Girl Woth Beautiful Wings

2 0 0
                                    

Keesokan harinya

Burung bernyanyi dengan merdunya menyambut pagi ku di tempat entah dimana ini, membuatku langsung beranjak dari tempat tidur dan memberanikan diri tuk keluar dari rumah Lailah tuk jalan-jalan

"Orion... mau kemana?"

Dari dalam terdengar suara yang tak asing lagi bagi ku. Iya, Lailah memergoki ku ingin keluar rumah, padahalkan cuma ingin lihat-lihat desa.

"Aku cuma mau jalan-jalan pagi!" Tolehku kebelakang

"Jalan-jalan pagi boleh, tapi lihat dulu keadaan mu!"
Entah kenapa Lailah dari tadi hanya menunduk ke bawah, mungkin lantai rumahnya sangat menarik.

"Aku sudah baikan, bahkan sangat sehat!" Sembari memperlihatkan otot ku yang bahkan tak ada otot sama sekali

Dari luar rumah terdengar suara anak-anak tertawa
"Heeeei... siapa kakak laki laki ini?

"Kakak, awas masuk angin!"

"Ano, kakak mau mandi di luar ya?"

"Hah, kalian ngomong apa?" Aku tidak habis fikir, anak-anak desa ini sedang bahas apa dari penampakan ku

"Kakak dari daerah mana, masih primitif ya?"

"Enak saja, kakak yang tampan ini dari daerah yang luar biasa modern, dimana besi yang sangat berat bisa terbang di langit!" Jawab ku dengan bangganya

"WOOOOOW..." anak-anak itu terlihat sangat terkesan

"Jadi orang moderen dari daerah lain tidak berpakaian, menjijikan" nyeleneh seorang anak

"Oi bocah, apa maksud mu?" Aku mulai bingung

Dari belakang terbang seragam sekolah ku dan berhasil mendarat dengan sempurna tepat di atas kepala ku.

"Ini kan seragam ku? Lalu sekarang...."
Perlahan aku menoleh kearah tubuh ku.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa....." tanpa pikir panjang aku teriak sambil masuk ke kamar, mengunci pintu dan memahami apa yang terjadi.
Samar-samar aku mendengar tawa anak-anak tadi
"Awas kalau aku keluar nanti" gumam ku saking kesalnya

TOK TOK
"Orion.. maaf sebelumnya"

Lailah berbicara di balik pintu kamar ku, lebih tepatnya pintu kamar kosong yang ku tempati dirumah Lailah

"Ini salah ku, aku lupa kalau aku melepas baju ku" malu, malu.. sangat malu, "anu"ku di perhatikan anak-anak nakal

"Bukan, ini salah ku, yang melepas baju mu tanpa izin"

"Eh?"
Aku yang sedang memasang celana tiba-tiba mematung, tidak tahu harus ngomong apa

"Maaf, aku tidak sengaja melihatnya!"

Aku mengancing resleting celana dengan pelan tapi
"Aduuuuuuh......"
Sial, padahal pelan tapi masih tersangkut

"Orion, kamu kenapa?!" Lailah mengetuk pintu dengan cepat

"A... a... tidak apa-apa!" Tangan ku gemetaran, seperti kehilangan setengah kehidupan

"Fuuh.. syukurlah! Kalau sudah ganti baju, kita sarapan"

"Tunggu, aku mau mandi dulu!"

"Nanti saja, keburu sarapannya dingin!"

"A.. ah, iya!"

Entah kenapa, sifatku jauh berbeda saat berada di sini.
Apa gara-gara Lailah? Atau mungkin ini memang sifat asli ku yang tak bisa keluar dari diri ku di dunia sana?
Terserah, aku tidak mau ambil pusing, intinya aku mau sarapan.
Tunggu, sarapan kali ini buatan gadis secantik Lailah?
Mimpi ini terlalu sempurna.

Setelah selesai memakai pakaian dengan benar, aku keluar dari kamar dan mulai berjalan menuju dapur.
Terlihat ada sebuah meja makan segi empat yang terbuat dari kayu dan dua buah kursi yang terbuat dari bahan yang sama.
Hidangan di atas meja begitu sederhana tapi terlihat nikmat. Di dua buah piring tersedia masing-masing sepotong roti isi daging ikan dan sayuran segar, satu biji apel merah dan segelas susu hangat.

Aku pun duduk di kursi kosong di seberang Lailah duduk

"Wah, ini kamu yang buat" kagum sambil melihat sajian di meja

"Hu'um, siapa lagi kalau bukan aku yang bikin, kita disini kan cuma berdua"

"Ahaha, benar juga!"

Aku mulai mengambil roti isi dan ingin memakannya, tapi pikiranku menghalangi
"Tunggu, serumah berdua gadis cantik, sarapan berdua, ini lebih terlihat seperti, suami istri?" Pikir ku
Keringat dingin mulai keluar dari pipi ku.

"Kamu tidak suka?"

Akupun sadar dari lamunan ku
"A..ah, aku sangat suka ini! Selamat makan!"

"Baguslah! Kalau tidak suka, aku bisa membuatkan yang lain"

"Ummni..umnak..uummbanget..!"

"Ahaha, Rion, telan dulu!"

"Glug.. ahaha, maaf! Roti isi ini rasanya sangat berbeda dari roti isi daerah ku!"

"Biasa saja!" Pipi Lailah terlihat agak memerah

Ya tuhan, aku sudah terdampar dimana ≧﹏≦

"Oh iya Lailah, aku boleh tanya?"

"Iya, ada apa?"

"Orang tua mu mana?"

"Ada, di rumah terpisah, tidak jauh dari sini!"

"Eh, kenapa terpisah?"

"Bagi kami, kalau sudah berumur 18 tahun, wajib untuk berpisah dari orang tua dan mandiri di rumah sendiri, ya walau rumah ini orang tua ku juga yang membuatkannya untuk ku"

"Hooo, tidak khawatir kalau anak gadis mereka sendirian dirumah? Gimana kalau ada laki-laki jahat yang masuk!"

"Kamu tidak jahat kan?!"

"Eh.. eh, tidak.. dari wajah aja aku sama sekali bukan orang jahat"
Aaah, aku seperti menggali kuburan ku sendiri

"Ahaha, bagus deh! Lagian orang tua ku tidak tahu kalau ada laki-laki di sini"

"Uhuk....." aku tersedak

"Rion, tidak apa-apa, minum cepat minum!"

Aku mulai meraba, mencari letak susu hangat, dan akhirnya aku mendapatkan gelasnya, dengan cepat ku minum susu sampai habis.

"Makanya, pelan-pelan!"

"Maaf maaf, aku cuma kaget! Kalau orang tua mu tahu?!"

"Ada kemungkinan kita akan di jodohkan!"

Dengan sendirinya wajah ku memperlihatkan ekspresi tersenyum

Lailah yang memperhatikan perubahan ekspresi ku tiba-tiba melempar ku dengan roti tawar yang ada di tengah meja.

"Wajah mu menakutkan"

"Benarkah? Akan di jodohkan?!"

"I-iya!" Lailah terlihat malu-malu namun ada sedikit senyuman di bibirnya, mungkin kah...

"Tapi tidak akan mungkin, kita beda ras, dan jenis ku dan kamu sangat berbeda"sambungnya

Saat itu juga gigi ku tidak kuat mengungah lembutnya roti isi di dalam mulut ku, semua tenaga ku seperti terhisap habis oleh kata-kata yang keluar dari Lailah

"Di daerah ku, Ras bukanlah penghalang!"

"Eh, kamu semangat sekali, ada apa?!"

"Lailah, aku......."

"Ah, abis ini bantu aku menangkap ikan!" Tiba-tiba Lailah mengalihkan topik pembicaraan

"Ok ok, bentar, aku habiskan sarapan dulu!"

"Hu'um, nanti aku yang cuci piring"

Aku pun dengan cepat menghabiskan sarapan terindah ku seumur hidup.
Dan mulai siap-siap membantu gadis cantik menangkap ikan.

Girl With Beautiful WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang