2. Dia???

176 17 2
                                    

Ketika Laluna berenang menuju rumahnya, tanpa sengaja ia bertemu dengan seekor mermaid pria yang membelakanginya. Ia tampak sedang mencari sesuatu, pandangan nya mengelilingi tempat yang bisa ia jangkau.

Tiba-tiba sang mermaid pria berbalik ke belakang, membuat Laluna langsung bersembunyi di sebuah batu karang disamping nya.

"Hei, siapa disana?" Teriak sang mermaid pria saat merasa ada seseorang yg mengawasi nya.

Hening

Tak ada jawaban sama sekali, hanya ada suara air. Sang mermaid pria kembali mengedarkan pandangan ke sekeliling lautan.

Sepi, hanya ada beberapa hewan laut disini tidak seperti di tempat tinggalnya yang memiliki beragam hewan laut. Disini bahkan cahaya matahari pun sangat minim, membuat tempat ini terlihat menyeramkan.

Tak ada seekor mermaid pun yang terlihat disini sepertinya benar, ia tak seharusnya mencari disini mana mungkin dia berada disini, tempat ini menyeram kan untuk seekor mermaid wanita berenang sendirian meskipun pada siang hari.

Ketika ia hendak berbalik tanpa sengaja ia melihat bayangan hitam dibelakang batu karang, sang mermaid pria mencoba mendekat ke batu karang itu.

"Hei, siapa disana?" Tanya sang mermaid pria.

Ketika sang mermaid pria telah sampai di dekat batu karang, ia semakin yakin bahw ada seseorang disana.

Mermaid pria itu mendekat dengan hati-hati, ketika sampai dibelakang batu karang itu. Ia terbelalak melihat seekor mermaid wanita disana.

"Apa yang kau lakukan disini seorang diri?" Tanya sang mermaid pria heran.

"Ak-aku... aku sedang mencari sesuatu" ujar Laluna dengan nada gugup

Sang mermaid pria melihat Laluna dengan kening berkerut, apa yang dicari seorang mermaid wanita ditempat gelap seperti ini.

Laluna yang ditatap seperti itu menjadi gugup, ia takut sang mermaid pria tak percaya dengn ucapannya dan bertanya sesuatu yg tdk bisa ia jawab.
" Apa... apa kau pergi seorang diri ke sini?" Tanya sang mermaid pria dengan masih kening berkerut.

"Ti-tidak tadi aku kemari bersama seseorang, tapi tadi kami berpisah" jawab Laluna sambil menatap batu karang, dan berharap sang mermaid pria percaya

Sang mermaid pria menganggukan kepala, tanda ia mengerti.

Setelah itu hening tak ada yang membuka suara mereka larut dalam pikiran masing-masing. Sampai sebuah suara memecahkan keheningan itu.

" Bagaimana kalau aku mengantarkan kau pulang karna hari semakin larut?" Tawar sang mermaid pria

Wajah Laluna pucat pasi mendengar nya, meskipun seorang siren atau mermaid memang memiliki kulit pucat.

Laluna langsung menggeleng tanda ia menolak "tak usah aku bisa pulang sendiri dan lagi aku harus menunggu seseorang," ujar Laluna dengan nada sedatar mungkin.

" Benarkah?, tpi kalau kau mau kita bisa menunggu nya bersama-sama lalu aku akan mengantar kalian pulang," ujar sang mermaid pria

Ia tak yakin meninggalkan Laluna dan membiarkannya sendirian menunggu disini.

" Iya, tak apa. Aku bisa menunggu disini sendiri, kau tak perlu mencemaskan aku," ujar Laluna mencoba meyakinkan sang mermaid pria.

" emm... benarkah?" Tanya sang mermaid pria lagi

Laluna mengangguk yakin, membuat sang mermaid pria menghembuskan napas menyerah, dan akhirnya mengangguk lalu pergi meninggalkan Laluna seorang diri.

Laluna menghembus kan napas lega setelah sang mermaid pria tak terlihat lagi, Ia kemudian berenang ke rumahnya.

Pikiran Laluna masih memikirkan kejadian barusan, sampai kapan ia harus terus berpura-pura menjadi seorang mermaid didepan setiap mermaid yang ia temui.

Laluna baru menyadari satu hal saat ini, kenapa seorang mermaid pria bisa berada disini dan bagaimana cara sang mermaid pria bisa sampai disini.

Entah mengapa memikirkan itu semua membuat kepala nya terasa pusing, dan perasaan nya semakin terasa tak enak.

Laluna memilih pergi ke gua laut, untuk menenangkan hati dan pikirannya. setelah sampai seperti biasa ia akan duduk di sebuah batu disana, dan merubah ekor nya menjadi sebuah kaki.

***

Laluna telah sampai dirumah nya pada malam hari, baginya hari ini sangat melelahkan.

Entah mengapa akhir-akhir ini ia sering sekali bertemu dengan para mermaid.

Padahal Ia telah memilih tinggal ditempat yang jauh dari permukiman para mermaid dan sangat gelap ini untuk mengurangi korban berjatuhan karna ekornya yang beracun .

Tapi mereka tetap saja mendatangi tempat dimana ia berada, meski Laluna yakin mereka tidak mengetahui ia tinggal disini tpi tetap saja itu berbahaya untuk para mermaid dan juga dirinya sendiri.

Semua hal yg terjadi belakangan ini membuat ia harus berpikir keras karna menyangkut nyawa para mermaid.

Meski ia terlahir sebagai seekor siren, tapi ia tetaplah bagian dari para mermaid. meski di dirinya terdapat darah iblis, dan para mermaid membencinya tapi ia akan tetap menganggap mereka keluarganya. karna sedari kecil Laluna tak pernah kenal siapa orang tua nya yang ia tau pasti adalah orang tuanya seorang iblis dan mermaid hanya itu dan tak ada lagi yang ia tahu.

Laluna menghelan napas lelah, kemudian memejamkan matanya mencoba untuk beristirahat sejenak.

~~~

Laluna terbangun tengah hari, ia beranjak untuk makan karna perutnya sudah berbunyi meminta untuk diisi.

Setelah puas menyantap apa yang tersedia, ia kemudian memutuskan untuk pergi kedunia manusia.

Ntah sudah berapa lama ia tak kesana, yang jelas itu cukup membuat ia rindu akan suasana di dunia manusia.

Suasana dimana tak ada yang mengetahui jati diri nya yang sebenarnya, suasana dimana ia bisa berjalan-jalan dengan bebas tanpa takut akan sesuatu, suasana dimana ia bisa menikmati hari-hari nya yang terus berjalan.

Laluna telah sampai didunia manusia, ia berjalan menuju pusat kota mencari suasana baru untuk hatinya yang tengah gelisah.

Berjalan-jalan sepanjang hari, menyusuri setiap sudut kota melihat-lihat berbagai macam tempat yg dirasa menarik.

Laluna terduduk disalah satu taman bermain dipinggir kota, taman yang cukup sepi dan masih tertata rapih.

Memejamkan mata, merasakan setiap tiupan angin yang menerbangkan beberapa helai rambutnya.

Tak terasa hari mulai malam tapi ia masih ingin disana, disana bagaikan di gua bawah laut tenang dan nyaman. Membuat ia mengabaikan matahari yang hampir sepenuhnya tenggelam.

~*~*~*
Thanks guys😘😘😘

Jakarta, 16-10-2018
Jakarta, 18-10-2018

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Posion Mermaid (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang