jauhkan hamba dari matpel matematika ya tuhan, batin hara.
sekarang hara dikelas, pelajaran mtk itu bagi hara musuh besar. Dia gak apal perkalian, cuma apal perkalian 1,2,5 sama 10.
Hara cuma nelungkupin kepalanya di meja. Males beneran dia. Pelajarannya mtk, mana dia duduk sama anak idot lagi, si samuel.
Samuel Kim namanya, temen SMP hara juga dulu. Bule anaknya, mukanya ganteng banget gausah ditanya. Kalo ada geng cogan, dia pasti ketuanya. tapi sikapnya yang bikin semua orang yang deket sama dia eneg naudzubillahiminzalik. hara termasuk orang yang eneg itu.
Samuel daritadi cuma cetak-cetek pulpennya, nendang-nendang kaki hara, mainin rambut hara, ya gitu aja terus lah intinya.
"Diem deh kakinya, sepatu gua baru dicuci nihh." Hara natap sinis samuel yang masih mainin pulpennya.
Samuel nyengir "gak bisa, udah nyaman nendang kaki lo"
Mati aja lo.
Hara muter bola matanya malas dan buang muka asal.
"Ra,"
"Hm,"
"Bolos yuk?"
Hara melotot kaget "gila ya lo? Gua ketos, mana boleh keluar keluaran pas jam pelajaran."
Samuel hela napas "yaelah, jangan sampe katauan lah."
Santai banget ngomongnya:)
"gak. Gak mau." Hara balik lagi nelungkupin kepalanya.
"Yaudah."
"Psstt!"
"pssstt...!!"
"Woi! Psstt!"Samuel bisik-bisik pelan ke arah seonho.
Seonho nengok "apa?" Sambil bisik- bisik.
"Bolos kuy?" Kata samuel bisik-bisik juga.
hara yang denger itu langsung duduk tegap ngadep seonho sambil melotot seakan-akan ngomong "lu bolos, gua tonjok jakun lu"
seonho kicep.
seonho geleng-geleng kepala ke samuel sambil meringis ketakutan. "Gak ah, mau nyatet."
"Bangke lu, gak setia kawan!"
Hara senyum puas, si seonho di pelototin aja kicep, apalagi beneran hara tonjok jakun nya, mati ditempat kali tuanak.
×××
"kerpok jadinya dirumah saha?" Tanya daehwi, terus dia nyuap tai kuningnya-- wesst gak lah bor, nasi kuning maksudnya.
Hara angkat bahu. "Gak tau."
"Rumah gua ada pengajian mingguan." Tiba-tiba seonho buka suara, soalnya daritadi dia serius makan soto ayam mang ajat.
"Rumah gua banyak sodara." Kata samuel.
"Rumah gua ada abang gua, si taehyung. Pasti gak bisa tentram kita nanti." Kata hara, terus dia nyeruput susu cokelatnya.
"eh tapi bisa sih dirumah gua, di kamar gua tapinya." Kata seonho.
"Yaudah gapapa, fix ya di rumah lo ho?" Tanya hara memastikan.
"Yoman."
Hara itu emang cewe sendiri disini, dia sebenernya banyak temen, terlebih lagi kan dia ketos, pasti banyak temen terus banyak juga fans nya.
sebagai ketos, dia nepatin amanah banget. Sekolah tuh rasanya tentram, gada tawuran. Ya palingan tawuran sesama cabe-cabean disekolahnya."Ra?"
Hara yang merasa terpanggil, nengok ke sumber suara.
Sial.
Guanlin langsung duduk disamping hara, sambil senyum tai gitu.
"Gabung ya?" Tanya guanlin ke yang laen.
Semua diem, keknya males jawabnya. Apalagi seonho, dia gak suka banget sama guanlin karena katanya mereka berdua pernah rebutan cewe, terus cewenya lebih milih guanlin.
oke, jangan dongeng.
Balik.
"Ngapain? Meja kantin masih banyak yang kosong." Kata hara sinis.
"Kan maunya deket sama kamu. Emangnya gak boleh seMeja sama pacar?"
Kata-kata guanlin tadi berhasil bikin hara nyemburin susu yang lagi di minumnya.
"Muka kinclong guee..." daehwi panik. Nyari-nyari tisu.
"M-maap hwi, gak sengaja."
"Udah kek mbah dukun aja lu, ra ra." Jisung gelengin palanya.
Yang lain gada niat buat nanya "HAH?! LU PACARAN SAMA SI GULALI?!"
"BENERAN JADIAN?"
"JADIAN KENAPA GA BILANG??!!"
Karna mereka udah pasti nebak "mana mau hara sama berandalan kayak guanlin(?)"
Guanlin cuma ketawa kecil gitu.
Suaranya...
Woy! Nggak ya! Dia berandalan sekolah yang suka bolos tiap jam pelajaran, jangan sampe lo mikir kemana-man ra.
"Guanlin, gua mau tanya sesuatu sama lo,"
"Apa sayang?" Guanlin malah nopang dagu terus natep hara sambil senyum gitu.
Ambyar aku maz .g
"Pertama, ngapain lo kesini? Padahal gak diundang, kayak jelangkung tau gak lo? Kedua, apa lo bilang tadi? Pacar? Gua pacar lo? HAHA, ogah lahir batin gua pacaran sama lo!" hara nunjuk-nunjuk muka guanlin.
Guanlin hela napas, terus senyum ke arah hara. "Yakin ogah lahir batin? Ntar lu nyangkol sama gua, gua gak mau tanggung jawab lho yaa..."
Ingin berkata kasar. Tapi ini kantin, ntar gua di hujat karna gabisa jaga bahasa.
"gak bakal."
"Lets see, babe." Guanlin nyolek dagu hara sambil senyum mesum gitu, terus dia pergi.
Daehwi, seonho, sama samuel daritadi cengo.
"Anjay, gua kok sampe tertohok gitu ya denger kata-kata guanlin?" Kata samuel.
"Iya sam, anjir omongan kan doa." Kata si seonho.
"Awas sia, jangan bilang ogah ogahan! Nanti beneran kecantol, kumaha?" Kata daehwi.
Gak. Gue gak mungkin kecantol sama si berandal unfaedah itu.
secara, gue anak alim, ketos pula, mana mungkin demen sama berandalan modelan si khong guan.Tapi bener kata seonho, omongan is a pray. How kalo misalkan gue beneran kecantol guanlin?
Aduuuuhh, gaaakk! Gak mungkin
❌❌❌
Namam bonjo ays ays bebeh
Sori sori jek nih y, si daehwi gua bikin jadi orang sunda ((:
Vomments bray jan sampe kelupaan B))
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] BERANDALAN; Lai Guanlin✔
Fanfiction[Lai Guanlin] gua anak alim, masa bisa suka sama berandalan kayak guanlin(?) Was #32 in ss, #31 in random, #228 in ff. [Start 14.mei.17] [Finish 10.juni.17] ;Awketampol, 2017