02. Cengek

27 3 9
                                    

Juli, xx xxxx, hari dimana manusia ini memulai hidupnya sebagai seorang murid SMP.

Senang sekali rasanya bisa lari dari kehidupan di Sekolah Dasar, dimana tempatnya bibit - bibit cengek berkumpul, yang nantinya akan berubah menjadi kumpulan manusia pelanggar aturan lalu lintas.

Gua bilang kek gitu berdasarkan fakta, yang udah dicari datanya dengan observasi (*tumben, lu :v).

Temen-temen Haru (Ralat. Murid-murid di kelas) dulu di Sekolah Dasar berubah menjadi si pelanggar aturan itu.

Baik dalam aturan lalu lintas maupun aturan sekolah.

Mereka bergaul dengan anak - anak yang mementingkan kehidupan materi dsb. Kebanyakan dari mereka lalai dalam ibadahnya karena sibuk ngerumpi sesama cengek.

Mereka juga lalai dalam tugas, dan yang pasti mereka tidak pernah belajar dengan serius (kemungkinannya nggak sampai 100%, sih).

Bukannya Haru ngerendahin para cengek, cuma Haru kurang suka dengan tingkah laku mereka.

Ah, ya. Jangan lupakan satu hal; mengendarai motor dengan kapasitas yang tidak wajar, tidak memakai helm, tidak membawa SIM dan atau STNK, karena mereka belum cukup umur.

Hal yang paling menonjol ketika kita melihat kumpulan cengek.

Dan karena itu, nama sekolahnya bisa jadi tercemar karena tingkah lakunya, padahal sekolah tidak salah apa - apa. Sekolah tidak melakukan tindak kriminal, siswa-siswinya lah yang melakukan hal-hal menyimpang (eh?). Saya pikir mereka hanya menumpang nama di sekolah tersebut. Hanya sekadar mendaftarkan menjadi warga sekolah, tanpa mengikuti peraturan yang ada.

Well, kalimat terakhir belum tentu benar.

Tidak semua cengek menyalahi aturan, kan? Bahkan, ada yang mendaftarkan diri menjadi ketua OSIS yang harus sekali menaati peraturan untuk contoh pada yang lain. Padahal, bisa saja mendaftar masuk ke dunia OSIS merupakan tekniknya untuk mendekatkan diri pada guru - guru, menyembunyikan identitasnya sebagai seorang cengek.

Mengapa Haru bilang kek gitu? Asal kalian tahu, ketua OSIS yang menjabat tahun kemarin di sekolah Haru itu merupakan seorang cengek yang merupakan anak geng. Bilangnya gak boleh pacaran, gak boleh masuk geng lah, ini lah, itu lah, tapi sendirinya kek gitu. Nyesel gua milih dia. Hilih bullshit.

Pen bilang guvluk.

Sayangnya, guru kesiswaan yang kelihatan dekat dengannya nggak tahu--sepertinya.

Mereka semua berwajah dua,

dan itu merupakan hal yang gua benci.



Tambahan: Jangan heran kalau kata ganti disini bisa pake saya, aku, gua, gue, w, gw, atau Haru :v

P.S: Ngakak bet ini w tulis taun 2017 baru dipublish pertengahan 2018 :v


⚛️Haru/X

ObscurityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang