3

26 6 0
                                    

Seperti biasa flo selalu sendiri dirumahnya yang terbilang besar ini.Semua keluarganya sibuk dengan urusan masing-masing.Orangtuanya yang sibuk dengan kerjaannya,kak marcell yang sibuk dengan urusan osisnya,lalu yang terakhir kak vanonya yang sangat membencinya yang sibuk dengan teman-temannya.
Seperti biasa juga setiap kali flo sendiri dia akan melakukan suatu hal yang menurutnya menyenangkan seperti menulis cerita,membaca novel sambil mendengarkan musik kpop,dan memasak dengan mencoba resep-resep baru yang dicobanya.Terkadang dia juga akan memainkan piano sambil bernyanyi dengan suaranya yang indah diruang keluarga.

Hari ini dia sedang membaca novel dikamarnya sambil mendengar musik di earphonenya.Sesekali dia akan tertawa dan menangis jika ada bagian dari isi novel yang dibacanya menyajikan suasana menyenagkan atau menyedihkan.Yaa begitulah flo terlalu menghayati setiap jalan cerita dari novel yang dibacanya,menurutnya itu suatu hal yang menyenangkan.
Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi,flo langsung berlari kebawah untuk melihat siapa yang datang,biasanya ART mereka yang membukakan pintu tapi berhubung pelayan itu sedang pergi berbelanja kesupermarket jadinya flo yang harus membukanya sekarang.

Saat sudah sampai didepan pintu flo langsung membuka pintu yang menjulang tinggi itu,dan betapa terkejutnya dia saat melihat siapa yang berdiri dihadapannya saat ini.Tubuhnya seperti membeku tidak tahu harus berbuat apa dan bibirnya terasa keluh tidak tahu harus berkata apa pada pria yang dihadapannya ini.
Bagaimana dia tidak jadi seperti itu,kalau orang yang dihadapannya sekarang adalah orang yang disukainya sejak beberapa hari lalu,orang itu sedang berdiri didepannya sambil menatapnya dengan keheranan.

"apa marchell ada didalam?"tanya feri memecahkan keheningan yang membuat flo langsung tersadar dari lamunannya.

"emm k-k-kak mar-marchell tidak ada dirumah"jawab flo dengan gugup,jujur saja dia sangat gugup sekarang,dia merasa seperti orang bodoh saat bertemu dengan feri.

"oh,kalau begitu aku pergi dulu,saat dia sudah pulang tolong bilang padanya agar menghubungiku"kata feri

"ba-baiklah kak!"jawab flo dengan gagap juga,feri yang mendengarnya hanya tersenyum tipis dan flo melihat senyum itu senyum yang menurutnya menawan.Feri sudah menghilang dari halaman rumah flo bersama mobilnya tapi flo masih saja berdiri di samping pintunya memandangi tempat feri memarkirkan mobilnya,entah apa yang sedang dipikirkan flo sampai-sampai dia tidak menyadari pelayan rumahnya sudah berdiri didepanya sambil memanggil-manggil namanya tapi flo masih saja tidak bergeming ditempatnya.

"nona flooo!!!!!"teriak nina pelayan pribadi rumah mereka,yaa usia nina masih terbilang muda sekitar 25-an lah.Jadi dia sedikit akrab dengan flo yang notabenenya selalu berada dirumah sepanjang hari.

"ehh mbak nina ngagetin aku aja dehh!!"jawab flo yang langsung menutup telinganya saat nina berteriak tadi tepat dihadapannya.

"habisnya nona flo gak nyahut-nyahut sejak tadi nina panggilin.Yaudah nina teriak aja!! emang non flo kenapa melamun sih didepan pintu lagi!!"kata nina sambil melangkah menuju dapur yang diikuti sama flo dibelakangnya.

"mbak nina tau gak? tadi aku ketemu sama pangeran didepan pintu!! uhh rasanya tuh seneng bangett!!"kata flo sambil senyum-senyum sendiri yang membuat nina geleng-geleng kepala melihat tingkah majikannya itu.Sebenarnya nina senang melihat flo senang seperti ini,sudah lama dia tidak melihat majikannya ini tersenyum seperti ini.Nina selalu merasa kasihan melihat flo yang selalu sendirian dirumah,melihat flo yang selalu dicueki vano,melihat flo yang kurang perhatian dari kedua orangtuanya,dia benar-benar merasa iba.Nina tahu kesepian yang dirasai flo karena itulah dia selalu bersedia mendengarkan semua curhatan flo tentang hari-hari yang dijalaninya tanpa keluarganya.

"non flo sedang jatuh cinta yaaa???"tanya nina sambil menunujuk-nunjuk flo yang sedang tersenyum

"ihhh apaan sih mbak nina,sok tahu deh!!"jawab flo tersenyum sambil bangkit berdiri dari kursi yang didudukinya tadi,dia langsung cepat berlari menuju kamarnya dia tidak ingin pelayannya itu terus-terusan bertanya padanya.
   
     •••®••••®•••••®••••®•••••••

Setelah seminggu pergi keluar kota akhirnya orangtua flo kembali lagi kejakarta.Flo merasa senang saat mengetahui orangtuanya sudah kembali sampai-sampai dia berlari menuruni tangga untuk menyambut mereka didepan pintu.Disana dia sudah melihat ada kedua kakaknya yang sedang tersenyum memandang kearah mobil orangtuanya.Mamanya turun terlebih dahulu kemudian disusul papanya dibelakang.Marchell langsung memeluk mamanya lalu mencium kening mamanya lembut,kemudian disusul oleh vano dan melakukan hal yang sama dilakukan marchell,lalu setelah itu mereka memeluk papanya bergantian.Flo tidak langsung menghampiri mama dan papanya dia bersembunyi dibalik pintu,dia merasa minder dengan kedua kakaknya,bahkan mereka hanya berjalan masuk kedalam rumah tanpa menutup pintunya.Mama dan papanya saja tidak mencarinya sepertinya mereka tidak memperdulikan keberadaan flo,itulah salah satu alasan flo merasa minder.Saat flo melihat mama,papa,marchell,dan vano sudah menghilag dibalik tembok,flo langsung menutup pintu dan menguncinya,lalu berjalan dengan lesu menuju kamarnya dilantai atas.

Setelah sampai dikamarnya flo langsung mematikan lampunya dan langsung membaringkan tubuhnya di kasur empuknya.Dia terus memandangi foto yang terpajang dinakas samping kasurnya,difoto itu ada gambar mamanya yang sedang menggendongnya disaat dia berumur 3 tahun,lalu disampingnya ada papanya yang sedang memegang tangan kedua kakaknya sambil tersenyum bahagia.Perlahan air matanya tak dapat ia bendung lagi,yang langsung mengalir membasahi pipinya,dia merindukan masa-masa itu,masa dimana dia selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya dan kedua kakakknya.Namun itu sudah berlalu,perlahan semuanya berubah tak ada cinta dan kasih sayang lagi untuknya.Orang tuanya sibuka bekerja,kak vanonya membencinya bahkan sampai sekarang dia masih bertanya-tanya kesalah apa yang ia perbuat sehingga kakak keduanya itu sangat membencinya.Dia selalu bertanya pada bahkan dia juga bertanya pada kak marchell nya namun satupun dari mereka tak ada yang berniat menjawabnya.

••••••®°°°°°®°°°°°®°°°°°°¢•••••

Pagi ini flo sampai pagi sekali disekolahnya,bahkan sekolahnya masih terlihat sepi hanya ada beberapa murid yang datang.
Dia sengaja pergi pagi sekali kesekolah,dia bahkan tidak pamit pada mama dan papanya.Entah apa yang dipikirkannya sehingga dia berbuat sepeti itu.

Flo berjalan dengan santai dikoridor,lalu tanpa sengaja tatapan matanya berhenti pada satu objek dikursi taman.Seorang pria yang sedang duduk dengan earphone yang menempel ditelinganya.Flo tahu siapa pria itu,yaa pria itu feri pujaan hatinya.Flo hanya diam ditempatnya sambil memandangi feri dari belakang,dia tidak berani untuk menghampirinya,dia terlalu takut.Didalam benaknya flo merasa beruntung karena datang sepagi ini kesekolah,dia jadi tahu satu fakta kalau feri sering datang pagi sekali kesekolah dan duduk ditaman dengan earphonenya.Flo tertawa kecil,dia berpikir akan datang sepagi ini kesekolah untuk hari selanjutnya,demi bisa memandangi pujaan hatinya ditaman walau hanya dari belakang,tapi flo sudah merasa senang.Sejenak dia jadi bisa menghilangkan semua masalahnya dirumah.

Setelah puas memandangi feri,flo memutuskan untuk segera masuk kekelas karen mungkin sebentar lagi bel masuk akan berbunyi,flo tidak menyadari kalau dia sudah berdiri lama disitu hanya untuk memandangi feri,yang mungkin menurut orang tidak berguna dan terlihat bodoh,tapi itu tidak berlaku bagi flo baginya itu sangat bermanfaat karena bisa memandangi feri,pujaannya.

"flo loe dari mana ajah sih!!!"tanya juli saat flo sudah sampai dikelasnya.

"dari tempat rahasia!"jawab flo sambil duduk dikursinya sambil mengeluarkan buku pelajarannya keatas meja.

"tempat rahasia? dimana??"tanya tere mendekat ke arah flo,

"kepo banget sih kalian berdua!"jawab flo cuek,juli dan tere mendengus kesal mendengar jawaban flo.
Sedangkan flo tersenyum dibangkunya melihat tingkah sahabatnya itu,dia tidak mungkinkan mengatakan kalau dia baru saja dari taman untuk memandangi pujaanya dari belakang,kan tidak lucu!! yang ada nanti kedua sahabatnya akan terus mengejeknya,dan dia tidak mau itu terjadi.

•••®•••••®•••••®•••••®••••••®•••

please vote and comment,😀

salam hangat,
Monica Lumban Tobing

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Unconditional LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang