Diandra

185 5 0
                                    

Menurutku tiap pagi merupakan waktunya untuk memulai hari dengan jalan cerita yang berbeda. Firasatku pagi ini akan menjadi hari yang sempurna, bagaimana tidak, semalaman aku terus memandangi kalimat terakhir yang muncul di layar ponsel-ku. "Calm down sweetie i'm all yours" kalimat itu malah membuatku memandangi ponselku berkali-kali dan terus tersenyum sembari terfokus kepada nama Rio yang tertera di kolom pengirim. Jam tangan sport yang baru dibelikan papa juga mendukung kebahagiaanku hari ini, karena terlihat sangat matching dengan warna sepatu running yang kupakai lari pagi di sekitar kompleks. Jam ku menunjukkan waktu pukul 9:00 a.m. Masih banyak waktu untuk dihabiskan dengan berenang di halaman samping rumahku, kupinta mbak Juju untuk membuatkan segelas jus jeruk tanpa gula serta es. Semua keluargaku sedang melakukan tur bisnis ke luar kota alhasil selama satu minggu ke depan aku bebas melakukan apapun yang ku mau. Dua jam ku habiskan untuk berenang dan sesekali berbaring di kursi santai tepi kolamku. Rio akan menjemputku pukul 12 tepat, aku masih punya waktu kurang lebih 1 jam untuk mandi dan berdandan.

*****

"Teeeet...teeet" bunyi nyaring terdengar dari depan pagar. Aku bergegas keluar balkon kamarku yang berada di lantai dua dan mendapati Rio tengah berdiri menggenggam se-bucket bunga mawar putih kesukaanku. Ku pakai dress putih se-lutut dengan corak merah jambu pemberian ibu. Tak ingin membuat Rio menunggu lama aku bergegas menemuinya. Aku merasa sangat bahagia melihat Rio tersenyum lembut dan menyerahkan bunga, ia terlihat sempurna dengan setelan kemeja hitam yang sengaja dilipatnya hingga siku dan celana jeans andalannya.

"Yok masuk ntar kesiangan" sebut Rio

"Eh iya. Yuk"

*****

"Btw..mau kemana dulu nih?" Tanyaku menoleh ke luar jendela.

"Kemana aja deh, kamu mau kemana?"

"Yaudah ke tempat biasa kita makan aja gimana?"

"Boleh deh, yang penting jalan sama kamu" ucap Rio.

Rio membanting stir rover-nya ke kanan menuju tempat aku dan dia biasa menghabiskan waktu.

*****

"Parkir di situ aja deh kayaknya Yo" sebutku.

"Oh iya tuh" ucapnya lirih. Bisa dibayangkan bagaimana cara dia memarkirkan mobil, dengan lihai tangan kanannya menggenggam stir lalu kepalanya ditolehkan ke belakang antara dua jok depan serta tangan kiri berada tepat di senderan jok tempatku duduk. astaga jantungku berdegup keras semoga detak jantungku tidak mendominasi alunan musik  jazz yang sedang diputar,  dan Rio tidak menyadari lagu jazz yang tiba tiba muncul nada yang rada nge-beat.

Rio tersenyum.

"Mampus, kayaknya dia denger deh" batinku.

"Mata kamu jeli banget sihh" ucapnya gemas sambil mengacak rambutku yang sengaja terurai. Ternyata bukan suara detak jantungku yang membuatnya tersenyum, syukurlah.

Rio memilih meja yang agak jauh dari pintu masuk, meja itu berada di sebelah dinding kaca restoran, suasana luar sedikit gerimis mendung tapi tak pula gelap. Tetesan rintik air hujan memadati kaca, serta sedikit cahaya yang masuk memberikan kesan artistik di mataku.

*****

"Rio, kamu mau pesen apa ini ada spicy chicken wings, chicken finger, fish and chip, cream soup, pilih apa?"

"Fish and chip aja deh kayaknya, kamu apa?"

"Samain deh,  minumnya lychee ice tea aja"

Love TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang