CAPTER 12: Clubbing

2.9K 237 8
                                    

Cowok itu tersenyum kepada seorang gadis yang kini menyambut kedatangannya dengan uluran sebotol air mineral. Ia mengambil tempat untuk duduk di samping gadis itu, di tribun indoor lapangan HighScope. Keringat yang membanjiri tubuh cowok itu tidak membuat gadis di sampingnya itu risih, justru gadis itu tidak masalah dengan semua itu.

"Om Jeongdae apa kabar?" Tanya cowok itu, membuka pembicaraan.

Gadis itu menghela napas lelah.

"Kabar Daddy baik. Tapi lo pasti tau gimana sifat Daddy gue. Masih keras, seperti dulu."

Mata cowok itu memicing, merasa tidak puas dengan jawaban Jisoo yang menurutnya masih setengah-setengah.

"Ada yang lo sembunyiin dari gue?"

"Apa gue itu pembunuh?"

Mata cowok itu membulat mendengar pertanyaan Jisoo.

"Bukan. Lo bukan pembunuh. Lo itu cewek yang paling gue sayang, Sooya."

"Jung, gue lagi nggak mood buat bercanda."

"Lo pikir gue bercanda? Enggak. Gue nggak lagi bercanda." Ujar Jungkook dengan wajah serius.

"Kenapa masalah yang Tuhan kasih ke gue itu terlalu pelik?"

Lengan Jungkook bergerak untuk merangkul Jisoo. Merengkuh gadis rapuh itu dengan segala kehangatan. Andai saja waktu bisa terulang, Jungkook berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak pernah menyakiti Jisoo. Tapi semuanya sudah terlambat' untuk disesalkan. Yang bisa cowok itu lakukan saat ini hanya menjaga gadis di dekapannya agar tak lagi menelan luka. Ia berjanji akan memperbaiki kesalahannya, meski ia tahu, keadaan tak lagi bisa sama seperti semula.

"Lo harus tetap tersenyum walau semuanya sakit. Lo harus tetap tersenyum untuk membuktikan ke semesta kalau lo itu seorang gadis yang kuat, bukan gadis lemah yang hanya bisa meratapi takdir Tuhan."

"Apa gue harus tetap tersenyum di saat badai luka mulai tertawa? Apa gue harus tetap tersenyum saat nggak ada hal yang bisa gue jadikan alasan untuk tersenyum?"

"Apapun itu, gue akan selalu ada di sisi lo, untuk membantu elo menghadapi masalah yang akan selalu datang mengguncang elo."

Terjadi keheningan diantara keduanya, hingga Jungkook bertanya.

"Lo sama Taehyung ada hubungan apa?"

Jisoo menggeleng.

"Gue sama dia nggak ada apa-apa." Ujarnya, jujur.

"Lo suka Taehyung?" Tanya Jungkook curiga.

Karena Jisoo tidak kunjung menjawab, Jungkook langsung meraih tangan kanan Jisoo, membuat gadis itu terkesiap. Jungkook menggenggam tangan itu erat dengan kedua tangannya, sambil sesekali menciumi tangan itu.

"Kasih gue kesempatan untuk masuk ke hati lo lagi. Gue sayang sama lo, Sooya."

Jungkook mendekatkan diri pada Jisoo. Ia mencium dahi gadis itu dengan lembut dan penuh kasih sayang. Yang Jisoo rasakan saat Ali mencium dahinya adalah kenyamanan. Tapi ini kenyamanan yang berbeda, tidak seperti kenyamanan yang Taehyung berikan kepadanya.

Semuanya udah berubah, Jung. Bukan cuma keadaan yang berubah, tapi rasa di dalam hati gue juga ikut berubah. Rasa yang dulu cuma milik lo, sekarang udah menjadi milik orang lain. Karena sekarang dia yang selalu memberi gue kenyamanan. Maaf. Jisoo berujar dalam hati dengan segala kesungguhan. Nyatanya perasaan yang dulunya hanya untuk Jungkook seorang, kini sudah termiliki oleh Taehyung.

*****

Plak!

"Kamu sudah Daddy biayain sekolah, Daddy kasih ini-itu, dan kamu masih nuduh Daddy?!!Hebat kamu, Jisoo!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLACK ROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang