Just Feel It-4

19.3K 227 9
                                    

Annyeong readers, lama menunggu? Mian ya hehe author unmood banget, bingung juga mau lanjut gimana ceritanya hehe. Yaudhlah gausah banyak bacot kali yak langsung aja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sstt...typo bertebaran

Melihatnya dengan sexy seperti itu, menambah nafsu Jimin untuk memuaskan hasratnya. Dijilatnya vagina pink milik Soona, sesekali smbil menekan clit dari perempuannya itu.

Soona mulai menggelinjang tak karuan saat kenikmatan menjalar pada tubuhnya. Ia lampiaskan semuanya pada seprai disekitarnya.

"Angghh jimmhh ahh shhhhh gelihh uhh mhh ahhhh yeshh" desahnya tak karuan

Jimin's pov
Aku semakin gencar memainkan lidahku di dalam vaginanya, menjilatnya, bahkan mnggigit kecil bagian paling sensitivnya itu.

"Ahh jimmhh shh ahh pallihh aku inginnhh keluarhh ahh" desahnya

"Keluarkan sayang"
Tak lama setelahnya Soona mencapai puncaknya dan mengeluarkan semuanya di mulutku. Kujilat habis miliknya sambil mengeluarkan smirk.

Kini ku beralih ke badan Soona, menindihnya sambil menciumnya. Kami saling melumat, menukarkan saliva satu sama lain. Tangan kananku meraba raba vaginanya, memainkan clitnya dan mulai menggesek gesekkan jariku disana.

Ku alihkan ciumanku ke payudaranya sambil memasukkan 2 jari ke dalam vginanya, mendiamkannya sebentar sambil bibirku menyusu pada payudaranya.

"Akkhh jimminnh sakithh ahhh" tubuhnya melengkung ke atas

Aku mulai menggerakkan jariku didalamnya, membuat gerakan pelan lalu memutar dan kadang menggaruknya, Soona menggelinjang hebat.

"Yaaah oppaahh ahhh shitth ahhh mhhhhh iyaaahh disanaaahh ahhh yesshh nghhh" kupercepat gerakan jariku disana mencoba memasukkannya lebih dalam. Soona melebarkan pahanya gar aku leluasa bermain di bawah sana. Kutuntun tangan kanannya menyentuh milikku yang sudah tersiksa di bawah sana karena masih terbungkus. Awalnya ia ragu namun ia mulai mengelusnya dari luar. Kupercepat gerakan jariku diadalamnya bahkan aku sudah menambah menjadi 3 jari.

"Ahhh oppaah akuu inginhh keluaarhh ahhh pallihhh ahhhh" dia melepas tangannya dari milikku dan menjambak rambutku melampiaskan  semua kenikmatannya dan dia mencapai puncaknya.

Soona pov
Aku mencapai puncakku yang kedua, ini sungguh tidak adil, aku sudah 2 kali mengeluarkan namun Jimin masih menggunakan celananya? Aish sungguh keterlaluan.

"Yak Jimin-ssi bisakah kau berbuat adil? Kau bahkan belum membuka celanamu, sedangkan aku sudah keluar 2 kali. Aish jinjja."

"Kau ingin? Baiklah?" Jawabnya sambil ingin melepaskan celananya sehingga tertinggal boxernya saja. Saat ia ingin melepaskannya aku mencegahnya.

"Waeyo? Bukankah kau ingin?" Tanyanya

"Tentu, tapi tidak sekarang. Aku ingin mmm sedikit menggodamu." Kataku dengan tersenyum.

Aku menyuruh jimin untuk duduk bersandar. Lalu aku naik ke pangkuannya, meletakkan vaginaku tepat diatas miliknya yang masih terbungkus. Kukalungkan tanganku di lehernya sambil menatapnya.
"Sekarang apa?" Tanyanya

"Bersiaplah!" Kataku
Kucium bibirnya sambil memejamkan mata. Ku mulai menggodanya dengan menggesekkan bagian bawah kami yang tertempel dengan gerakan yang sexy

"Akhh, wahh oppah kau sangathh keras" miliknya yang sangat keras menekan pada bagian sensitivku, aku bertumpu pada dada bidangnya, sesekali sambil mengelus absnya. Melumat bibirnya sambil terus bergerak di bawah sana.

"Ahh ternyata kau pintar jugaahh yaahh shhh" desah jimin tertahan
"Bisakah kau berhenti menggodaku? Aku sudah tak tahan" lanjut jimin sambil mulai menindihku.

Author's pov
Kini posisi kembali pada awal, Jimin mulai menindih Soona, Ia melepas boxernya yang sedari tadi sudah mengurung miliknya yang tentunya sudah sangat tegang.

"Kau siap chagi?" Katanya dengan smirknya.
"Oppa? Apakah akan sakit?" Soona bertanya dengan imutnya membuat jimin ingin segera memasukinya.
"Aniya, awalnya akan sedikit sakit tetapi pada akhirnya aku akan membuatmu terbang." Kata Jimin setengah tersenyum
"Nde oppa" Soona mulai mengangkang
"Aku akan mulai"

Jimin mengarahkan miliknya tepat di depan lubang madu Soona, mengocoknya sedikit dan menggesekkannya di vagina Soona.

Jleb!
Jimin memasukkan miliknya dengan satu hentakan keras, alhasil sang empunya merintih kesakitan.

"Aiyaahh oppaahhh sakiithhh" cairan bening mengalir dari kedua mata Soona yang terpejam, dapat dilihat darah segar mengalir dari sela sela persatuan mereka.

Jimin mencium bibir Soona untuk meredakan rasa sakit yang dirasakannya, membiarkan bagian bawah Soona terbiasa dengan miliknya. Setelah Soona sedikit terbuai dengan ciuman Jimin, Jimin mulai menggerakkan pinggulnya perlahan menciptakan sensasi yang nikmat pada keduanya. Tangan Jimin tidak menganggur, ia gunakan untuk meremas payudara kiri Soona, kadang memelintirnya. Jimin melepas pagutannya, ditatapnya gadis dibawahnya. Ia mulai menggerakkan lebih cepat.

"Angghh oppahh hhh iaahh yessss ahhh jimhhhh ahhh shithh ahh eunghh iyaaah disanaahh ahhh" desahnya tak karuan dikala Jimin memasukkan miliknya lebih dalam dengan tempo yang yang sangat brutal sehingga menghantam g-spotnya tanpa ampun.

"Ohhh yess chagiihh milikmuuh sangathh sempithh ahhh yesshh" jimin makin melebarkan paha soona. Dimainkannya clit sang gadis sambil terus menyodokkan ke dalam.

"Ahhh iyaaahhh iyaaahh emmmhhh yeshhhh fuckk ahhhh yessshh ahhhh" ia meremas seprai hingga buku jarinya memutih. Jimin sesekali menampar pantat Soona yang membuat sensasi semakin nikmat.

"Oohhh chagiihh calll my namehhh chagiihh ahhhh"

"Jiminnhhh ahhhh"

"Moreeehh"

"Jimmhhinnnh ahhhh yesss ouhhhh, I wanna cumhh oppahhh ahhhh"

"Togetherhh chagiihhh" Jimin makin brutal di bawah sana untuk mendpat puncak kenikmatannya bersama.

"JIMIINNHHHA AAAAHHHHH"

"SOONAAAHHH"

Crooot!!!
Cairan Jimin keluar di dalam milik Soona. Jimin ambruk diatas tubuh Soona lalu tidur disamping tubuh Soona, mengeluarkan miliknya dari lubang Soona sehingga menciptakan bunyi Pop yang nyaring.

Jimin pov
Aku ambruk di atas badan mungil Soona, yeoja ini mampu membuatku melayang dalam semalam saja. Tentu hal ini sangat berbeda dengan sensasi saat aku bercinta dengan para jalang. Mungkinkah aku menyukainya? Ani aku sudah mencintainya ya aku mencintainya. Kulihat nafasnya berangsur angsur pulih setelah aktivitang yang sangat penjang itu.

"Lee Soona ya, maukah kau menjadi yeoja chinguku?" Aku mengatakannya dengan pelan
"Mwo? Ani nde aku mau menjadi yeoja chingumu" Soona menjawabnya, tentu ini sangat mengejutkan, setelah apa yang ku lakukan padanya ia mau menerimaku menjadi namja chingunya.
"Gomawo Soona-ya ah ani chagiya"
Lalu kami tertidur bersama, tentunya dengan posisi masih naked

















Tbc

Annyeong readers, mian ya lama banget gak update. Gimana chap kali ini. Mengecewakan ya? Mian ya mian banget ntar chap selanjutnya diusahakan lebih baik deh. Gomawo para readersku tercintah yang mau nunggu ini ff update. Jangan lupa voment ya saranghae ❤️❤️

Just Feel It [FF NC 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang