Jeon Jungkook menyukai memotret apapun yang ada di hadapannya, dengan kamera berwarna coklat yang terlihat sedikit usang, dan tua.
Ia menyukai apapun entah itu pemandangan atau sebuah objek yang kini ia sukai yang sedang asik bermain tennis disebuah lapangan tennis dengan semangatnya.
"Jimin-ah kau kurang kencang saat memukulnya" protes Kim Taehyung kepada anak satu-satunya, Kim Jimin.
Membuat pria mungil itu tertawa.
"Kau sudah terlalu tua untuk bermain tennis abeoji" ejek Jimin yang kembali tertawa ketika sang ayah tidak bisa menangkap pukulan pada bola tenisnya
Jungkook pun tersenyum kearah pemandangan indah tersebut, melihat pemandangan ayah dan anak yang saling mengejek seraya tertawa lepas hanya karena bermain tennis dengan riang, ia memotret pemandangan indah yang ada di hadapannya itu.
"Kau menyukai mereka kan?" tanya ibunya tiba-tiba seraya menepuk pundak Jungkook pelan, Jungkook hanya memberi anggukkan kecil, lalu Jungkook pergi meninggalkan sang ibu.
Ini adalah pertama kalinya sang ibu mengenalkan kekasih barunya dan calon saudara tiri Jungkook secara terbuka dan terang-terangan kepadanya, Kim Taehyung dan Kim Jimin.
Kim Taehyung adalah seorang duda kaya memiliki anak satu, anaknya yang memiliki tubuh mungil, namun terlihat sangat tampan walaupun tingginya tak melebihi Jungkook namun Jimin lebih tua dua tahun dari Jungkook.
Sedangkan perawakkan Taehyung memiliki tubuh tegap garis wajah yang tegas dan hidung bangir yang menawan membuat dirinya terlihat lebih muda dari umur nya.
…
Jungkook mengenal Kim Taehyung lebih awal dari sang ibu, pertemuan pertamanya ketika ia sedang mengunjungi perpustakaan antik ditengah kota, ia melihat pria itu dengan sweater rajut coklat tuanya dan sebuah kacamata yang bertengger di hidungnya.
Pria tampan dan mapan di umurnya yang hampir menginjak kepala empat.
Pertemuan kedua Jungkook ketika Kim Taehyung merayakan ulang tahunnya yang ketiga puluh sembilan tahun, ia dan ibunya di undang ke acara resmi tersebut, itulah pertemuan kedua Jungkook yang merubah segala pandangan Jungkook kepada Taehyung.
Ketika pria itu mengatakan ia menyukai dirinya, mencintai dirinya melebihi dari sang ibu, Jungkook tak tercengang dengan peryataan calon ayah tirinya itu, ia malah memeluk sang pria dan mencumbunya mesra, menarik sang calon ayah kedalam sebuah ruangan private yang ada di mansion milik tuan Kim tersebut.
"Kenapa kau tahu ruangan ini sayang?" tanya Kim Taehyung seraya meremas bokong sintal milik Jungkook "Ngghh aku melihat, ketika ahjussi sedang mencium eomma nghh" jawab Jungkook seraya mendesah ketika tubuhnya di angkat keatas sebuah sofa empuk berwarna merah.
"Daddy nghh"
"Ya panggil aku daddy "
"Aku mencintai daddy ngghh"
"Aku juga"
Taehyung mendekap tubuh Jungkook kedalam rengkuhannya, membuka celana bahan Jungkook dengan cepat tanpa perlawanan Jungkook.
"Sayang kita harus melakukan ini dengan cepat, aku masih memiliki banyak tamu" ucap Taehyung yang tergesa-gesa ketika membuka sabuk kulit hitam yang ia kenakkan lalu menurunkan celana bahan beserta dalamannya.
"Tapi ini pertama kalinya aku melakukannya" lirih Jungkook seraya berusaha menutupi kemaluannya dengan kedua tangan.
"Kau percaya padaku?" tanya Taehyung seraya menempelkan kedua kening mereka, mengembuskan nafasnya yang berbau mint ke arah Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lust or Love
Short Story[WARNING: mature content] Ketika hidup berada diantar dua pilihan, lust or love? (top! Taehyung, bottom! Jungkook)