"Kau, yang terlalu lama mendekam dalam kepala dan hati. Serta aku yang tak sanggup mengusirmu perlahan. Kumohon, ketauhilah aku telah lama menunggu."
-youknow-
●●●
"Selanjutnya, silahkan"
"Perkenalkan namaku ALuna Syaikhfa Galendra, panggil saja Luna. Dari Smp Matahari Satu, mohon bantuannyaa"Dengan gugup Luna mengucapkan kata demi kata perkenalan. Ya, sekarang adalah masa MOS atau biasa dikenal dengan //Masa Orientasi Siswa//.
Entah mengapa semua yang ada dilapangan tertawa. Mungkin karna kegugupan nya? ataukah karna dia salah kostum? ah tidak mungkin Luna pakai baju sesuai dengan jadwal.Ternyata Luna lupa melepas topeng yang dipakainya. *Astaga!* batin Luna.
Setelah Luna menyadari kesalahan nya itu segera dia melepaskan topeng nya. Beberapa detik kemudian... Semua hening dan diam. Sungguh suasana yang sangat dibenci Luna, mencekam..
"Hei psstt,duduk lo"
"Ah? iya" Luna menjawab bisikan disebelah nya yang membuat Luna sadar dari kebingungan nya.
"Mmm... makasih" Luna mengucapkan sekuat mungkin agar terdengar olehnya.
"Cemceman baru nih kayanya"
"Gila cantik banget!"
"Sikatt ajalaa"
"Jangan banyak bacot,pasti si Aldo uda njadiin dia umpan"
"Apa bagus nya tuh cewek,ngga banget!"
"Jangan sampe dia deket sama Aldo!"
"Calon adek jalang, uda keliatan"Jujur, Luna sudah kebal dengan celotehan seperti itu. Dari yang memujinya sampe menghina sekalipun.
Tapi bukan itu yang membuatnya terfokus hingga mengalihkan pandangan orang orang disekitarnya.
*"Dia siapa?suaranya ngga asing"*
Luna tidak dapat mengenalinya karna wajah orang itu tertutup oleh topeng yang digunakan oleh semua peserta MOS."Mm.. Baiklah untuk selanjutnya silahkan memperkenalkan diri" Ucap panitia mencairkan suasana.
"Dalvin Syahputra,panggil gue Dalvin dari SMP Matahari Satu"
"Whatt?!! Yang tadi Dalvin! berarti gue sesekolahan ma Dalvin? tp apa alesan dia pindah ke Bandung juga?ah lupakan" Luna mulai ngedumel nggak jelas.
"Iya gue Dalvin, napa lo"
Mampus!
"Ah anu itu"
"Apa hah?"
"Mm nggapapa"
"Nggajelas. Btw, kita satu smp kan? lo Luna yang sipa sipa itu kan?"
"S.Y.A.I.K.H.F.A enak aja sipa2_-"
"Oh bener sipa, diliat dari deket beneran cantik""Deg!"
"*Kenapa gue seneng dipuji lo?*"
※※※※
"Gue sekelas sama siapa aja ya? bakal ada yang cocok nggak ya sama gue?nanti gue jadi apa? sekretaris lagi? bla.. bla.. bla.."
Setelah apel pagi yang diisi dengan sambutan dan perkenalan, selanjutnya adalah penentuan kelas masing masing sembari istirahat satu jam.
Luna yang tidak sadar sedari tadi Davin telah membututinya. Bukan karna Luna cantik, tetapi karna Luna mempunya daya tarik yang menyebalkan binti ngeselin.
"Apaan sih lo ngedumel nggak jelas, lo punya turunan nya sugik? apa sunemi? gila gitu"
"Apa apaan lo bawa bawa nama orang gila! lo tuh ya ga ada abisnya ngeledek gue! dasar epin!"
"Eh lo tau dari mana nama gue itu! sini lo cewek songong! gue sumpain nyungsep di got lo!"
Luna berlari terlebih dahulu karna tau jika mengatakan nama kecil Davin yang sangat dibenci, Davin bakal mengamuk macam macann.
"Bodo amatt wleee!! sini lo kalo bisa ngejar gue, ngejar cewe aja ngga bis.."
Luna kehilangan keseimbangan nya secara tiba tiba, karna tak melihat keadaan yang sangat ramai dengan se enaknya dia berlari dan..
"Bruk!!"
Luna merasakan tubuhnya menabrak seseorang. Sakit, pusing kepalanya, tapi berusaha mengendalikan kesadarannya.
"Mm... mma.. maaff kak! maaf! ngga sengaja kak"
Dengan perasaan campur aduknya Luna meminta maaf. Jujur Luna udah ngga berani menatap siapa yang ditabrak nya tadi. Luna terus menunduk.
"Rasain lo! " Umpat Dalvin mundur beberapa langkah sembari menahan tawanya yang terdengar samar ditelinga Luna.
"Bantu gue bego... ini malah ngatain... taii..."
"Iya nggapapa"
What?! Luna masih kebingungan dengan jawaban dari orang yang ditabraknya. Pasalnya, dimana mana kalo orang udah kena tabrak itu kalo ngga marah ya ngatain, lah ini?!
"Lo Luna kan?lo nggapapa?" Perlahan Luna mengangkat kepalanya.
"Kk.. kak Aldo?"
"Hai, akhirnya ketemu lo juga. Gimana kabar lo? moga sehat sehat aja. Lama ngga ketemu tambah cantik aja"
*"Kenapa harus ketemu dia lagi ya tuhann!! Kalo disuruh milih gue mending milih nyungsep got dari pada ketemu lo kak!"
"Kenapa diem? gue minta maaf ya dulu gu--"
"Udahlah kak nggausah bahas. Soal tadi aku nabrak itu emang ngga sengaja. Jadi maaf dan permisi"
Luna sudah membendung air matanya sedari tadi. Dengan cepat dia berlari menuju toilet meninggalkan Aldo dan Dalvin yang terlupakan. Kelopak mata Luna sudah tak tahan membendung benda bening itu, pada akhirnya jatuh berceceran.
Tanpa Luna sadari, ada seseorang yang, mm.. dikacangin sejak dia mengobrol dengan Aldo.
"Lah? udah dikacangin sekarang malah ditinggal. Dasar"
●●●●
Allow:v
Moga gak ancur amat ya:3
Maapkan telah hilang dan nggak update:v
Minal Aidzin wal Faidzin❤
Budayakan komen sm vote(:
Seyuu:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
Teen Fiction"SebuahRasaUntukmu" Luna yang menghiraukan perasaannya, dan mencoba mengalihkan segala perhatian yang diberikan secara tidak langsung kepadanya itu. "Gue juga suka sama lo vin!"kata kata yang selalu diumpat luna itu hanya sekedar diucapkan lirih ta...