6. Plan A

639 62 0
                                    

Budayakan Vote dan Comment setelah membaca. Belajarlah untuk menghargai karya orang lain.

" Tapi Yang mulia, sampai kapan kita akan begini? Lambat laun Flammeru akan mengetahui bahwa putri mereka ada pada kita. Dan apa yang kita bisa manfaatkan darinya? " , Salah seorang pria di ruangan itu ikut nimbrung.

"Pasti ada yang bisa di manfaat kan selama di masih melupakan segalanya.", Ucap pria berjenggot tebal itu tenang layaknya air.

" Tapi bagaimana jika dia mendapatkan kembali ingatannya dan mengetahui kekuatannya? Ia akan membahayakan Klan kita yang mulia." , Ucap pria lainnya.

" Kita akan membunuhnya sebelum ia benar- benar sadar akan apa yang terjadi.",

-----

Ghaniya mematung di tempatnya. Tiba-tiba tubuhnya mati rasa untuk digerakkan. Dalam keadaan seperti seorang penguntit dia menjadi patung. Sungguh memalukan.

" Tapi yang Mulia, tidakkah menurut anda yang kita lakukan itu adalah tindakan pengecut?  Jika kita melakukan ini maka apa bedanya kita dengan mereka? " Ucap Lind datar, bahkan sampai intonasinya saja tidak ada.

" Mereka yang memulai peperangan ini Lind dan dalam perang tidak ada yang namanya kecurangan.", Ucap pria berjenggot itu tidak kalah datar. "Pangeran Ryuu, bagaimana kau mengawasinya?", lanjutnya lagi.

"Hamba tidak menunjuk prajurit untuk berada di sekitar ruangannya agar ia tidak curiga dan aku sendi-"

Ghaniya memilih untuk segera kembali keruangannya sebelum ketahuan, yang jelas ia sudah mengetahui alasan mereka menampungnya disini. Ah, bukan menampung tapi menyekap.

Sial. Sial. Sial! Umpatnya dalam hati.

Sekarang hanya ada satu hal yang ada di otak bodohnya itu, Yaitu...

Aku harus segera pergi dari sini apapun caranya!
.....

"Harusnya aku menyadari hal ini dari awal. Sekarang apa yang harus aku lakukan? " Ucap Ghaniya seperti bisikan pada dirinya sendiri.

Ia menatap langit-langit ruangannya itu. Tidak, sekarang ruangan itu sudah dianggapnya penjara.

Untuk keluar dari dunia ini yang harus ia lakukan adalah mengerti semua hal ini terlebih dahulu. Tapi hal itu bisa dilakukan di tempat lain. Sekarang baginya yang terpenting itu adalah selamatkan dulu dirimu! dan untuk melakukan itu ia harus jauh-jauh dari kerajaan ini. Tapi untuk jauh dari kerajaan ini, ia harus keluar dari istana ini terlebih dahulu!

Ghaniya teringat saat mereka menyebutkan Aiden adalah putri dari Kerajaan Flammeru Klan Api.

Itu artinya ia bisa menghubungi Klan Api! Tapi apa disini ada handhone?

'Hamba sendiri tidak bisa merasakan kehadirannya, apalagi kekuatannya. Entah apa yang terjadi padanya selama menghilang. Awalnya Hamba mengira bahwa melupakan segalanya itu hanyalah akal-akalannya saja, tetapi dari sikapnya ia seperti benar-benar melupakan segalanya. Atau dia memang bukan Putri Aiden' Ghaniya Teringat kata-kata itu.

Berarti ia bisa menyamar dan keluar dari sini tanpa ada yang mengetahui.

.....

Ghaniyha Pov

Sekarang aku sedang berjalan santai menuju gerbang keluar istana ini bersama pelayan-pelayan lainnya.

Ya, bersama pelayan-pelayan lainnya.

Flashback on

Setelah menyusun rencana, aku mengalih kan pandanganku ke luar jendela ruangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ice and Fire : Two different heartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang