-tea

38 9 0
                                    


Entah apa yang ada di dalam pikiran Jimin saat ini.

Ia membawa ku ke kantin yang masih sepi pagi ini.

Hanya ada beberapa anak yang sedang manyantap sarapannya. Mungkin mereka tidak sempat untuk makan dirumah, pikirku.

"Duduklah disini sementara. Aku akan kesana dulu. Jangan kemana-mana!" Ujar Jimin dengan penekanan pada akhir kalimatnya.

Aku bahkan kaget Jimin bisa seperti itu.

Aku hanya menanggukan kepala untuk membalas perkataannya.

Beberapa menit kemudian, Jimin kembali dengan membawa gelas kecil dari arah dapur kantin.

Ia tersenyum menatapku lalu meletakkan gelas itu dihadapanku.

"Minumlah."

Aku tidak bisa mencerna apa yang baru saja terjadi. Ini sangat tidak masuk akal!

Masa bodoh dengan pikiran ku itu, aku hanya meminum teh yang ia berikan.

Aku dapat melihatnya menyalakan handphone nya dan mengetik sesuatu dengan senyuman.

Kalian tahu, betapa malunya saat aku sedang memperhatikannya dan tiba-tiba ia menatapku?

Ah, ini benar-benar memalukan!

"Waeyo? Kau sudah selesai meminumnya?"

Aku tersenyum menanggapi pertanyaannya, "Sepertinya kau ada urusan ya?"

Jimin menggaruk bagian belakang kepalanya dan tersenyum canggung.

Aku yakin ia gugup saat ini entah karena apa.

"Ya begitulah, aku harus segera memberikan beberapa lembar formulir ke ruang ekskul."

"Kalau begitu, cepatlah kesana. Aku akan kembali ke kelas." Jawabku.

"Kalau begitu, Aku pergi duluan ya."

Aku berjalan menjauhi kantin dengan sejuta pertanyaan yang tak akan bisa kutanyakan.

recondite • pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang