Satu hari telah terlewatkan, langit biru telah berubah menjadi orange, bayangan rak buku memanjang dan menutupi sebagian lorong perpustakaan, pegawai perpustakaan mulai membersihkan meja-meja untuk orang membaca, meskipun semua pengunjung sudah mulai pergi, sesosok laki-laki, masih menyenderkan dirinya ke rak buku dan masih tenggelam dalam kesadarannya ke dalam buku, hingga ia di sadarkan oleh salah satu pegawai dari perpustakaan itu
"Gregg, sudah waktunya" ucap pegawai perpustakaan sambil menepuk pundak Gregg
"Sudah ya? Baiklah" balas Gregg, ia menutup bukunya dan mengembalikan ke rak di belakangnya
"Kalau kau belum selesai baca, kau bisa meminjamnya"
"Tidak perlu, aku sudah cukup membacanya"
"Baiklah, cepat pergi, perpustakaan sudah mau ditutup" pegawai itu berkata sambil menepuk punggung Gregg dengan keras
"Iya iya, aku pulang dulu ya" kata Gregg sambil tertawa kecil
"Oh iya, ngomong-ngomong, kau yakin untuk ikut ujian itu, sekali kau masuk ke dalam kerajaan, sangatlah sulit untuk keluar"
"Iya, aku yakin paman, karena itu sesusai dengan apa yang aku inginkan, menjadi pengganti sosok ayahku, Ksatria ternama di kerajaan Nemesia"
Sambil mengehela napas, pegawai itu berkata "Kudoakan semoga kau berhasil"
"Terima kasih paman" Gregg senyum dengan lebarnya dan ia pergi keluar perpustakaan
Di luar perpustakaan kota hanya ada alun-alun yang dihiasi dengan air mancur di tengahnya, walaupun sudah sore, keramaian belum juga reda, mereka masih melakukan aktivitas seperti biasanya, berjualan, membeli barang dan sebagainya, namun tidak seramai siang harinya, setidaknya lebih baik, ia berpikir lebih baik jika ia kembali ke rumah lebih cepat, sehingga ia bisa berlatih pedang di halaman rumahnya, tapi saat perjalan pulang ia melihat ada sesuatu yang aneh, di depan bar, suara orang bersorak-sorai, seperti mendukung sesuatu, orang-orang berkumpul seperti sedang mendukung sesuatu yang seru, dipenuhi rasa penasaran ia ikut melihat apa yang di tonton keramaian itu, karena fisiknya yang cukup tinggi, Gregg pergi ke samping bar dan melompat menaiki tong anggur dan melihat keadaan dari ketinggian, seorang gadis bertarung dengan laki-laki yang sebaya dengannya, gadis tersebut menggunakan sihir dengan mengayunkan tangannya dan laki-laki itu melawannya dengan serangan fisik, tetapi pertarungan tidak berlangsung lama, meskipun menghindar dari serangan sihir gadis tersebut, akhirnya laki-laki itu tidak bisa menyentuh gadis itu dan berakhir terkena satu serangan dari gadis itu, lalu tergeletak jatuh dan tidak sadarkan diri, gadis itu maju mendekati laki-laki itu dan mengambil belati di ikat pinggang laki-laki tersebut, lalu ia teriak
"Siapa lagi yang mau melawanku? Tidak adakah yang cukup kuat disini?" teriaknya sambil mengangkat tinggi-tinggi belati yang ia ambil
"Jika kalian merasa kekuatan sihir lebih lemah daripada kekuatan fisik, tunjukkan!" dan menancapkan belati itu tepat di samping badan laki-laki yang terbaring pingsan
Tampaknya gadis itu sedang marah, akibat diejek oleh orang lain, Gregg berpikir ini akan menjadi pertarungan yang menarik, ia melompat turun dan berlari menembus kerumunan hingga mencapai tengah arena, dimana hanya ada dia dan gadis itu berada
"Woahh.. Ternyata ada yang berani juga" ucap gadis itu dengan arogan
"Gregg! Semangat! Gunakan kemampuanmu untuk kalahkan dia!" seseorang berteriak dari keramaian, sementara beberapa orang berusaha mengangkat tubuh laki-laki yang kalah barusan untuk di bawa kembali ke rumahnya
Orang lain pun ikut menyemangati Gregg untuk mengalahkan gadis itu, Gregg tersenyum seakan ia menikmati keramaian ini, ia berdeham dan mulai bicara
KAMU SEDANG MEMBACA
Unholy Sword
FantasyBerusaha mendapatkan gelar demi membanggakan orang yang telah merawatnya sejak kecil, Gregg berusaha untuk menjadi ksatria ternama di Kerajaan Nemesia, ia percaya kalau ia mampu menggantikan sosok ksatria ternama yang sekarang hanya menjadi orang bi...