"Astrocytoma"

18 1 0
                                    

"Carla....?"

Dia memanggiku lagi, Aku menoleh padanya tanpa menyahut,,Aku melihat matanya yang sayu, hidungnya yang mancung, lengkungan senyumnya yang indah dan hatiku berkata "Kau adalah salah satu kesyukuran terbesarku Raka, Kau mentariku dipagi hari, Kau juga bintang penghias malamku, Kau tidak harus tahu itu, cukup tetap seperti sekarang."

"Carla,,, ada yang ingin ku sampaikan, kapan Kau punya waktu kosong?" wajahnya terlihat ragu saat bertanya seperti itu padaku, membuatku khawatir, dan Aku tak sedikitpun bisa memperlihatkan kekhawatiranku, itulah sialnya_-. "Aku selalu kosong, kapan pun Kau mau Raka." Dia tersenyum lagi. "Baiklah besok sore, di taman Ok? "dan Aku menggerakkan alis tebalku sebagai isyarat persetujuanku, dan Dia sangat mengerti itu.

"Raka? Kau sudah makan? Obat mu sudah Kau minum?" Sindy terlihat khawatir pada Raka, dan apa maksudnya itu? apa Dia menggantikan posisi Ibu Raka disekolah? Hikss, Aku tahu mereka pacaran, tapi apakah segitunya? Aduh Hatiku yang bawellllll......... kenapa kau hari ini_-"Sudah.." Raka tersenyum sambil mengatakannya. Aku sungguh berharap tak mendengar apa-apa saat ini, ingin rasanya Aku pindah dari bangku ku saat ini.

"..................hhh...." Aku melempar tasku ke tempat tidur dan merebahkan badanku diatasnya. Aku... apa ini harapanku? yang benar saja, untuk sesaat Aku ingin memutar waktu dan memilih untuk tidak disini. Aku berdiri dan menghampiri jendela kamarku dan melihat pepohonan diluar yang menari diterpa angin,,, Sejenak, ku sodorkan wajahku keluar dan angin menepis lembut wajahku dan poni ku yang lama tak ku gunting dan kini memanjang sampai ke dagu ku. "Tak apalah, meski terasa aneh aku tetap bahagia, melihatnya dan senyumnya."

"Carla? Aku senang sekali bisa melihat mu lagi." Semoga Dia tak mengungkapkan hal-hal membosankan dan memecah indahnya suasana sore ini. "Ya... dan Aku juga senang." Lagi dan lagi Dia tersenyum... "Kau itu,,, apakah pekerjaanmu tersenyum saja?, ku rasa bibirmu akan segera melar karena kebanyakan senyum_-" sekali lagi Dia tersenyum dan berkata "Aku ingin orang-orang megingatku dengan itu Carla..." Hhhh... apa lagi ini maksudnya, emang ada apa dengannya, mentang-mentang suasana lagi mellow dan Dia juga mellow begitu_-.

"Carla, Aku sakit. Astrocytoma salah satu dari dua jenis tumor otak."........Brrr..... Angin membuat tubuhku terhuyung dan dan suhu tubuhku meningkat dalam sepersekian detik setelah Raka mengatkan kenyataan yang harusnya ada pada daftar mimpi burukku malam ini. Aku menyeka wajahku yang keringatan dan menatap wajah nya yang stay dengan senyumnya. "Stadium berapa?" Aku harusnya bisa mengendalikan hatiku dan bertanya hal lain selain itu, namun hanya itu yang keuar dari mulutku_-. "Terakhir kali aku memeriksanya 3 buan yang lalu, dan itu memasuki stadium 2. Aku kurang beruntung karena tumor ini tidak bersahabat dengan sel-sel sarafku dan bersikap ganas Carla."

Tuhan... Rasanya langit akan runtuh menimpa hatiku yang tak lama lagi akan tumbang. Angin yang menepis wajahku membuat mataku perih,,, Dan kenyataan ini, terlalu.....terlalu membuat ku sulit untuk percaya.

YOU in My MemoryWhere stories live. Discover now