Dia, Johnny Suh. putra pertama pemilik perusahaan terbesar di kota ini, wajar saja jika namanya begitu dikenal hampir disegala kalangan terutama dikalangan para wanita. wajah tampan, tubuh yg tinggi dan atletis tak lupa dengan status sosialnya siapapun pasti terpikat oleh pesonanya "kita putus, aku sudah bosan padamu." ucapan ini terdengar hampir disetiap minggu dan wanita-wanita yg diputusinya cuma bisa melongo tidak percaya,marah dan sebagainya tapi mereka tak bisa berbuat apa-apa hingga akhirnya hanya pasrah.
Jaehyun menghela nafas melihat kelakuan kakaknya itu, "kau benar-benar bajingan, kak" sindir Jaehyun tapi yg disindir hanya tersenyum penuh kemenangan "bukan salahku jika mereka mau padaku bukan? aku hanya berkata iya disaat mereka mengemis cinta." ujar Johnny sambil meraih gelas winenya "terserah." balas Jaehyun lalu membuka ponselnya, Johnny sedikit mengintip dan mendapati foto wanita cantik dilayar ponsel Jaehyun "wanita yg sangat cantik, siapa dia Jae?" Johnny penasaran, Jaehyun memasang ekspresi tidak suka mendengar pertanyaan kakaknya "bukan urusanmu." ketus Jaehyun lalu pergi meninggalkan Johnny dibar.
Jung Jaehyun, dia adalah adik Johnny namun berbeda ibu. ia juga begitu berbeda sifat dengan Johnny yg playboy, Jaehyun lebih kalem dan selalu berfikir sebelum bertindak. wanita dilayar ponselnya itu adalah Liora, sudah lama ia sangat mengaguminya namun Liora tidak pernah menunjukkan ketertarikan padanya padahal Jaehyun sering bermain basket dilapangan kampus bertujuan untuk tebar pesona pada Liora , pernah beberapa kali juga Jaehyun meletakkan bingkisan dan bunga dimejanya namun berakhir bingkisan itu diberikan kepada Jennie dan bunganya dibuang hingga akhirnya ia kapok melakukan itu lagi dan hanya menyuruh seseorang untuk memotret Liora diam-diam "dari angle manapun wanita cantik tetaplah bagus untuk dipotret" gumam Jaehyun sambil memandang layar ponselnya.
Jaehyun terkadang suka overthinking mengingat kakaknya yg playboy dan gampang sekali menggait wanita, ia takut jika suatu hari Liora diembatnya juga "cih, serakah sekali." Jaehyun berujar kesal.
---------------
angin malam berhembus pelan menerpa wajah dan mengurai lembut surai sang hawa yg kini duduk dibalkon lantai atas , "lu mau ikut ke bar ga?" tanya Jennie ditelepon "ga dulu, gue males apalagi sejak ketemu orang gila beberapa hari yg lalu dibar, lu seneng-seneng aja tanpa gue dulu ya, bye Jen." balas Liora mengakhiri percakapannya dengan Jennie, wanita itu mendesah pelan seraya menatap langit "bintangnya tidak terlihat" gumam Liora pelan
lama ia menatap langit tiba-tiba ponselnya berdering lagi, Liora meraih ponselnya dan mengernyit "dasar orang bodoh." lalu me-reject panggilan itu. untuk kesekian kalinya ia ditelepon nomor tak dikenal itu sangat menganggu dirinya "mereka suka padaku hanya karena aku cantik dan yah cinta itu omong kosong, lagipula diantara mereka tidak ada yg menarik." Liora melempar ponselnya ke kursi sebelah lalu melenggang pergi dari balkon.
baru saja memasuki ruang tengah ia melihat seorang pria asing kini berada dirumahnya, pria itu tersenyum kemudian mendekat pada Liora "aku tidak menyangka Yura memiliki putri yg tidak kalah cantik darinya," pria itu berusaha mengusap pipinya namun secepat kilat Liora menepisnya "jangan sentuh aku, kau menjijikan" pria itu terkekeh mendengar ucapannya "tapi, ibumu begitu senang kusentuh sayang" Liora tersenyum miring kemudian meraih vas bunga dan menodongkannya pada pria itu "kau sudah bosan hidup? jangan samakan aku dengan jalang tua itu. aku tidak akan segan-segan mengeluarkan isi perutmu saat ini juga" si pria memasang ekspresi menantang dia berfikir wanita didepannya ini hanya bercanda, tanpa diduga Liora langsung menghantam kepala pria itu dengan vas bunga yg ditodongkannya tadi "aarrghhh!! sialan kau!!" seketika darah segar mengalir dari kepala pria itu diikuti erangan kesakitan, Liora masih memegang pecahan kaca vas, amarahnya memuncak dan ingin sekali ia menghancurkan wajah pria dihadapannya namun PLAKK! Yura datang dan langsung menampar keras pipi putrinya
"KAU SUDAH TIDAK WARAS HAH?! DASAR ANAK KURANG AJAR!" maki Yura lalu membopong pria tadi yg tak lain adalah kekasih barunya, "HARUSNYA KAU BUKA MATAMU LEBAR-LEBAR IBUKU SAYANG, PRIA YG KAU BAWA INI SANGAT KURANG AJAR DIBANDINGKAN DENGAN PUTRIMU INI. OH AKU LUPA.. KALIAN BERDUA SAMA-SAMA MENJIJIKAN.." balas Liora lalu pergi dari sana, "andai ibu tidak datang sudah kupastikan pria itu sudah berbeda alam sekarang."
---------
hari masih pagi, namun gang sempit diujung kampus terlihat sedikit ramai. ternyata ada seseorang yg tengah dipukuli disana "uhuk!uhuk!' pria yg dipukuli itu terbatuk darah setelah menerima beberapa bogem mentah "aih, Jungwoo-ssi kau ini bagaimana? sudah 2 bulan dan kau belum membayar hutangmu." suara berat yg familiar itu terlihat menakutkan "Jo.. maaf papaku belum ada pemasukan selama 2 bulan ini.." balas Jungwoo dengan suara bergetar "nyenyenye aku sudah sering mendengar kalimat ini bodoh, kau mau kakakmu kujual hm?" Johnny menyeringai, Jungwoo menggeleng cepat seraya bersimpuh dikaki pria tinggi itu "kumohon beri aku waktu Jo, aku akan melakukan apapun sungguh.." Johnny berfikir sejenak setelah mendengar pernyataan Jungwoo, tiba-tiba terlintas dipikirannya tentang wanita tempo hari di bar yg menamparnya karena dijadikan kekasih dadakan "aku ingin kau membawa wanita yg rambutnya hitam lurus, beriris cokelat madu, tingginya sekitar 168cm kalau tidak salah dan yah dia cantik sekali," Jungwoo melongo mendengar ucapan Johnny, mana bisa dia menemukan wanita itu beruntung salah satu anak buah Johnny mengingat jelas wajah wanita yg disebutkan lalu menyodorkan fotonya pada Johnny "dia yg kau maksud bos?" Johnny meraih foto itu seketika ekspresi wajahnya berubah senang "nah iya, cari dia dan bawa dia kehadapanku jika kau gagal, bersiaplah keluargamu hancur." tutup Johnny sambil menyodorkan foto ditangannya, Jungwoo pun meraihnya ia sedikit kaget setelah melihat siapa di foto itu "inikan.. Liora.."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Player And Aprodhite
Fiksi PenggemarWARNING 21+ "aku sudah lama memperhatikanmu sejak kejadian di bar, maukah kau menjadi kekasihku?" "oke ayo,pacaran." 17.08.17