Meja Nomor 14

34 4 0
                                    

"Kak.. Bangun."
"udah jam berapa ini? Katanya kamu mau lari pagi? Ko jam segini belum bangun, kalo sekarang belum bangun, berarti judulnya Lari Siang."
Oceh si Bunda pagi ini.

Memang benar Vanesh minta dibangunkan pagi pagi sekali oleh bundanya, soalnya hari ini hari Minggu, dan sudah semestinya Vanesh rutin lari pagi. Tapi entah mengapa pagi ini ia terlihat sangat kebo. Mungkin ia kelelahan karna semalam ia pergi dengan Bunda nya hingga larut malam.

"Haduh Bunda, sabar lah dikit,Vanesh masih belum puas mimpinya Bundaa"

"memangnya sekarang jam berapa?" tanya bunda heran.

"lah, masih jam 5 kurang kan bun?"

"yeee makannya bangun liat jam." perintah Bunda sambil menarik selimut pink bermotif Hellokitty.

Akhirnya Vanesh nyerah, ia langsung bangun, dan melongo ke arah jam beker yang berada tepat disamping tempat tidurnya.

"eh busettt,bundaaa ini udh jam 6"
"kalo jam 6 dari rumah nanti Vanesh lari di Gor jam berapaa" teriak Vanesh mengeluh sendiri sembari berlari kecil ke kamar mandi.

"Haduh kamu ini nesh, dari dulu sifatnya gapernah berubah, heran bunda. " terdengar suara ketawa kecil dari kalimat itu.

"Eh buset, Handuk gue mana?! "
"aahh shit. Gue lupa bawa handuk."
"Bundaaa, mommy, mamaah, mamihh, ibuuu, motherr, mom,nyakk,emakk bisa tolong bawain Vanesh handuk nggak? " teriak Vanesh seolah ada kebakaran.

"Haduh Vanesh, Gadis nya Bunda, lain kali jangan teledor ya, sekali lagi Teledor.. Mamah bikinin ruangan khusus kamu mandi, yang dinding nya terbuat dari Handuk, biar kalo lupa ga bawa, kamu tinggal ambil. "

"aduhh mom please dehh, thankyouu" jawab Vanesh dengan tak bersalah.

Setelah berganti pakaian, ya yang pasti pakaian untuk lari, bukan gaun ataupun Daster, Vanesh mengikat rambutnya yang panjang menjuntai itu dengan ikatan rambut berwarna ungu yang dipadukan dengan pink.

"bundaa,Ayah,Vanesh berangkat duku yaa" izin Vanesh sambil mengikat sepatu lalu berangkat mengendarai Motor seorang diri.

Pagi itu ia berniat Lari pagi bersama Puan. Jadi ia melaju menggunakan motor scoopy pink nya menuju rumah Puan Amelia biasa dipanggil Amel. Tapi,Vanesh lebih suka memanggilnya "Puan" karna baginya itu nama yang unik. Sesampainya disana,

"assalamualaikum Puan"
"Walaikumsalam nesh, yaudah ayo caw" ajak Puan
"Lo aja deh yang bawa ini motor. "
"ohh okayy gue yg bawa tapi elu bayar ye? Goceng aja."
"yee ini motor gue, bensin gue,dan elu temen gue masa gue yang kudu bayar? "
"nah karna ini motor elu, bensin elu, dan elu temen gue, jadi gue kasi murah. "
"yee ni anak, udah buruu, udah siang gini malah ngajak debat"
"okay ndann, berangkatt"

Setelah kata itu, Vanesh & Puan melaju Menuju Gor Bima. Letaknya tidak jauh dari rumah Puan.Hanya menghabiskan waktu kurang lebih 7menit.

"sudah sampaii, okey sekarang kita mau makan apa dan dimana?"tanya Puan.

"eh anak kodok, kita kesini mau lari, bukan mau nyari makan, emang lu belum sarapan?"

"Udah sih, tapi masih Laper.. "

"gue juga belum kok pu, yaudah makan aja yook" ajakan itu datang dari belakang mereka berdua.
Sontak Vanesh & Puan nengok ke belakang. Ternyata suata itu berasal dari pita suara milik Lucky.

"woi ayok makan, bubur ayam enak gak ya? Rizal sayang mau makan apa? Puan,Vanesh juga mau makan apa? " tanya Lucky
"dih kamu mah, jangan sayang sayangan didepan mereka, nanti ketahuan. " ucap Rizal dengan nada manja nya
"eh iyaa, maaf keceplosan,Zal." jelas Lucky.

"yee gue kesini mau lari, tapi kalo elu mau ngajak gue makan, ya ayo hehe" jawab Vanesh.

"iya, kalo yang ngajak, harusnya yang bayar juga ya? Yakan nesh, zal? " tanya Puan.

"Halah,yaude gue yang bayar, mau dimana? Buryam mpok siti mau? Enak loh"

"oke" vanesh menjawab dan jalan duluan didepan Lucky.

"oh tuhan, bau harum buryam langsung membuat Ni anak malang jalan dengan semangatnya. " tawa Lucky.

Sesampainya di Buryam mpok Siti, mereka langsung memesan makanan untuk 4 orang,dan mencari tempat duduk lesehan yang kosong.akhirnya mereka duduk di meja lesehan nomor 14.

"eh pu gausah lari ya, masa abis makan lari" ajak Vanesh
"iya kan emang dari awal gue gamau lari hehe" jawab Puan terkekeh.

"jadi tujuan utama kalian sebenarnya apa? Lari? Atau makan bareng cogan? "

"Yaa makan" jawab puan

"bukan,lebih tepatnya abis makan terus lari biar gak bayar hehe" Vanesh mengeles.

"nah cocok tuh gue banget!" jawab Rizal bersemangat.

Serempak mereka berempat tertawa lantang bersama, dan tak lama makanan mereka pun datang.












Gimana nih? Udah kebaca belum Alur ceritanya? Kritik dan saran sangat saya perlukan, secara saya masih belajar,dan ini merupakan eksperimen saya.

Bagaimana sih rasanya menulis cerita dan di Publikasikan?  Biasanya saya hanya menulis cerita di Buku Dairy, dan Note Gadget saja, nah mohon dibantu ya kawann 🙇🙇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang