mingyu yang sedang menikmati ice cream dan berniat untuk meminta sedikit ice creamnya Mingyu "hhm.. Gyuie bolehkah aku..meminta sedikit ice cream milikmu?" dengan ragu-ragu Wonu meminta tetapi tidak ada tanggapan dari lawan bicaranya tersebut 'rupanya kau balas dendam Gyuu' batin Wonu, Mingyu yang tak tega melihat Wonu yang terus menerus meneguk salivanya akhirnya ia memutuskan untuk memberikan ice cream miliknya untuk Wonu. Wonu yang kegirangan itu refleks memeluk Mingyu "Woahh gomawo Gyuie saranghae". Mingyu tahu betul kalau Wonu itu sangat menyukai ice cream. Bagi Wonu ice cream itu sudah menjadi makanan(?) favoritenya.
Setelah selesai memakan ice cream mereka melanjutkan untuk bermain ditaman atau jalan-jalan keliling taman sepuasnya. Ya karna hari ini hari libur maka mereka akan bermain sepuas hati mereka, terkadang mereka menghabiskan waktu libur mereka hanya untuk bermain sampai petang. Karena sudah merasa bosan bermain ditaman akhirnya mereka memutuskan untuk bermain playstation di rumah Mingyu sekaligus makan siang karena sekarang sudah waktunya makan siang. Sesampainya dirumahnya Mingyu pun langsung mempersilahkan Wonu untuk langsung ke kamarnya sedangkan Mingyu sendiri ia meminta kepada bibinya untuk menyiapkan makan siang untuknya dan Wonu.
Mingyu merupakan anak kesayangan, pasalnya Mingyu adalah anak satu-satunya, berbeda dengan Wonu yang memiliki adik laki-laki selisih 5 tahun dari Wonu. Setelah bibinya membuatkan pesanannya, Mingyu langsung menuju ke kamarnya karena ada seseorang yang sedang menunggunya.
Ketika Mingyu masuk ke kamarnya hal yang pertama ia lihat yaitu seorang anak laki-laki manis yang sedang berbaring diatas kasur sambil sesekali membolak-balikan tubuhnya seperti ulat yang sangat menggemaskan, Mingyu yang melihat kelakuan sahabatnya itu hanya tersenyum dan membatin 'kau sangat menggemaskan hyung, aku merasa sangat beruntung bisa terus bersama mu'. Wonu yang sadar akan kehadiran Mingyu langsung berhenti melakukan aktivitasnya dan memperhatikan Mingyu yang melamun seperti memikirkan sesuatu.
"Gyuie?" sepertinya lamunan mingyu terlalu dalam hingga ia tidak mendengar Wonu yang memanggilnya, dengan cekatan Wonu pun langsung menghampiri Mingyu dan menyadarkan Mingyu dari lamunannya hingga Mingyu tersadar dari lamunannya "eh?..iya kenapa hyung ?"
"kau kenapa melamun?, jadi tidak kita bermain playstationnya?" tanya Wonu "ah..tak ada apa-apa hyung, ya tentu saja jadi hyung" "yaudah yuk, kenapa masih disini?" tanpa menjawab pertanyaan Wonu, Mingyu langsung menyiapkannya dan langsung mendudukan dirinya di sofa yang terletak didepan kasur.
Kamar Mingyu terlalu besar untuk ditinggali seorang diri, dikamarnya terdapat satu buah ranjang ukuran king size dikanan ranjang terdapat meja khusus untuk meletakan lampu tidur yang mempunyai tiga buah laci dibawahnya, sedangkan dikiri ranjang terdapat sebuah meja belajar berwarna biru yang dilengkapi oleh komputer dan buku-buku yang tertata rapih diatasnya.
Didepan kasur terdapat sebuah sofa panjang untuk bermain, menonton, dan bersantai. Masih ada lagi nih yaitu didepan sofa terdapat meja TV yang dibawahnya terdapat DVD dibagian laci samping terhiasi oleh mainan milik Mingyu yang tertata rapih.Didinding kamarnya juga terhiasi oleh berbagai foto didalam bingkai, ada foto Mingyu, ayah dan ibunya, dan yang paling banyak yaitu foto Mingyu bersama Wonu. Dikamarnya Mingyu juga memiliki sebuah AC dan kamar mandi pribadi lho.
Ya karna Mingyu anak kesayangan dan satu-satunya jadi ia difasilitasi oleh kedua orangtuanya yang merupakan orang berada, pasalnya ayahnya Mingyu seorang CEO disebuah perusahaan, jadi jangan heran jika fasilitas yang dimiliki Mingyu lengkap bahkan berlebihan, tetapi walaupun orangtuanya merupakan orang berada Mingyu sama sekali tidak sombong atau pilih-pilih dalam berteman.
Wonu pun langsung duduk disamping Mingyu sambil memegang stick PS. Belum sempat memulai permainan datang seorang ibu paruhbaya yang membawa nampan yang diatasnya terdapat makanan dan minuman. Ibu paruhbaya itu memasuki kamar Mingyu dan meletakan nampan yang ia bawa dihadapan Mingyu dan Wonu "gomawo" ucap mereka serentak. Setelah meletakan nampan, ibu paruhbaya itu kembali dengan senyuman yang terukir diwajahnya.
Mingyu dan Wonu memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum bermain karena perut mereka tidak bisa diajak kompromi.
Setelah makanannya habis mereka memulai bermain. Permainan berlangsung selama dua jam lebih. Tak terasa Wonu telah terlelap dalam mimpinya dengan kepala yang bersender di bahu Mingyu, entah karena ini waktu tidur siang atau karena Wonu kekenyangan dan udara dikamar Mingyu yang mendukung untuk beristirahat. Mingyu berniat untuk memindahkan Wonu ke kasur kebangga-an-nya, namun Mingyu tidak kuat untuk menggendong Wonu, akhirnya Mingyu memutuskan untuk membetulkan posisi tidur Wonu, ia meletakan bantal dibawah kepala Wonu dan menyelimuti Wonu agar tidak kedinginan. Pasalnya sofa yang ditiduri Wonu menghadap kearah sumber udara dikamar Mingyu, otomatis kulit pucat Wonu akan berinteraksi(?) langsung dengan AC
Tanpa sadar mingyu mengubah aktivitasnya yang tadinya bermain PS menjadi sang peneliti wajah dari Jeon Wonwoo yang sedang tertidur. Dengan posisi tubuh Mingyu yang tengkurap di kasur ia meniliti setiap inchi wajah Jeon Wonwoo mulai dari ujung rambut sampai disudut bibir tipis Wonu, hingga tak sadar tangannya terletak di rambut cokelat Wonu sambil mengusap lembut surai Wonu 'kau sangat manis hyung, ku tidak akan meninggalkan kesempatan emas ini' batinnya sambil tersenyum kearah bidadari yang sedang terlelap. Hingga ia menyusul kealam bawah sadar.
.
.
.
.
TBC
setidanya ini lebih panjang dari prolog
tadinya mau ngepublish seminggu sekali tapi... yaudah lah ya maafya kalo ada typo atau kegajean ceritanya
makasih yang udah baca dan ngevote walau masih dikit sih
JANGAN LUPAVOMENT Juseyooo~~
KAMU SEDANG MEMBACA
When You're Gone <MEANIE>
FanfictionKetika kamu pergi, aku merasa kosong. ketika kamu pergi, aku berusaha untuk melewati hari tanpamu dan akan tetap terjaga untuk memelukmu nanti kumohon kembalilah, aku merindukanmu