REYNAND

17 3 0
                                    

"Jangan meremehkan cewek bertubuh munyil, bahkan seorang pria pun akan kewalahan jika menghadapinya"

"Woiii rey! bantu gue napa, berat nih barang."

   seperti hari hari biasanya, cewek bertubuh munyil itu sangat lah bersemangat jika menyuruh seseorang.
  
   Dengan suara keras yang bisa mengganggu gendang telinga semua orang yg mendengarnya ini, meneriaki ku dari luar gudang yang jarak nya hanya sekitar 15 langkah kaki ku.

"iya, iyaa gua tau put itu berat, jalani aja putt. kalo lo ikhlas, tuhan kasih tambahan tenaga" ledek ku dengan meneriaki nya dari dalam gedung ini.

"ah gue males kalo udah kaya gini!!, kenapa juga gue harus setim sama kalian sih!! gue ini cewe, kalian yg cowo malah enak enakan di dalem!" kali ini nada bicara putri udah sedikit seram sihh.

"iya dah iya gua bantuin, uhh cayangg cayangg cup cup cupp jangan nangis dong" teriaku yg diiringi suara ketawa iblis HAHAHAHA

Ketika aku dan putri sibuk mengurusi barang2 yg super duper banyak ini. Tiba2 saja aldi mengagetkan gua dan putri.

Gua dan putri lari dan meninggalkan barang2 "ada apa diiii?" Ucap putri dan gua

"Ini... ada selembaran pengumuman!! Dan kalian harus baca!" Ucap aldi yang sepertinya sangat tertarik dengan apa yang dibacanya.

Tertulis di selembaran itu bahwa para mafia itu terdengar akan pergi ke desa mereka.

"Eh woi sumpah?! Di gua pengen daftar!!" Ucapku dengan tegas.

"Daftar apaan? Emang SBMPTN!!! Ini tuh mereka kalo mau rekrut orang ga sembarangan main daftar daftar aja!, mereka udah mata matain calon mafia selanjutnyaa, ya tapi gamungkin kita bertiga sih."

"Emangnya kenapa kita bertiga? Gue jago angkat angkat barang, lo di jago retas2 facebook orang:( dan lo rey lu kan jago bikin orang emosi HAHAHAHA" si putri mungil beekata seperti itu.

"Lo gatau aja gue punya kelebihan. Hmm kelebiham atau kekurangan yaa, gue sampe bingung yg mana." Ucap gue

"Maksud lo rey?!" Ucap putri dan aldi bersamaan

"Gini ginii gue ceritain, tapi rahasia ini cuma kalian yang tau, jadi kalo kesebar kalian yg gue cari duluan yaaa!!"

"Okeyy deh siap, apaan rey, gua penasaran" ucap aldi

"Sebenernya gue gatau ini bisa disebut penyakit atau bakat. Ayah gue menderita penyakit mental yang aneh, setiap dia ngeliat darah dia pasti bakalan senyum"

"Lo kebanyakan nonton film korea ah rey!!" Putri meledekku

"Engga serius!" Tegas ku kepada putri

"Terus yg jadi penyakit atau bakat lu apaan rey?" Ucap aldi penasaran

"Giniii, setiap gue liat wajah orang yang takut gue merasa seneng aja, serem kan?"

"Hahahaha contohnya aja anak tetangga sebelah yg ketakutan dikejar kucing terus lu ketawa2 yang akhirnya anak itu jadi ikutan ketawa juga rey hahaha" ledek putri kepada ku lagi.

"Nah itu bakat ku put. Jadi aku gatau ini disebut penyakit atau bakat"

Kira kira seperti itu lah 15 tahun lalu percakapanku kepada putri dan aldi yang masih polos.

Kini aku sedang melihat putri di gang desaku dan dia terpojok dengan wajah ketakutan.
Aku ingin sekali menembak kepalanya dan menyaksikan wajah ketakutan itu, tapii tiba tiba flashback masalalu membuat fikiran ku bercampur aduk, seakan akan ada yg terus membisikanku seperti "ayoo cepat lakukan! Seperti kamu lakukan kepada orang orang pembangkang biasanya" dan yg satu lagi seperti "rey dia putri! Orang yang kamu sayangi! Sadar atau kamu menyesal"

Kedua bisikan itu seakan saling adu argumen, aku bingung harus seperti apa,
dan tiba tiba

aku memeluk putri seakan akan aku kembali kemasa 15 tahun sebelum kejadian ini, dan anehnya aku tertawa sangat keras.

Dan dengan tiba tiba putri menendang perutku dan juga memukul mukaku.

Kali ini yang berbisik ditelingaku seperti "Tembak atau ku bunuh dirimu!" Dan ternyata yang berbisik padaku adalah aldi, teman baik putri dan juga teman baik ku.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Psycho MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang