Masa Orientasi Siswa (MOS) 3

485 25 1
                                    

Hari ini adalah hari terakhir MOS. Terlihat keceriaan dari wajah siswa-siswa baru itu semua tak terkecuali Rossa. Ya meskipun belum berakhir tapi setidaknya dia merasa lega bisa melewatinya sampai hari terakhir tanpa kendala yang berarti, walaupun di hari pertama tak berpihak pada dirinya.

------

Jam di dinding menunjukan pukul 12.00

Waktunya ishoma bagi peserta MOS. Setelah Rossa sholat di masjid sekolah bersama teman-temannya dia kembali ke kelas untuk menyantap bekal yang dibawanya dari rumah.

Bukan hanya dia yang membawa bekal tapi semua peserta MOS diwajibkan membawa bekal dari rumah dengan menu yang ditentukan oleh panitia MOS.

Disaat Rossa sedang lahap menyantap bekal dengan teman sebangkunya Airin, sosok Afgan tiba-tiba muncul didepan pintu ruang kelas Rossa sambil celingukan seperti mencari seseorang.

Airin yang melihat Afgan langsung menggerutu "ihh Cha.. Itu kan kak Afgan si ketua osis yang sok cool itu, udah gitu jail pula! Masa gue kemarin dikerjain sama dia waktu mau minta tanda tangan dia. Sebel gue!"

"Disuruh nyanyi lah, disuruh joget lah.." lanjut Airin dengan muka cemberut.

Rossa seketika langsung nengok kearah pintu, mencari orang yang dimaksud oleh Airin dan spontan menyapa Afgan "Hai mas.. Cari siapa?" tanya dia.

Afgan yang mendengar suara Rossa langsung tersenyum ketika cewek yang dicari nampak didepan matanya.

"Hai Cha.. Nyari lo bisa keluar sebentar? Ada yang mau gue omongin sama lo nih penting hehe.." jawab Afgan sambil menanyai Rossa.

Rossa merasa heran dicari oleh Afgan, khawatir ada sesuatu yg memang penting seperti yang dia katakan. Lalu dia pun berjalan menuju luar kelas menghampiri Afgan, kemudian mereka duduk berdua didepan kelas Rossa.

"Ada apa mas? Apa yang penting? Aku gak akan dihukum kan?" tanya Rossa dengan ekspresi wajah sedikit takut.

Afgan yang mendengar pertanyaan Rossa yang tanpa titik koma ditambah dengam ekspresi ketakutan membuat Afgan tertawa. Tapi tidak dengan Rossa dia malah semakin heran dan takut.

"Hahaha gak Cha, gak ada hubungannya sama pertanyaan lo itu." jawab Afgan sambil tertawa.

"Yang gue maksud penting itu, gue mau.." lanjut Afgan dengan jawaban menggantung.

"Mau apa mas? Apa yang penting? Jangam bikin takut deh serius ini.." tanya Rossa dengan muka memelas.

Afgan yang melihat wajah Rossa memelas membuat dia semakin tertawa. Karena merasa kasian akhirnya Afgan menyampaikan maksudnya menemui Rossa.

"Gue mau ngajak lo pulang bareng nanti Cha. Lo mau kan?" jawab Afgan tersenyum sambil bertanya.

Rossa yang tadinya panik dan takut merasa sedikit lega, meskipun heran dan terkejut dengan ajakan pulang barengnya Afgan. Tapi Rossa mengiyakan dengan hanya mengangguk dan tersenyum.

Afgan yang melihat anggukan dan senyuman Rossa merasa diatas angin. "gayung bersambut nih, jadi gak bertepuk sebelah tangan." ucapnya dalam hati sambil senyum balik kearah Rossa.

"Oke kalau gitu. Nanti gue samperin kesini ya Cha.. Btw nama gue Afgan, lo pasti udah tahu sih siapa gue cuma kita kan belum kenalan secara langsung dari hari pertama haha." ujar Afgan dan tertawa dengan pede-nya.

"Iya mas Afgan aku uda tahu kok, secara mas kan ketua osis banyak penggemarnya, banyak yang gosipin juga hehe." jawab Rossa dengan terkekeh.

Setelah Afgan pergi Rossa kembali masuk kedalam kelas dan duduk lagi dibangkunya.

Airin yang melihat keakraban Rossa dengan Afgan merasa heran dan langsung menginterogasi Rossa.

"Cha.. Lo kenal sama si ketua osis sok cool itu? Dia siapa lo? Pacar lo ya? Kok akrab banget sih." tanya Airin penuh keheranan dengan memicingkan mata kearah Rossa.

Rossa yang mendengar pertanyaan Airin bukannya menjawab malah tertawa, membuat Airin semakin heran.

------

Semua siswa baru sedang berkumpul di lapangan upacara, mendengar sambutan penutupan kegiatan MOS dari kepala sekolah dan ketua OSIS. Pandangan Rossa tak lepas dari Afgan sesekali dia juga memperhatikan gerak-gerik Afgan yang sedang asyik ngobrol dengan teman-temannya dengan sedikit bersenda gurau.
Afgan pun begitu dia berusaha curi-curi pandang kearah Rossa yang bisa dilihatnya dengan jelas karena posisi Afgan berdiri sedangkan Rossa duduk lesehan bersama semua siswa baru lainnya.

------

"Hai Cha.. Udah beres belum? Yuk.." Sapa Afgan yang membuat Rossa kaget.

"Eh mas Afgan udah nih.. Yuk mau balik sekarang?" ujar Rossa.

"Iya ayo udah sore takut keburu ujan, tuh liat mendungnya udah mulai gelap." ucap Afgan.

Airin yang sedari tadi disebelah Rossa semakin heran melihat keakraban Rossa dengan Afgan. Hingga lamunannya dibuyarkan oleh pamitan Rossa.

"Aku duluan yaa bye Airin.. Sampe ketemu besok pagi." ucap Rossa sambil cipika cipiki Airin.

------

Di parkiran sekolah.

"Maaf ya Cha aku hari ini naik motor, kamu gak papa kan diboncengin naik motor? Secara aku perhatiin tiap hari kamu dianter jemput naik mobil." ucap Afgan sambil bertanya dan memberikan helm pada Rossa.

Belum sempat Rossa menjawab, Afgan langsung meneruskan ucapannya.

"Tapi tenang aja, aku biasanya jg naik mobil kok Cha.. Cuma ini kan lagi ada MOS dan aku takut kalau telat secara aku susah banget bangun pagi. Lihat aja kejadian hari pertama itu karena aku telat bangun, ditambah jalanan macet jadi telat deh hehe.. Padahal udah naik motor juga msh aja kejebak macet." ucap Afgan lagi sambil menjelaskan panjang lebar.

Rossa yang mendengar itu ikut tertawa dan menjawab.

"Gak papa kok mas, aku juga biasa naik ojek kok kalau pas supir aku mendadak gak bisa anterin. Itu pun harus berdebat dulu sama mama 3 hari 3 malam untuk pergi tanpa dianter supir. Karena mama gak bakal ngebiarin aku pergi sendirian sama orang yang gak dikenal pula." jawab Rossa sampai detail dan membuat Afgan tertawa.

Ya hari ini Afgan memang sengaja membawa 2 helm karena dia sudah berencana mengajak Rossa pulang bersama.

Menyadari ucapan Rossa tadi Afgan langsung spontan bertanya. "Ehh iya Cha.. Km gak papa nih pulang bareng aku? Kan mama kamu belum kenal aku. Ntar kamu di interogasi 3 hari 3 malam lho."

Rossa langsung tertawa mendengar pertanyaan Afgan dan menjawabnya dengan santai. "Gak papa mas, tadi aku udah sempat tanya ke mama dan kasih kabar ke pak Agus biar gak usah jemput."

Afgan heran mendengar jawaban dari Rossa. "Tadi katanya harus berdebat 3 hari 3 malam dulu kalau may pergi sama orang yang dikenal mamanya. Lha ini gue juga belum kenal sama mamanya masa dikasih izin." pikir Afgan dalam hati.

"Cha.. Aku kan belum kenal mama kamu, kok kamu dibolehin pulang bareng aku?" tanya Afgan lagi.

Rossa tersenyum kemudian menjawab. "Mama tahu kok mas, aku cerita tentang kamu ke mama dari hari pertama kita ketemu, ya meskipun kita baru ketemu 3 hari ini tapi mama udah yakin kalau kamu itu anak baik karena udah mau bantuin anaknya selamat dari hukuman hehe."

Afgan tersenyum mendengar penjelasan dari Ocha. Dia berfikir pantesan Ocha baik, orang mamanya juga baik gitu. Always positive thinking, meski tetap ada kekhawatiran seorang ibu yang besar kepada anak perempuannya. Hal yang wajar menurut Afgan.

AKU DAN HATI KU MEMILIH MUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang