3 - kedua, kai

1.8K 157 6
                                    

hana membuka matanya perlahan, kemudian menatap langit langit kamarnya. terlarut dalam lamunan singkatnya sebelum ibunya membangungkannya dengan teriakan delapan oktaf yang menggetarkan gendang telinga.

"HEI GADIS KENAPA BELUM BANGUN JUGA!"teriak ibu yang membuat hana membuyarkan lamunannya.

"udah bangun, bu."kata hana.

"sana mandi! pacarmu nunggu dibawah tuh."ucap ibu kemudian menarik selimut hana.

"pacar?"hana mengerutkan dahinya.

oh, teman kencan!

hana keluar menuju balkon dan melihat sosok pria dengan kemeja coklat dan celana putih yang terlihat sangat tampan.

"wah, benar benar tampan."puji hana, kemudian pria yang menunggunya dibawah menoleh ke arah hana yang membuat pipi hana merona.

"SEBENTAR YA! AKU MANDI DULU!"seru hana kemudian masuk kedalam dan mengambil handuk , bergegas mandi.

setelah mandi, untuk menghindari diputuskan oleh teman kencan, maka hana menggunakan rok hitam selutut dan blus hitam dengan rambut yang terurai untuk menambah kesan feminin.

hana turun menemui kai ( ia tau namanya begitu diberi tahu seokjin) yang sedang duduk santai dan mengobrol dengan ayah.

"ayo, kai."panggil hana lembut, padahal nada bicaranya tidak pernah seperti ini.

"kamu itu ya, sama pacar kaya gini tapi sama ayah ketus. ckck."timpal ayah membuat hana melotot.

"ayo ayo,"kata hana.

kai mengangguk kemudian senyum pada ayah dan mengajak hana ke teras rumah, dan terdapat motor sport merah disana yang membuat hana kaget.

"hah? aku pake rok..."

"ganti aja ya, hana?"pinta kai.
"nanti kebuka."

"iya deh, sebentar ya."kata hana sok lembut.

kemudian ia keluar lagi dengan blus hitam dan celana jeans biru tua.

"cantik loh."kata kai kemudian mencubit pipi hana.

HANA YANG AMBYAR.

"apa sih yaampun..."hana menjauhkan tangan kai dari pipinya. "sakit tau."

"ya abis gemes."ucap kai.

"apa aku gendutan?"tanya hana cemas, membuat kai melunturkan senyumnya.

"aku gak suka sama perempuan yang terlalu peduli sama berat badan, kamu mau segede apapun kalo udah cantik ya cantik. jangan peduliin apa kata orang, oke."kata kai.

"maaf."cicit hana membuat kai mengusap puncak kepala hana.

"iya gapapa, ayo naik."ajak kai, hana menaiki motor kai setelah kai naik.

"pegangan ya, aku ngebut."kata kai.

"ya jangan dong!"protes hana. seperti tidak mendengar, kai tetap melajukan motornya cepat.

💐

hana hampir mati setelah kai melajukan motor dengan kecepatan tinggi, apalagi sekarang tatanan rambut hana hancur berantakan akibat tadi.

Imagine ; exoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang