O9.

3.7K 994 108
                                    


"Lo tau darimana?"

"Kok nggak bilang sih lo? bangsat."

Setelah mbak Cinta ngasih dua gelas es teh pesenan mereka, keduanya kompak langsung ngomong.

Dan sekarang, dua-duanya diem.

"Jawab gua duluan, Jinyoung."

Jinyoung ngehela nafasnya berat. Bener-bener nunduk, Jinyoung cuma ngeliatin kakinya aja.

"Tadi malem gua mau bilang,"

"Tadi malem gua udah tau."

sekarang, dua duanya ngehela nafas.

berat nggak sih, harus pisah sama satu satunya sahabat yang lo punya?

berat kan?

Setelah ngobrol panjang di kantin, mereka balik kayak biasa lagi.

Jihoon mulai update ig storynya lagi, karena tadi Jinyoung bilang

"Lo jangan sok galau gitu. Nggak cocok anjrit, dimana update-an ig story lo?"

Tapi, mulai besok, kayaknya kehidupan Jihoon bakalan berubah banyak.

nggak ada yang ngetok kamarnya brutal, nggak ada yang mastiin dia sama Jisung aman, nggak ada yang bisa dispam dan diajak jalan.

nggak ada yang digodain, nggak ada yang marahin dia pas godain cewek lewat.

Jinyoung itu berpengaruh besar di kehidupan Jihoon.

Jihoon tiduran dikamarnya, capek. abis kena marah pak Jay lagi gara-gara tali sepatu neon-nya.

"Galau mulu anzing. Ikutan nangis gua nanti."

itu Jinyoung yang ngomong, kali ini dia buka pintu kamar Jihoon pelan-pelan. Nggak brutal kayak dulu.

"Gua nggak mau ganti tali sepatu." kata Jihoon sambil ngeliatin koleksi tali sepatu neon yang digantung dikamarnya.

"Ya nggak usah lah."

"Ntar diamuk pak Jay," Jihoon ngomong lagi, tapi matanya berkaca-kaca.

Jihoon paling gak suka kalau dia lagi pengen nangis gini, kayak cewek.

Jihoon udah pernah naksir sama cewek, dan ditolak mentah mentah. Tapi dia nggak nangis.

Dia juga pernah jatuh dari motor, nggak nangis.

Tapi, untuk ngelepas Jinyoung itu,

sama aja kayak dia ngelepasin setengah dari memorinya.

"Sekolah lo besok?" tanya Jinyoung ke Jihoon yang masih bengong.

"Enggak lah. Ngapain?"

"Belajar lah, oon."

"Sumpah, lo jadi doyan ngumpat gini."

"Puas puasin ngatain lo lah, keburu gak ketemu lagi."

seketika hening.

Jihoon nangis, dia cuma ngeluarin air mata. Nggak nangis sesegukan.

"Nanti gua nyusul, Jin."

perfect two.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang