Chapter 9

4.7K 490 11
                                    

DUAR

bagai terkena tembakan. Jungkook merasa terkejut dan kecewa mendengar jawaban eunha.
"Aku harus pergi" ucap eunha langsung berlari masuk ke gedung sekolah. Sementara jungkook hanya mematung ditempat.
"Paksaan?" Tanya jungkook. Ia menatap bekal yang eunha berikan kepadanya.
"Chaeyeon.... anak itu" ucap jungkook geram. Ia tak habis pikir kalau chaeyeon, seniornya yang cantik dan sombong itu akan menjadi horor.

***

Eunha menangis di salah satu bilik toilet perempuan. Air matanya mengalir deras. Beruntungnya saat itu toilet sedang kosong. Jadi tak ada yang tau kalau eunha sedang menangis.
"Hiks... ini semua benar... ak-aku tidak salah" ucap eunha masih dengan tangisannya yang deras. Ia bingung harus menganggap apa yang ia lakukan itu benar atau tidak. Karna terpendam juga rasa bersalah di hatinya kalau ia meninggalkan jungkook.
Tiba-tiba ia teringat kejadian saat jungkook menciumnya. Itu diluar ekspektasi. Ia kira jungkook akan senang jika ia mengatakan ini, ternyata jungkook malah memohonnya kembali.
"Apa jungkook... menyukaiku?" Tanya eunha pada dirinya sendiri.

BRAK

Pintu bilik tempat eunha berada terbuka lebar menampak sosok perempuan dengan ekspreksi marahnya.
"Chae-chaeyeon?" Tanya eunha dengan rasa takutnya. Chaeyeon menarik tangan eunha dengan kasar agar ia keluar dari bilik tersebut.
"Astaga... sakit chaeyeon-shi" ucap eunha lirih.
"Sakit? Lebih sakit mana dengan hatiku saat jungkook memohonmu hah?!!" Tanya chaeyeon dengan nada keras.
"Maafkan aku... tapi itu jungkook yang mengatakannya" ucap eunha masih dengan isak tangisnya.
"Tapi semua karnamu!!! Kalau saja kau tidak membuatnya berharap!!" Ucap chaeyeon dengan bentakannya. Eunha yang merasa sudah habis kesabarannya langsung bertindak.
"SALAHKU??!! KALAU KAU TAK MENGANCAMKU, MUNGKIN SEMUANYA TAK AKAN BERAKHIR SEPERTI INI!!" Teriak eunha murka pada chaeyeon.

PLAK

"JANGAN BERANI-BERANI NYA KAU MEMAKI KU SEPERTI ITU!! KAU MAU MATI HAH?!!" Teriak chaeyeon tak kalah keras. Eunha hanya bisa menangis dan menangis. Rasanya percuma melawan hantu satu ini.
"Dengar ya!! Ku peringati sekali lagi!! Jangan pernah kau menaruh hati pada jungkook!! Jungkook hanya milikku!" Ucap chaeyeon dengan penuh penekanan.
"Tapi sayangnya jungkook tak menyukaimu sunbae.... sepertinya ia menyukaiku" ucap eunha tak kalah tajam.
"Mwo?! KAU MAU MATI HAH??!!" Ucap chaeyeon
"Mati? Bukankah kau bilang kalau aku sampai menyukai jungkook kau akan membunuhku. Tapi kenyataan jungkook yang tertarik padaku" ucap eunha dengan nada tajamnya. Sementara chaeyeon? Ia hanya diam lalu tak lama kemudian, sosoknya sudah menghilang. Eunha menghembus nafasnya lega. Ia pikir hidupnya akan berakhir sampai disini.
"Melawan anak itu memang benar-benar sulit" ucap eunha kemudian berjalan menuju wastafel lalu membersihkan wajahnya yang meninggalkan bekas tangisan.

***

Jungkook melamun di lapangan. Ia dan tim basketnya sedang ada latihan sehabis pulang sekolah. Jadi jungkook harus ikut latihan sebagai ketua tim basket. Tapi bukannya ikut latihan, ia malah duduk dipinggir lapangan sambil menatap teman-temannya bermain. Padahal pikirannya melayang kemana-mana.
"Kenapa? Kenapa harus chaeyeon?" Tanya jungkook frustasi. Ia merasa kurang semangat.
'Chagi-ah, aku bawakan minum' jungkook menengok kesampingnya. Biasanya akan ada seorang gadis yang membawakannya minum kalau ia kehausan.
'Kookie-ah! Hwaiting!' Jungkook membayangkan lagi jika biasanya akan ada gadis yang menyemangatinya dari jauh saat ia sedang latihan. Tanpa sadar, bibir jungkook tertarik membuat senyuman manis di wajahnya.
"Aku rasa kau memang sudah terkena gangguan jiwa kali ini" ucap seseorang didepan jungkook.

Aih

Jungkook menggeram. Kenapa cere ini menganggu aktivitas menghayalnya?
"Aish.. kau ini mengganggu saja! Aku sedang menghayal" ucap jungkook. Orang itu tertawa.
"Menghayal? Kau menghayal apa hah?" Ucap orang itu duduk disebelah jungkook dengan wajah mesum nya. Jungkook sudah mengerti apa yang anak ini maksud.
"Yak! Kim mingyu! Aku ini bukan byuntae!" Ucap jungkook kesal. Mingyu hanya tertawa.
"Lalu kenapa kau tersenyum sendiri? Bukannya ikut latihan" ucap mingyu.
"Aku sedang memikirkan seseorang" ucap jungkook. Mingyu menampakan wajah bingungnya lalu menatap sekitarnya.
"Pantas saja, eunha saja tidak disini. Wajar kalau kau merindukannya" ucap mingyu. Jungkook hanya diam.
"Mwo? Kau benar-benar merindukannya?" Tanya mingyu dengan wajah terkejut.
"Ne, aku merindukannya" ucap jungkook.
"Kau.... kau sudah memiliki perasaan padanya? Aigoo!!! Kau ini.... lalu sekarang mana eunha?" Ucap mingyu heboh sendiri. Sebenarnya yang punya hubungan jungkook atau mingyu?
"Eunha? Sayangnya, hubungan kita sudah berakhir" ucap jungkook menundukan kepalanya. Ia kecewa. Ia menyesal.
"Berakhir? Kenapa?" Tanya mingyu.
"Ada satu masalah. Dan ini tidak mudah" ucap jungkook.
"Kasih tau dong" ucap mingyu. Jungkook menatapnya.
"Tapi kau harus berjanji tidak memberitahu siapapun tentang ini" ucap jungkook. Mingyu mengangguk kemudian mendengar semua yang diceritakan jungkook.
.
.
.
.
.
.

"WHAT?!!! DASAR JALANG GILAA!!" Teriak mingyu heboh setelah mendengar cerita jungkook. Jungkook reflek menutup kupingnya. Kenapa anak ini sangat berisik?
"Yak! Bisa kau kecilkan suaramu? Semua orang mengira aku telah memperkosamu" ucap jungkook.
"Yak! Ini bukan FF yaoi!" Ucap mingyu.

Dari kejauhan, ada sepasang mata menatap kedua lelaki yang sedang adu mulut itu dengan tatapan kesal.
"Kau! Akan menjadi milikku jeon jungkook" ucap orang itu dengan nada tajamnya.

***
Makasih dah mau baca∞ voment juseyoo~~

O iya, chukae buat bangtan. Males heboh2 disini soalnya di ff yg rookie aku udah hebohㅋㅋ

Regret; jjk.jeh✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang