#2

74 3 0
                                    

Dengan perlahan, Yuri kembali memberanikan diri untuk melihat ke arah gadis itu.
"cantik juga. Tapi kayaknya judes, dingin banget tatapannya", batin Yuri sambil mengunyah biskuitnya.
"hai, cakep. Sendirian aja nih? Aku temenin ya", seorang kakak kelas menghampiri Yuri dan duduk di sampingnya.
"yaa, gak usah nemplok sama Yuri gue", seorang kakak kelas yang lain juga menghampiri Yuri.
"e...eonnie. I...ini mohon diterima", kali ini adik kelas Yuri yang datang dan memberikan sebuah cokelat.
"ah, ne. Gomawo", Yuri menerima cokelat itu tanpa mengalihkan tatapannya dari gadis di sudut kantin tersebut. Beberapa saat kemudian, semakin banyak siswi yang menghampiri meja Yuri, pandangan Yuri pun menjadi terhalang karena banyaknya gadis di depannya. Mereka saling berebut mendekati Yuri.
"mianhe, aku harus pergi latihan dulu ya. Sampai jumpa", Yuri bangkit dari duduknya.
"ah, ya. Kalau mau, ini buat kamu aja", Yuri tersenyum dan memberikan sisa biskuitnya pada gadis cantik yang memberikannya sebuah coklat tadi.
"g...g...gamsahamnida eon", gadis itu gugup ketika jarinya bersentuhan dgn jari Yuri. Lalu ia berteriak histeris karena bahagia mendapatkan sisa biskuit Yuri.
Yuri berusaha keluar dari kerumunan fansnya itu. Ketika ia sudah berhasil keluar, Yuri kembali mencari gadis berambut cokelat tadi. Ternyata ia sudah tidak berada disana lagi.
"ah, dimana dia?", Yuri mencari-cari gadis itu, namun ia tidak menemukannya.
"hhhuff...ya udah lah. Aku balik aja", Yuri berjalan menuju lapangan basket dengan lemas.
"yaaa, Yuri-ah. Lama bgt sih. Beol kamu ya?", teriak teman satu timnya.
"aisshh...enggak lah. Tadi abis dari kantin bentar, beli ini", Yuri menunjukkan botol minumannya.
"halah, beli minum apa lagi fanmeet?"
"apaan sih kalian. Enggak lah"
"pake bohong segala. Tuh liat", teman Yuri menunjuk ke arah belakang Yuri dengan dagunya. Mereka semua menoleh ke arah yang ia tunjuk, termasuk Yuri. Maka terlihatlah sekumpulan gadis sedang menyoraki dan melambaikan tangan pada Yuri.
"astagaaa", Yuri menepuk jidatnya sendiri.

*keesokan harinya*

Seusai bel tanda pelajaran telah berakhir, Taeyeon segera bergegas turun menuju kelas Yuri di lantai dua.
"hey, jadi kan hari ini?", ucap Taeyeon ketika ia sudah berada di depan meja Yuri.
"astaga, iya iya, jadi. Gak sabaran banget sih dodol garut", Yuri memasukkan bukunya ke dalam tas.
"jelas dong. Aku frustasi gak bisa mainin game baruku. Rasanya dunia tak lagi indah", Taeyeon merentangkan kedua tangannya dan mendekapnya kembali.
"halah, alay. Ya udah ayok. Pake mobil kamu?", ucap Yuri sambil bangkit dari bangkunya.
"aku gak bawa mobil. Mobilnya lagi dipake daddy. Pake motor kamu aja ya"
"hmmm...arraseo. Kajja". Yuri dan Taeyeon pun keluar dari kelas Yuri. Ketika akan menuruni anak tangga, tiba-tiba mereka berdua berpapasan dengan gadis berambut cokelat yang Yuri lihat di kantin kemarin. Yuri tiba-tiba berhenti dan hanya bisa menatap gadis itu yang masih terus menuruni anak tangga.
"hey, cepetan Yuri-ah. Malah mangap gitu. Liatin apa sih?", Taeyeon mengejutkan Yuri yang sedari tadi hanya ternganga.
"ah..ne...kajja", Yuri tersadar dari lamunannya dan menyusul Taeyeon.
"Tae, kamu tau itu siapa?", tanya Yuri.
"yang mana?"
"itu yang jalan di depan kita. Cewek yang rambutnya berwarna coklat", Yuri menunjuk gadis yang tak seberapa jauh di depannya.

To be continued...

Comeback HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang