RASAKAN!!.

10 1 0
                                    

"Masakan sudah mataaaaang" ucapku setengah berteriak lalu sengaja membawa hasil masakanku mendekat ke meja makan, tempat dimana Niall dan Selena berduaan.

"Silahkan mencicipi masakanku." Ucapku lagi girang. Aku senang, karena aku bisa memasakan makanan kesukaan Niall yg ku jamin sangat sedap dan enak. Yah! Jamur sambal pedas dan cumi saus balado.

Kuhidangkan hasil masakanku didepan kedua mata Selena. Sengaja, aku memperlihatkan hasil kerja kerasku beberapa menit yg lalu. Karena aku yakin, cewek semanja Selena tidak sepandai aku kalau memasak.
Dan ternyata benar, Selena tidak sepandai aku kalau memasak. Bahkan kata Niall sendiri, Selena tidak bisa memasak.

"Eumm, sepertinya enak." Gumam Niall menatapku dan beralih menatap Selena. "Kamu harus banyak belajar memasak dengan Ariana, sayang"

"Memangnya, Kakak Selena tidak bisa memasak?" Tanyaku sengaja memanggilnya dengan sebutan "Kakak". Yah, modus saja sih, biar disangka calon adik ipar yg sopan. Tapi, untuk jadi kakak iparku? OH SORRY, TIDAK AKAN!.

Niall mengernyitkan keningnya, berwajah polos seperti menahan ketawa. "Selena bisa kok, tapi masak air" ohh senangnya hatiku, Niall sendiri yg mengumbar aibnya. Kekasihnya sendiri loh..

Selena diam, tidak bersuara sama sekali. Bisa kupastikan, Selena sangat malu denganku. Hah! Rasakan, Ariana mau dilawan.

"Eumm, tenang kak tenang. Aku bisa kok ajarin Kakak gimana caranya memasak makanan yg enak. Kita atur saja jadwalnya." Ucapku yg membuat Selena menatapku tajam seakan ia ingin membunuhku detik ini juga. Dan..... mengajarkan dia memasak? Ohh jangan harap! Itu hanya modusku saja.

"Niall, cepat cicipi masakanku. Enak apa tidak? Tapi bisa ku jamin, pasti enak." Ucapku membanggakan diri. Iyalah membanggakan sendiri. Kalau bukan sendiri, siapa lagi?.

"Masakan adikku yg cantik ini, sudah pasti enak lah. Iyakan sayang?"

Selena mengangguk pelan, masih dengan wajah yg mungkin sengaja ia tekuk. Si cewek manja ini, bisa kupastikan sangat gerah dengan pujian Niall terhadapku.
Tapi, baguslah. Semoga saja ia cepat menyingkir dan meninggalkan Niall secepatnya.
Cewek apaan coba, yg mau menginap dirumah cowoknya dalam waktu yg tidak bisa dipastikan.

"Kak Selena, cantik deh. Operasi plastik dimana?"

Uppss.

"Husst!" Aku tersentak, ketika Niall mengganggu niatanku dengan menyuruhku masuk ke kamar.

"Masuk kamar.."

"Ihh apaan sih. Aku hanya ingin lebih dekat saja dengan Kak Selena, apa itu salah?"

"Tapi ucapanmu-"

"Apaan sih! Ada yg salah dengan ucapanku? Kurasa tidak! Iyakan Kak Selena?" Tanyaku menatap Selena. Ia langsung mengiyakan dengan senyuman kecut yg sepertinya sangat ia paksakan. Dasar cewek palsu.

"Iyah. Tidak ada yg salah dengan ucapan Ariana, Niall."

"Eumm Ariana,. Aku tidak operasi plastik kok. Ini murni wajahku, hanya saja ku oleskan sedikit make-up untuk keseharianku." Jawabnya benar-benar sok bijak. Ahh, tapi wajahnya seperti tidak asli. Lihat saja hidungnya, tidak normal seperti kebanyakan perempuan lainnya. Dam bibirnya, pasti ia sulam bibir kan? Agar semakin sexy dan Niall? Semakin tergoda.

"Oh" jawabku ber oh ria.

"Aku ke kamar dulu yah, ngantuk!" Dan ku putuskan untuk masuk kamar terlebih dulu meninggalkan Niall dan Selena.

Tapi, jangan harap aku membiarkan Niall dan Selena tetap berduaan disini.

"Ohh Niall.." ucapku membalikan tubuhku menatap Niall.

"Iyah Ariana sayang."

"Lampu cadanganku mati. Aku tidak bisa tidur, kalo lampu itu mati." Ucapku memelas,.

"Lampu utama tidak matikan?"

"Iyasih, tapi kamu tau kan aku tidak suka cahaya terlalu terang kalo tidur. Silau Niall!" Dustaku berharap Niall meloloskan rencanaku.

"Baiklah."

"Eumm Selena,. Kamu tidur yah, aku juga langsung tidur setelah selesai membereskan lampu Ariana." Ucapnya membimbing Ariana bangun dari posisi duduknya dan....menciumnya.

Gilaa.

"Niall, cepat!" Teriakku geram. Gila saja Niall, apa sih yg Niall suka dari perempuan manja ini?.

You and I (Niall-Ariande)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang