Part 5

1 0 0
                                    

Indra berbaring di rerumputan taman yang terbentang luas dilangit Malaysia . Berada di negara asing , segaka sesuatunya berasa asing pula . Walaupun negara ini masih rerumpun dengam negara asalnya .
"Home sick home" mungkin ungkapan yang tepat untuk memaparkan perasaan Indra saat ini . Rindu dengan segala kenangan yang terpaksa ia tinggalkan di asalnya , Indonesia.  1 tahun ia di negara Jiran tersebut Indra masih saja sendiri, sendiri dengan rasa cintanya yang masih saja menggebu gebu kepada Nisa .
Indra pergi meninggalkan tanah air tepat 1 minggu setelah pernikahan Nisa di selenggarakan . Bayang-bayan Nisa masih saja terbayang. Mungkin ia sudah berbahagia dengan Farhan sekarang. Doa Indra masih saja sama " semoga Nisa bisa bersama denganku" doa yang tak lazin bagi seorang lelaki kepada seorang wanita yang tak bersuami .
Awan comullus benar-benar indah sore itu dengan warna putih lembut-selembut wajah Nisa. Indra tertawa kecil mengingat saat Nisa bersandar tidur diperutnya saat berbaring dihalaman yang dekat dari tempat kuliahnya dulu.
Keputusannya untuk melanjutkan S2 di malaysia, merupakan keputusan yang tepat . Ia mencintai Nisa -namun tak ingin merusak kebahagiaan yang Nisa bina .
  " Indra!" Dari kejauhan nampak seorang lelaki yang memanggilnya dari asrama kuliahnya .
  " ya? Ada apa? " Indra berbalik dan hanya membalas teriakan itu.
" mari sejenak! Awak kedatangan teman ! " teriak Fauzi yang merupakan teman kuliah sekaligus teman kamarnya.
" From where? " Indra bangkit

" dia cakap , dari Indonesia " Fauzi telah sampai di hadapan Indra .

" Hah? Tak salah ke? Cuba check sejenak lah. Siape hal nak datang jahu ka sini . Nak tengok aku saje ? " Indra tak yakin

" tak tak! Dia cakap . Dia teman awak sewaktu di Indonesia! Saya tak gurau lah -,- " Fauzi coba meyakinkan

" okeoke. Where?

" on the living room .she was so pretty ! Siapa namanye tadi ni..se?" Bisik fauzy .

" she ? Hah? !" Indra sontak kaget. Dia berlari menuju asrama

Tak!Indra langsung saja menyambar pintu dan langsung membukanya. Itu Nisa! Benar-benar Nisa . Seorang wanita yang sedang duduk dengan hijab berwarna biru gelap. Sangat Indah - seindah awan comullus di sore itu.
Indra berjalan pelan kehadapan Nisa . Melihat wajahnya , senyun Nisa mengambang pelan. Hati Indra kembali berdegup kencang layaknya ia akan terhuyung , Indra secara pelan membalas senyuman itu.

....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Coming BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang