Girl With Beautiful Wings

3 0 0
                                    

Selalu di jauhi
Selalu di jahili
Dibutuhkan jika ada maunya

Itulah diriku sekarang, jauh berbeda dengan masa-masa masih duduk di bangku sekolah dasar.
Sekarang aku sudah kelas dua SMA negeri di kota ku. Duduk di bangku paling belakang di kelas membuat ku susah bersosialisasi dengan yang lain, di dukung dengan penampilan ku yang culun dengan kacamata bulat di tutupi sedikit poni panjang ku. Mungkin orang-orang di sekitar menganggap ku aneh, bahkan OTAKU

"fuuh.."
Desah ku pelan saat jam istirahat, posisi ku masih di tempat awal, bangku ku sendiri sambil memandang langit-langit yang terlihat dari jendela kelas, sembari memakan roti dan sekotak jus jeruk.

Bruuugh...
Kursi ku tiba-tiba bergeser seperti ada yang mendorong dari samping

"Aduuuuuuh....."
Seorang murid laki-laki terduduk kesakitan sambil memegang punggungnya yang mungkin membuat kursi ku bergeser tadi

"Anu... ka-kamu.. ba..."
Sebelum kata-kata ku selesai, pelaku pendorongan datang menghampiri murid laki-laki tadi

"Ahahaha, maaf.. sepertinya aku mendorong mu terlalu kuat"
Pelaku hanya tertawa melihat temannya yang kesakitan

"Kau tau, ini sakit sekali!" Rintihnya

"Aku kan cuma bercanda, ayo bangun!"

"Tidak bisa,!"

"Payah kau!"

Mendengar itu, ada sedikit dorongan ingin menolong murid tadi, tapi sepertinya sifat pengecutku mulai menguasai ku lagi.
"Ka-kamu harus mi-minta maaf"
Aku berhasil mengeluarkan sedikit suara walau aku yakin dia pasti tidak akan mendengar.

"Hah?" Pelaku langsung melototi ku

Dan akupun bediri dengan gemetar sambil mendekati murid yang tak berdaya tadi.

Ku tarik nafas panjang-panjang, dan...
"DIA KESAKITAN, ITU SEMUA GARA-GARA KAMU, MINTA MAAFLAH"

Mendengar itu, semua murid di kelas yang tadinya asik dengan kegiatan masing-masing, kompak mengalihkan pandangannya ke arah ku
Pandangan mereka membuat ku mulai gemetaran, sangat gemetaran, sampai-sampai kembali ke kursipun aku tidak sanggup berjalan

"Eh? Jangan teriak, kami cuma bercanda kok!"
Jawab murid yang terjatuh tadi sambil mencoba berdiri dengan menopang tubuhnya di kursi ku

"Eh?" Aku heran

"Aneh!"

"Mungkin dia tidak pernah bermain"

"Dia OTAKU, wajar"

"Diam, nanti dia dengar"

"Liat tidak, tadi dia melotot sambil teriak"

"Aku harap dia tidak pernah dapat pacar"

Itulah gumaman-gumaman yang ku dengar di kelas

"Ayo Diki, kita kembali ke kelas kita" ajak pelaku pendorongan ke Diki, korban pendorongan

"Ah, iya Ran!" Jawabnya sambil berjalan agak pincang karna sakit di punggungnya
Ternyata mereka dari kelas sebelah, aku sama sekali tidak mengenal mereka.

Setelah kejadian itu, aku kembali duduk dan menutup wajah ku dengan buku LKS yang sama skali tidak ingin ku baca, aku hanya ingin menutupi rasa malu ku saat itu.

Kenapa semua orang menjauhi ku?
Aku salah apa?
Cuma karna penampilan kah?
Aku harap dunia berubah seperti cerita Fiksi yang indah dan menyenangkan.

Sial, aku hanya terus memikirkan hal yang tidak masuk akal dan terus kabur dari kenyataan.

TRIIIIIING 🔊
Bunyi bel pulang sekolah pun berbunyi, bunyi yang benar-benar ku sukai, bisa pulang kerumah dan kembali ke aktifitas liar ku, menjadi Guild Master di sebuah Game Online.

Girl With Beautiful WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang