22 - risk (2)

55 11 4
                                    

22 : risk (2)

AUTHOR'S P.O.V

'Fann, gue gatega sama radit. Dia tadi keliatan banget masih sayang sama lo, gue perasaan dulu ga gitu gitu amat' ucap gilang dan tanpa sepengetahuan dua orang yang sedang berbincang di rooftop sekolah, Ada yang dengan tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka.

RADIT'S​ P.O.V

'Fann, gue gatega sama radit. Dia tadi keliatan banget masih sayang sama lo, gue perasaan dulu ga gitu gitu amat' gue denger Ada yang menyebut nama gue, gue langsung melihat ke arah rooftop.

Fanny...Gilang...

Ohh jadi mereka cuma pura pura?

Satu kalimat singkat yang sangat amat membuat gue tersenyum amat lebar.

Saat melihat mereka bergerak Dr tmpt mereka, gue langsung bergegas pergi Dari tempat itu.

***

'Woy dittt' panggil faiz saat gue baru memasuki kawasan kantin

'Oittt' hanya itu jawaban gue, Dan gue langsung mendatangi faiz.

***

Fanny's P.O.V

'Fan ini rumusnya gimana dah? Kan uda gua kaliin, tapi tetep aja gaada hasilnya' tanya gilang

"Lu mikir ga sih? Lu aja gabisa, apalagi gue" ucap gue setengah tidak peduli.

'Lo udah ngerjain bajing' ucap gilang

"Nomer berapa sih?" Tanya gue

'18'

"Ohh" gue langsung dihadiahi jitakan dari gilang.

"Ish apaansih"

'Lo lemot banget'

Kring...Kring..Kring...

Teriakan dari setiap kelas memenuhi sekolah gue, tapi gue karna rajin sih ya, jadi gue masih di kelas, masih nulis catetan yang di papan tulis. Dan tidak memperdulikan semua yang Ada didekat gue.

'Fanny'

'Fann'

'Fanny'

'Fanny'

'FANNYANJING!!!' teriak orang dibelakang gue.

"Apaansih?!" Ucap gue

'Wah minta disantet. Ayo balik, gue sakit perut!!' ucap gilang

"Yaudah balik tinggal balik sih"

'Ntar gue tinggal, balik balik marah marah di line, cacat'

"YAUDA SONO BALIK, GUE GAMAU NINGGALIN CATETAN" teriak gue

'Yaudah okay, fine, tengkyu, bay'

"Alay bat najis"

Gilang langsung meninggalkan gue dikelas sendirian. Dan setelah beberapa menit selesai dengan catatan gue, gue langsung melangkah pergi dari kelas, dan tidak sengaja melihat radit. Bersama dengan anak baru kelasan gue / kelasan radit. Gue gatau.
Melihat mereka yang bersama dengan sedikit candaan, membuat gue mengingat Masa lalu yang sedikit menyebalkan, mungkin. Dan tidak sengaja air mata gue jatuh, Dan gue cepat cepat berlari kearah toilet.

Tolol, bego, lu bego banget si fann

Air mata yang sudah menggenang di kelopak mata gue, tak kuasa gue tahan, Dan akhirnya jatuh, satu per satu

'terlalu ga peka sama lingkungan lo, gabisa ngerasain perasaan sendiri, terlalu mentingin diri sendiri. Ya itu lah lo' ucap seseorang yang tiba tiba masuk ke toilet. Dan bukannya itu anak baru yang tadi sama radit?

[LV]1 ProbablyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang