Dulunya, Alan percaya jika di dunia ini ada cinta sejati. Selain cinta pada sang Maha Kuasa.
Dulunya, Alan percaya cinta sejati itu abadi dan tidak bisa dipisahkan.
Dulunya, Alan percaya jika suatu saat dia akan bertemu cinta sejatinya.
Tapi, itu dulu. Dulu sekali. Malam di hari pertambahan usianya, kepercayaan Alan akan cinta mulai lenyap. Enyah dibawa angin. Perpisahan orang tua, membuat Alan tidak percaya lagi kalau di dunia ini ada cinta sejati.
Janji setia sehidup semati yang diucapkan layaknya bualan kosong. Itu tidak ada, itu omong kosong semua. Kalau iya, tidak akan ada yang namanya perpisahan, saling menyakiti, dan saling mengabaikan. Yang ada hanya rasa cinta, kasih sayang, dan saling memiliki.
Tak perlu ada yang menjadi korban untuk ke-egoisan semata. Alan benci orang tuanya atau lebih tepatnya terlalu kecewa. Bagi Alan, orang tuanya ujung tombak dari bentuk pengkhiatan atas nama cinta.
•••
Vira Andita, cewek mungil yang terlalu anti jatuh cinta di saat usianya sudah 17 tahun. Di mana kalanya para gadis mulai gencar menarik perhatian lawan jenis. Bukannya, Vira tidak mau mengecap asam-manis dunia pacaran hanya saja gadis itu terlalu fokus belajar, kaku, dan garang.
Gimana cowok-cowok mau deketin dia kalau gadis mungil itu garangnya lebih-lebih dari singa. Meski sering diledek jones tapi Vira santai-santai aja, malah terlalu nyaman.
Berbanding terbalik dari Alan, Vira percaya jika ada cinta sejati di dunia ini. Contoh: orang tuanya, kakek-neneknya. Vira berharap sebelum masa SMA-nya berakhir gadis itu bisa merasakan jatuh cinta pada orang yang tepat.
Alan bertemu Vira, yang memandang cinta dari sudut berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Love
Fiksi RemajaVira Andita, gadis 17 tahun yang sepanjang hidupnya belum pernah merasakan manisnya dunia pacaran. Di saat teman seusianya sudah melalang buana di dunia pecintaan, gadis mungil itu masih stak di tempat. Menjadi jones sejati. Ada Alan Harjamukti, si...