Di suatu lautan terlihat seekor siren yang sedang berenang seorang diri sampai di tepi pantai kemudian sang siren bersembunyi di sebuah batu karang yang cukup besar untuk menutupi dirinya tak lama terlihat seorang wanita berparas cantik, berkulit putih dan berambut coklat keluar dari batu karang tempat sang siren.
Sang wanita berjalan kearah kota, sang wanita yang memiliki nama Laluna berjalan hingga mencapai sebuah rumah yang ada di kota.
Laluna memasuki rumah yang dia beli beberapa tahun yang lalu ketika ia mengunjungi dunia manusia untuk yang pertama kalinya karna merasa kesepian hidup dilaut seorang diri.
Desain rumah itu minimalis dan elegan dindingnya berwarna putih dan di beberapa bagian sengaja diberi warna coklat, dan di depan rumah itu terdapat banyak bunga menambah kesan simple dan elegan.
Laluna berjalan kesalah satu ruangan yang terdapat di rumah itu dan duduk di sebuah ranjang besar yg terdapat di ruangan itu.
"Ssh... apakah aku harus hidup seperti ini terus?" Laluna mendesah pelan lalu terdiam sejenak.
"... tidak bisakah aku seperti mereka, hidup tenang tanpa harus mengkhawatir kan apapun?" Laluna berujar dengan nada sendu sambil berjalan kearah jendela kaca besar di kamarnya dan menatap orang-orang yang berlalu lalang.
Kemudian Laluna memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum kembali kelaut setelah dia merasa tidak bersedih lagi meskipun sebenarnya di hati kecilnya, masih ada sedikit perasaan sedih dan kesepian.
***
Laluna terbangun saat matahari telah tenggelam sebelum dia kembali kelaut dia menyempat kan diri untuk membersihkan rumah dan dirinya.
Meskipun rumah nya tidak terlalu berantakan, Tapi ia tetap membersihkannya karna ia sangat tidak menyukai tempat tinggalnya kotor.
Laluna berjalan keluar rumah dan mengunci pintu ketika semua nya sudah selesai ia berjalan menuju tepi pantai dan merubah dirinya kembali menjadi siren.
Lalu berenang ke lautan tempat ia tinggal menyendiri, karna tak ada satu ekorpun mermaid yang dapat hidup berdampingan dengannya setelah memegang ekornya yang memiliki racun yang sangat berbahaya dan mampu membuat si pemegang ekornya itu akan mati hanya dalam hitungan menit.
Laluna terus berenang hingga hampir mencapai dasar laut sebelum sebuah pekikan menghentikannya, ia kemudian terdiam sejenak dan tak lama menghelan napas.
Kemudian berenang menuju asal suara itu.
"Tolong... tolong... tolong" pekikan itu semakin kencang terdengar.
Laluna berhenti ketika ia hampir mencapai permukaan mendongak melihat seseorang sepertinya orang itu terjatuh pikir laluna karna melihat orang itu terus berusaha berenang ke sebuah perahu listrik yang tidak jauh darinya.
" Hei, butuh bantuan?" tanya laluna ketika sampai dipermukaan membuat orang itu kaget akan kedatangannya yang tiba-tiba.
"Ka-kau ba-bagaimana bisa berada di tengah laut seperti ini?" ujar orang tersebut seakan tak percaya dengan kedatangan Laluna, ia lalu menatap sekeliling lautan dan kembali menatap Laluna yang tersenyum manis kepadanya.
"Sudahlah, ayo aku akan membantumu." ujar Laluna.
Laluna kemudian berenang semakin mendekat kepada orang itu tapi orang itu justru malah mencoba berenang menjauhinya " Hei, tak usah takut. Aku tak memiliki niat jahat terhadapmu kok. " ujar Laluna.
Orang itu tidak mendengarkan Laluna dan terus mencoba menjauh darinya, ketika orang itu berbalik ia sudah tidak mendapati Laluna membuat ia semakin yakin bahwa Laluna bukanlah manusia biasa.
Ia kemudian berbalik hendak berenang kembali keperahu listrik nya terlonjak kaget karna dibelakang nya sudah ada Laluna dengan senyuman nya.
"Ka-kau..." ujar orang tersebut dengan wajah tak percaya "Tenanglah, aku tak akan berbuat jahat aku hanya ingin menolongmu. " ujar Laluna kemudian menarik orang tersebut kearah perahu listrik dan menaruh tangan orang itu diperahu.
Ketika Laluna hendak berenang meninggalkannya sebuah tangan menahan pergelangan tangannya membuatnya menengok dan memberi tatapan bertanya, dan seakan orang itu tahu Laluna bertanya 'ada apa kau menahan tanganku' ia menjawab "Terima kasih atas bantuanmu" lalu melepaskan pergelangan tangan Laluna.
Laluna tersenyum dan berenang menjauhi manusia yang dia tolong itu.
Manusia itu terus memperhatikan ekor Laluna awalnya ia terkejut tapi kemudian ia menyeringai.
~*~*~*~*
Hai guys...
Aku cuma pengen berterima kasih sama kk FuraZaoldyeck yg udh bikin kerangka cerita ini sma kk winter_yuki yg udh kasih saran buat judulnya, pokoknya makasih buat kalian smua.Thanks All

KAMU SEDANG MEMBACA
The Posion Mermaid (On Going)
FantasiaTentang seekor Siren yang memiliki ekor beracun yang selalu kesepian dan akhir nya memutuskan untuk kedarat untuk menghibur diri tapi siapa sangka justru itu membuat ia harus berurusan dengan seorang manusia. Klo pengen tau lebih jelasny baca aj, jg...