Girl With Beautiful Wings

1 0 0
                                    

Selesai dari sarapan, aku merapikan meja dan menyusun piring-piring kotor lalu memberikannya ke Laylah untuk di cuci.
Sementara aku menyiapkan alat pancingan untuk mencari ikan

Pancingan, siap
Umpan, siap
Ember, siap

"Ahahaha"
Dari pintu terlihat Lailah sedang berdiri menatap ku sambil tertawa kecil

"Kenapa kamu tertawa?!"

"Kamu mau kemana?"

"Lah, kan menangkap ikan?!"

"Cukup pakai jaring saja"

"Berarti langsung nyebur? Aku tidak bisa berenang!"

"Aku juga tidak mau basah-basahan" jawabnya masih dalam keadaan ketawa kecil

"Lalu cara menangkap ikan pakai jaring tanpa nyebur seperti apa?"

"Kamu memang benar-benar dari dunia lain ya"

"Sudah jelas, Lailah!"

"Ahaha, lagian, buat apa pelampung itu?" Tanya Lailah sembari kelihat ku membawa ban kecil yang ku jepit di ketiak

"Kan aku tidak bisa berenang!"

"Sudahlah, cukup bawa jaring dan, kantong plastik!"

"Hah?"

"Turuti saja!"

"Iya iya nyonya!"

"Bagus"

Aku pun dengan sedih meletakkan kembali pelampung tadi dan mulai berfikir negatif
"Mungkin nanti di laut, Lailah akan mengerjai ku dan mendorong ku ke laut, lalu aku tenggelam, mati dan.. kembali ke dunia ku yang dulu?! Iya kalau kembali, kalau cuma mati aja gimana?"
Aku mulai ragu-ragu ikut denganya

Rasa ragu ini kalah dengan gandengan tangan Lailah yang menuntun ku kearah pintu tuk keluar menuju tempat para ikan berkumpul.

Saat kami sudah di luar, sensasi berbeda seperti masuk dalam seluruh darah ku, benar-benar berbeda, suasana damai khas pedesaan sangat terasa, banyak anak-anak berlarian kesana kemari tanpa takut ada kendaraan melintas, orang dewasa sibuk bolak-balik membawa hasil kebunnya.

"Waaaah, indah sekali di luar" gumam ku kagum

"Biasa aja, nanti ku perlihatkan yang lebih indah"

"Ada yang lebih?"

"Hu'um!"

Kami berjalan beberapa menit, dan tangan kami terus bergandengan, mungkin Lailah tidak sadar kalau dia terus menggandeng tangan ku, biarkan saja 😘
Dengan pedenya aku berjalan ke arah kanan, dimana birunya lautan pantai.
Tapi langkah ku terhenti saat tangan kami saling menarik ke berlawanan arah.

"Eh" aku kaget dan melirik ke arah belakang

"Mau kemana?"

"Kelaut lah"

"Buat apa kesana? Mau mandi?"

"Bukannya kita mau cari ikan?!"

"Di laut tidak ada ikan yang enak, bahkan tidak ada ikan yang bisa dimakan!"

"Lalu kita cari dimana?"

"Di hutan"

"Ooh, sungai di hutan"

"Buuukan!"

"Ah, Danau, rawa?"

"Bukan juga! Cerewet ah, ikuti saja kemana aku melangkah!"

"Eeeeh"

Akupun diseret oleh gadis ini, jangan remehkan badan langsingnya, dia punya daya tarik kuat, baik di tenaga maupun kecantikannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Girl With Beautiful WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang