2. The Truth

5.5K 248 51
                                    

Ia tahu perempuan itu memunggunginya mungkin kesal karna dirinya yang sungguh tak peka akan kenyataan didunia ini. Jika boleh kini lelaki itu langsung mengatakan apa yang ada dibenaknya.

'Setiap perempuan menyukai uang, emas, dan berlian. Mereka begitu saja memberikan tubuhnya pada lelaki hidung belang yang tampan dan kaya untuk mendapatkan hadiah-hadiah mahal itu!'

Prinsipnya memang mengatakan seperti itu. Ohh boy... Tak semua perempuan seperti itu, mungkin banyak perempuan didunia ini yang memiliki masalah tertentu seperti yang gadismu lalukan hingga jatuh dalam duniamu.

"Kau... Ingin tambahan uang?" tamat riwayatmu dan dalam waktu dekat Hinata pasti akan keluar dari kamarnya dan kembali sambil berkacak pinggang membawa sebuah palu besar untuk memukul kepala pirangmu!

Gadis itu berbalik dan tatapannya mengunci sapphire lelaki yang telah merendahkannya sebagai perempuan itu.

"Kau pikir semua gadis akh maaf, wanita seperti itu? Yang kau pikirkan sama sekali tak koefisien dengan penampilan sok pandaimu Tu-an" seakan tak cukup membalas perasaan kesalnya pada lelaki itu Hinata menampar pipi tirus pria tan yang memang membelinya sebagai istri.

"Sialan kau!"

"Kau yang sialan! Kau hanya berpikir lurus, tak tahu apa yang sebenarnya menimpa para lacur, tak tahu bagaimana asal-usul pastinya dan kau sama sekali tak mengetahui cobaan yang diberikan Dewa pada para lacur itu hingga pilihannya hanya bisa dituntaskan untuk menjadi lacur!" sambil menunjuk-nunjuk pria itu Hinata mendesis pelan untuk menetralkan amarahnya yang kian membuncah.

"Shut up Hyuuga... Kau ingat siapa yang memilikimu, membelimu, mengarahkanmu? Anggap saja dirimu boneka ku. Kukatakan maju maka kau harus maju dan bila kukatakan mundur kau harus mundur" balas Naruto menatap tajam ametyst Hinata dalam.

"Ya, benar hahaha aku bonekamu" mau tak mau ia harus menerimanya. Jika dirinya hanya akan maju, berhenti, dan mundur atas kehendak Tuannya, Namikaze Naruto seorang.

Pria yang akan menjadi dalang atas jiwa maupun raganya. Pria yang membeli jiwanya dan Pria yang menggunakan raganya.

---

Saat ini masih pagi atau mungkin subuh adalah hal yang tepat untuk mengatakannya. Masih pukul 04.00 dan gadis itu sudah terbangun dari tidurnya. Tak ada mimpi sama sekali saat ia tertidur barusan yang ia rasakan hanya kemarin bukanlah mimpi, dimana dirinya kini terikat dengan Namikaze Naruto sebagai seorang tunangan.

"Kau mengharapkan hal yang benar-benar salah. Pria disampingmu itu sama sekali tak hangat malah ia sangat dingin semenjak kau mengatakan kata-kata sok bijak itu"

Ia terkekeh pelan sebelum menghadap Naruto yang tertidur sangat tenang disampingnya. Menatap lamat guratan di pipinya tak lama beralih pada hidung mancung lalu berpindah kearea bibir.

"Bibir itu... Sudah menjamah berapa banyak wanita?" ia bergumam tanpa sadar saat melihat bibir kissable milik calon suaminya.

Tanpa ia sadari, Naruto menariknya lebih dekat dengan memeluk erat pinggang rampingnya. Membuat jarak antara mereka sangat dekat bahkan dari jarak sedekat ini Hinata dapat merasakan nafas beraroma mint itu lebih kental.

Entah sengaja atau tidak, Hinata malah menyentuhkan hidungnya dengan hidung Naruto lalu menggeseknya pelan, menikmati sentuhan kecil keduanya. Dalam hati Hinata meminta maaf atas apa yang ia katakan tadi malam dan ia berharap mulai hari ini ia dengan Naruto dapat bersama. Selamanya.

"Kuharap seperti itu"

Mungkin terusik si tunggal Namikaze itu terbangun dari mimpinya tapi ia mencoba berpura-pura tidur dengan memejamkan mata sapphire berkilau miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Obsession (Marry You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang