Prolog

4.1K 265 18
                                    

"Kami ucapkan selamat untukmu, Itachi-sama. Selamat untuk jabatan barumu." sekiranya seperti itulah ucapan sepanjang hari yang didapatkannya setelah dirinya berhasil meraih pangkat menjadi seorang yang paling disegani di negeri yang dijuluki negeri Matahari ini.

Dia tahu sejak tadi pagi ada yang selalu mengintainya, bayangan itu begitu jelas di matanya yang setajam mata elang. Kemampuannya dalam membaca situasi didapatkannya karena dia merupakan ahli kenjutsu.

Mungkin terdengar aneh di tahun 2017 masih ada yang tertarik dengan sesuatu yang berbau pedang, di jaman yang kini orang-orang lebih memilih untuk menggunakan senjata sejenis gutling gun, dia masih mempertahankan kenjutsu. Ini membuktikan betapa cintanya seorang Uchiha Itachi pada budaya asli Jepang.

Diangkatnya dia sebagai perdana menteri berhasil mengguncang se-antreo Benua Asia. Pasalnya, beliau masih terlalu muda untuk diberikan jabatan setinggi itu. Ditambah, semua orang tahu, Itachi adalah CEO dari Uchiha Corporation. Para tikus-tikus di dalam pemerintahan saat ini tengah kalang kabut dengan nasibnya, terutama mereka yang tengah korupsi ataupun baru memiliki rencana untuk korupsi.

Itachi, pemuda yang baru saja menginjak usia tiga puluh tahun itu tidak akan segan-segan dalam membasmi hama yang ada di perusahaannya, apalagi kini statusnya sebagai perdana menteri.

Tentunya dia tidak akan segan-segan terhadap lawan politiknya yang memiliki niat busuk. Otaknya yang cerdas dan licik secara bersamaan sulit untuk ditaklukan oleh orang licik lainnya. Dia akan lebih licik dan licin dari musuh-musuhnya, oleh karena itu, kepala dari seorang Perdana Menteri Muda Jepang ini dibandrol dengan harga yang sangat tinggi.

"Ini kesalahanku, aku kurang waspada dan teledor." Gadis berhelai merah muda itu berdiri terpaku menatap lelaki yang diketahuinya sebagai korban kecelakaan mobil beberapa saat yang lalu tengah berbicara seorang diri di atas tempat tidurnya, sambil menatap rembulan dari balik jendela yang belum sempat ditutup olehnya.

Sakura meletakkan nampan berisi bubur ayam hangat ekstra protein buatan tangannya sendiri dan ocha hijau di samping nakas tempat tidur, namun lelaki ini justru menatapnya tajam.

"Kau kira, kau bisa menipuku dengan raut wajah polosmu itu?" desisnya tajam,

.
.
.
KEEP OR DELETE?

a/n: Hallo, cerita ItaSaku lagi nihh, untuk kelanjutannya jangan lupa vote dan komen yaa!! Terima kasih.. :)

Perdana MenteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang