1

45 6 0
                                    

Hai!! namaku Florensia Marson aku kelas X Jurusan ips di sma negeri.
Aku memiliki 2 orang kakak yang sangat tampan,Kakakku yang pertama bernama Marcell Marson dan yang kedua Vano Marson,tapi kakakku vano sangat membenciku karena suatu alasan(chapter selanjutnya),lalu bagaimana dengan kedua orangtuaku? mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing,mereka jarang dirumah,dan terkadang mereka hanya meninggalkan kami bertiga dirumah.Sebenarnya aku bukan membenci mereka,hanya saja aku butuh perhatian dari mereka,aku butuh kasih sayang mereka.Tapi yasudahlah,apa mau dikatakan,mereka juga pasti tak akan mengerti.

Aku juga punya dua orang sahabat yang paling aku sayangi,mereka selalu ada saat aku butuh, begitupun sebaliknya aku selalu ada saat mereka butuh.Itukan arti sahabat yang sebenarnya?.Mereka adalah Teresia Marfin dan Julia Feron.Memang kami baru kenal saat awal kelas X tapi percayalah bahwa kami saling mengerti dan menyayangi.Dan aku baru tahu,kalau mereka berdua menyukai kedua kakakku,memang aku akui kalau pesona kedua kakakku tidak bisa diragukan lagi,kak marcell dan kak vano adalah anggota osis disekolah,kalau kak marcell ketua osis dan kak vano wakil ketua osis 1.

Kalian harus tahu kalau kak marcell dan kak vano itu sama-sama duduk dikelas XI IPA,kenapa gitu? karena dulu kak marcell dan kak vano masuk sekolahnya sama,padahal sebenarnya waktu itu umur kak vano belum cukup,tapi pas dia lihat kak marcell sekolah dia jadi ingin sekolah sama kak marcell.
                •••••••••••••••••

"flo nanti pulang sekolah sama kakak ya?"kata kak marcell saat kami sedang dimobil menuju sekolah.

"iya kak"jawabku sambil menatap keluar jendela.

Kami hanya diam selam diperjalanan,sibuk dengan pikiran kami masing-masing.Kak marcell sangat berbeda dari kak vano,kak marcell sangat menyayangiku,tapi mesti begitu aku tidak pernah sedikitpun membenci kak vano justru aku sangat menyayanginya.

"ayo turunlah sudah sampai!"kata kak marcell sambil melepas sabuk pengamannya.Akupun melakukan hal yang sama setelah itu turun dari mobil.
Aku langsung berjalan menuju kelasku yang terletak diujung koridor.Saat aku sampai dikelas,aku belum melihat kedua sahabatku tere dan juli,sepertinya mereka datang terlambat hari ini.

Aku langsung duduk dikursiku sambil mendengarkan earphone.
Suasana kelas sangat sepi,karena masih terlalu pagi,jadi hanya beberapa murid yang baru datang.

"floo!!! kami datang!!"teriak kedua sahabatku sambil memelukku dengan erat sampai aku tidak bisa bernapas dibuatnya..

"hei lepas dulu,aku tidak bisa bernapas!"kataku kesal pada mereka,lalu mereka melepas pelukannya sambil tertawa.
"kenapa kalian sangat berbeda hari ini? tidak biasanya!"lanjutku seraya merapikan rambutku yang berantakan.

"tadi aku bertemu dengan kak marcell di koridor!"jawab juli tersenyum

"tadi aku juga bertemu kak vano digerbang sekolah!"jawab tere sambil mengibaskan tangannya keudara seperti orang gila.

"kalian menjadi gila setelah bertemu dengan kedua kakakku.Aku tidak mengerti pesona apa yang dimiliki oleh kedua kakakku hingga semua wanita tergila-gila pada mereka"kataku sambil menggelengkan kepalaku lalu duduk kembali dikursiku.

Tere dan Juli langsung duduk dikursi mereka karena pak dino sudah masuk,beliau adalah guru matematika yang killer tapi kadang menyenangkan.
Selama proses belajar berlangsung,kami hanya diam mendengarkan pak dino menjelaskan materi barunya.
Sebenarnya aku tidak terlalu mengerti dibidang matematika karena menurutku membosankan,dan aku lebih menguasai pelajaran dibidang bahasa inggris.
             ••••••••••••••••••••••

"huh!! hari ini aku kesal sekali!"keluh juli saat kami sedang berada di kantin sekolah.

"kenapa?"jawab tere

"tadi pagi mamaku memotong uang jajanku!"jawab juli kesal

"kenapa bisa seperti itu?",tanyaku penasaran

"itu karena semalam aku tidak mengantar adikku pergi les,aku ketiduran semalam karena kelelahan akibat menari!",

"seharusnya kau mengingat jadwal mengantar adikmu!"kata tere sambil memakan nasi goreng yang ia pesan tadi.

"flo,bagaimana hubunganmu dengan kak vano? apa ada perkembangan?"tanya tere padaku,aku hanya menggeleng kepalaku.

"seperti biasa dia masih membenciku.Aku tidak tahu entah sampai kapan dia akan bersikap seperti itu padaku!"jawabku menunduk,aku merasa sangat sakit,saat kakakku membenciku,aku tidak tahu kesalahan apa yang aku lakukan hingga dia membenciku sampai sebesar itu.Setiap kali aku bertanya pada orangtuaku mereka hanya mengatakan kalau itu bukan hal yang penting,jadi sampai sekarang aku masih penasaran hal apa yang membuat kak vano membenciku.

"sabar ya flo,semuanya akan baik-baik saja suatu hari nanti"kata tere sambil memelukku,

"semoga saja seperti itu"jawabku menunduk.

Bel tanda masuk berbunyi padahal makanan yang kami pesan belum habis,kami langsung beranjak dari kantin menuju kelas,tapi saat kami dikoridor kami bertemu dengan kak vano,aku terseyum padanya tapi dia hanya menatapku datar tanpa senyuman,kedua sahabatkupun hanya bisa mengelus punggungku untuk bersabar.

"tidak apa itu sudah biasa!"jawabku sambil berjalan lebih dulu menuju kelas.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Akhirnya bel pulang berbunyi,sungguh aku sangat senang karena sejak tadi aku bosan sekali mendengar pak doni menjelaskan pelajaran sejarah yang membosankan itu.

"flo kau pulang dengan siapa?"tanya juli

"aku akan pulang dengan kak marcell,tadi dia sudah berjanji"jawabku.

"oooh"jawab juli

Kamipun segera keluar dari kelas menuju keparkiran,tapi saat aku sampai disana,tidak sengaja aku menyenggol seseorang didepanku,

"eh!! maaf,maaf aku tidak sengaja"ucapku sambil mengusap-ngusap kepalaku yang terkena punggungnya,

"tidak apa-apa lain kali hati-hati"jawabnya datar,aku langsung pergi berjalan menuju mobil kak marcell dan masuk kedalamnya,

"kau lama sekali"gerutu kak marcell

"maaf kak,tadi ada sedikit urusan"jawabku sambil memasang sabuk pengamanku

"oh"

Aneh!!jantungku berdetak tidak karuan seperti ini saat bertemu dengannya? apa aku menyukaianya? tapi tidak mungkin aku baru saja bertemu dengannya tadi! batinku berbicara,
arah pandanganku terus tertuju padanya orang yang kutabrak tadi,disana dia sedang menelfon seseorang sambil bersandar dibadan mobilnya,

"jangan terus melihatnya seperti itu nanti kau jatuh cinta padanya!"celetuk kak marcell sambil tersenyum

"ah kakak bisa saja"

"namanya feri"

"kakak mengenalnya?"

"tentu saja,dia sekelasku dan dia juga wakil ketua osis 2",

"oh,aku tidak pernah melihatnya"

"ya dia memang jarang keluar kelas,dia hanya sibuk dengan handphonenya"

"oh"jawabku sambil mengarahkan pandanganku ke arahnya,tapi nihil!! dia tidak ada lagi disana,dia sudah pergi.Akupun menghela napas pelan,sepertinya memang benar aku menyukainya.
huh!! aku bingung bagaimana bisa aku menyukainya saat pertama kali bertemu dengannya,dia seperti magnet yang langsung menarikku kedalam pesonanya.Aku berharap kehidupan cintaku berjalan dengan indah tidak seperti kehidupan keluargaku,Yang sibuk dengan hidupnya masing-masing tanpa memperdulikan sekitarnya.

    •••••••••••••®•••••••••••®••••••••

Ini cerita keduaku readers,semoga kalian suka dan memberiku banyak dukungan.,,😀😉

Memang agak absurd tapi percayalah ini murni hasil imajinasiku tanpa copy paste dari pihak lain.

Jangan lupa buat vote dan comment,😀😙😍😘


The Unconditional LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang