"Jujur"

12 0 0
                                    

Aku masih disini dan senja perlahan menyapa, sulit rasanya beranjak dari tempat ini meski beberapa menit telah berlalu sejak Raka menyatakan kenyataan yang sulit kupercaya, bahkan kalau bisa Aku tak ingin mempercayainya. Beberapa menit yang lalu setelah Ia menyatakan hal pahit itu Sindy menelponnya dan Raka memutuskan untuk pamit padaku untuk  memenuhi permintaan Sindy yang entah apa itu. Hhhh... Aku tak ingin menggubrisnya Sindy ataupun Raka, Aku tak ingin peduli.

Senja saat ini begitu indah, namun Aku disini sedikitpun tak menikmatinya seperti biasa. Saat ini, Aku ingin sekali meluapkan amarahku, entah karena apa. Aku benci kenyataan bahwa Raka sakit, Aku juga benci karena Sindy lebih dulu tahu tentang itu. Aku benci diriku saat ini yang tak tahu apa-apa, bahkan apa yang akan kulakukan setelah ini Aku juga tak tahu. Aku tak bisa meluapkan amarahku pada siapapun, atau lebih tepatnya lagi Aku tak memiliki siapapun untuk itu, hingga akhirnya senja dan angin saat ini menemani tangisku dalam hening.

"Morning Carla.." Raka menyapaku, Aku hanya membalas dengan senyumku. Aku tak ingin apapun. Sepertinya Aku butuh lebih banyak waktu untuk menerima kenyataan ini. Kenyataan yang begitu miris..hhhh.....Raka sakit, yah bukan sakit biasa, sakitnya mengancamku untuk berhati-hati kalau saja Aku bisa kehilangan Dia kapanpun itu. Kenyataan selanjutnya, ada Sindy di sisinya...entah kenapa untuk pertama kalinya Aku iri padanya, karna Dia memiliki hati dari seseorang yang berharga bagiku, Aku tidak pernah iri padanya selama ini, nilainya yang terkadang melampauiku, keluarganya yang harmonis, parasnya yang cantik. Hhh... apa Dia memang harus memiliki segalanya? Bahkan Raka sekalipun.

Ya Tuhan... Aku tahu, Aku juga percaya bahwa Kau maha adil, dan akan selalu adil. Tapi bolehkah Aku meminta, satu hal saja dari sekian banyak hal yang ku inginkan. "Beri Aku lebih banyak waktu bersamanya, itu saja".

"Anak-anak, hari ini kalian kembali kedatangan ank baru, dan untuk lebih lengkapnya langsung saja pernalkan dirinya"..Aku baru saja mendapat predikat itu, dan sekarang ada yang merebutnya dariku..but no problem. "Hai teman-teman Aku Dika Mahendra, pindahan dari Solo, senang bertemu dengan kalian" dia terlihat ramah, maksudku jika dibandingkan denganku. "Carla, bukankah Dia tampan? Sepertinya Dia memperhatikanmu dari depan sana?" Kurasa Raka sedang tidak baik-baik saja mungkin ini pengaruh penyakitnya, tampan?hhh bahkan sedikitpun Aku tak tertarik padanya.

Hatiku bergumam " karena jujur, aku suka sama kamu Raka".

***

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 28, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

YOU in My MemoryWhere stories live. Discover now