Citer Taufan X Clare

111 12 25
                                    

Ni short story  Zsaveira_

Tak tau kah kau ve, clare tak pandai buat citer romance hweeeee...

Kalo jelek tak pe kan, sebab clare nak couple ngan taufan,

Hali: couple gue selingkuh ternyata....

Everyll: *putar mata malas* tu lah sebab kau waktu itu dengan taufan, jadi clare benci kau...

Hali: tak sedar diri.. Kau lah yg buat macam tu, bukan aku... Clare,waittt.. My honey please l am sorry... *kejar clare*

Everyll: pasangn yang aneh 😂😂😂
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"aku salah bukan,mencintaimu adalah sebuah kesalahan bagiku... "

.
.
.

Semua orang menyukainya, menyukai keceriaan seorang Taufan, aku juga tapi aku menutupi semuanya dengan poker face andalanku,
.
.
.

Dia adalah gadis terdingin yang pernah ku ketahui, bahkan sifatnya jauh lebih tinggi dari kakak pertamaku sendiri yaitu Halilintar,

Sifat gadis itu tersembunyi apik di poker face yang selalu terpasang di wajahnya, tapi aku tahu, ada ekspresi lain dan ada alasan yang membuatnya jadi dingin bagai es kutub utara,

.
.
.
.

Tak pernah terpikir dalam hidupku, aku jatuh cinta, hal yang paling aku hindari dari dulu itu adalah Cinta, karena cinta membuat hidupku menderita,
.
.
.

Dia tetap sama, mempertahankan wajah tanpa emosinya walau sudah ku kerjai habis habisan, entah apa yang membuat seorang Taufan tertarik padanya,

Apa karena sifat dan sikap dinginnya?

Ataukah

Rahasia yang disembunyikannya?.

.
.
.

Aku meraih piala emas, mendali emas dan penghargaan lainnya, itu semua adalah perjuangan mati matian yang ku jalani untuk mendapatkan yang namanya 'cinta'.

Dan aku adalah orang bodoh, yang dengan begitu saja mempercayai hal seperti itu, nyatanya keluargaku sendiri tak pernah menanggapku, mereka selalu mengabaikan aku,

Terlalu jauh untuk ku gapai, setiap menit jarak antara aku dan keluargaku semakin lebar dan dalam,
.
.
.

Untuk pertama kalinya, aku melihatnya menangis, tersedu sedu di belakang pohon tua yang rindang, dia menangis, mata ruby yang selalu menyorot tajam dan kejam itu kini terlihat hampa dan kosong, seakan tak ada jiwa yang mendiaminya.

Untuk pertama kalinya, setelah begitu banyak ulah usilku terhadapnya agar dia bisa mengeluarkan ekspresi lain selain muka datar bagai tembok rata, aku pernah membuatnya di tertawakan oleh semua murid termasuk beberapa guru, sungguh itu adalah kejahilanku yang sangat keterlaluan bukan.

Aku ingin lihat ekspresi lainnya, tapi..

Dia tidak menampilkannya, dia menyembunyikan semuanya, saat teman temannya menertawakan nasibnya yang aku kerjai dan  dia hanya menghela nafas lalu berlalu pergi begitu saja.

.
.
.
.

Hidup,

Atau

Mati.

Hidup, aku hidup dalam keluarga yang lengkap, hanya saja semuanya terfokus pada adikku, mereka mengabaikanku, tak peduli aku ada atau tidak.

Tamparan,

 Tag book and another.... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang