chapter 1

10 0 0
                                    

"Yun, lulus ntar lo mau lanjut ke mana??" Tanya seorang perempuan bertubuh mungil, stefani.
Ia menyeruput milk shake yang ia pesan tadi.
Yuna hanya mengangkat bahu nya tanda tak tahu.ia tetap fokus dengan bakso pak jo yg tengah ia santap tanpa terlalu memperdulikan ocehan teman- teman nya yang membahas tentang nanti menjadi anak SMA.
Yuna tak terlalu bingung tentang sekolah nya mau yang akan ia lanjutkan ke mana.

"Eh yun, lo kok santai banget. Kita-kita bingung pada mau nerus ke mana, eh elu malah santai cuek bebek." Tanya kenta

Yuna menghentikan kegiatan makan nya lalu memandang stefi, kenta dan adella bersaman
"Gue orang nya nggak ribet.santai. nggak semua nya harus di seriusin." Yuna kembali keaktifitas awal nya yaitu makan bakso.

"Tapi seenggak nya lo nentuin mau kemana." Adella menambahi

"Ke SMA 7 kalau nggak SMA 4." jawab yuna asal

"Yakin lo bakalan ke terima di sana??" Tanya 3 teman nya kompak

"Seng penteng yakin.masalah selanjut e pikir keri" lanjut yuna sambil terus mengunyah bakso suapan terkhir. Ia menyeruput es teh lalu beranjak berdiri hendak membayar makanan nya sekaligus ingin melepas kan diri nya dari kawan-kawanya yg menurut ia saat ini menyebal kan.

"Mau ke mana na??" Tanya adella

" ke kasir bayar, habis itu mau ke kelas ada tugas belum gue kumpulin ke pak narto"
Bohong, padahal ia ingin melarikan diri dari mereka bertiga yang menyebalkan.
"Sorry gue bohong.tapi gue nggak tahan ma percakapan kalian tentang menjadi anak SMA dan gue belum siap buat itu" batin yuna.

"Ooh... mau kita temenin??"
Tanya kenta

"Eh nggak usah. Takut ngerepotin.gue jg bisa sendiri kok. Mending kalian habisin aja makanan kalian. Ntar gue susul ngambil kelulusan nya."

"Bener nih lo bisa sendiri?? Nggak mau sama kita-kita??"

"Nggak gue bisa sendiri kok.seriusan.ya udah gua cabut dlu ya.bye"

"Bye" ucap ketiga nya kompak

Yuna cepat-cepat membayar dan pergi dari kantin secepat ia bisa. Ia takut teman-teman nya mengetahui kebohongan dia yang ingin pergi ke kantor guru padahal ia pergi ke kelas tetangga. Fiko.laki-laki itu yang bisa membuat nya tenang. Cowok dambaan bagi kaum hawa.
Ganteng,baby face,mancung tentu nya anak basket dan salah satu anak komunitas motor yang terkenal d solo.
Keberuntungan datang kepada yuna, fiko memilih nya sebagai
Pacar. Dunia seakan milik dia sangking bahagia diri nya.
Besok adalah anniv mereka yang ke 2 tahun. Tak terasa sudah 2 tahun ia bersama dengan fiko.
Ia tak pernah membayang kan bisa 2 tahun bersama fiko. Ia harap SMA nya nanti ia bisa satu sekolah lagi dengan fiko.

Langkah yuna terhenti di depan lab bahasa. Tubuh nya mendadak mematung dan ia sulit bernafas melihat apa yang tengah terjadi di depan nya saat ini.ia tak percaya dengan apa yang dilihat nya. Tapi ini lah yang terjadi.
Ia melihat fiko tengah berpelukan dan mencium kening seorang cewek yang tak asing lagi bagi yuna, itu stefi. Bukan nya tadi stefi bersama adella dan kenta di kantin. Tapi kenapa sekarang ia bersama fiko??

"Gue bakalan mutusin yuna, rasa gue buat yuna dah hilang.sekarang di hati gue cuma lo stef,gue sayang sama lo." Ungkap fiko sambil memegang ke dua tangan stefi.

"lo tau kan yuna itu sahabat gue?? Kata stefi bingung "tapi gue juga sayang sama lo fik"

"Baiklah untuk saat ini kita back street aja dulu, kita jalanin dulu ajh stef kita rahasia in ini dulu dari yuna.kita...."

"Kalian nggak harus ngeragasia in apa-apa dari gue. Gak usah baack street."

Yuna menghampiri kedua orang yang telah mengkhianati nya. Yuna berusaha sebisa mungkin menahan air mata nya agar tak tumpah.dada nya bergemuruh menahan sesak yang ia rasakan.

"Gue kira lo sahabat terbaik gue stef.gue lebih percaya sama lo ketimbang adella dan kenta.gue selalu curhat sama lo tentang apa yg terjadi sama gue.tapi.." yuna ter kekeh sinis menahan tangis nya
Pandangan nya tajam menusuk stefi."lo pengkhianat stef, lu nikung gue dari belakang. Lu bunuh gue secara nggak langsung" yuna berteriak histeris. Akhir nya air mata yang berusaha ia tahan agar tak tumpah, kini mengalir jatuh di pipi nya.

"Yun, dengerin gua dulu.maaf in gue yun.gue minta maaf.gue nggak ber maksud kayak gini" stefi memeluk yuna.
Namun yuna mendorong stefi dengan keras.dengan sigap fiko mengankap tubuh mungil stefi.

"Gue nggak nyangka lo kayak gini stef, gue nggak nyangka.dan lo" yuna menujuk fiko "selamat lo udah nyakitin gue dan ngerusak persahabatan gue.ini kado anniv yang nggak akan gue lupain.mulai sekarang kita putus! Dan lo stef" yuna kini menujuk stefi dengan geram
"Lo bukan sahabat gue lagi, anggap kita nggak pernah kenal. Dan gue nggak akan pernah maafin apa yang telah terjadi"

Yuna menghapus air mata nya dengan kasar lalu ia berlari sekuat tenaga yang ia miliki. Stefi terus memanggil nama yuna namun tak dihirau kan oleh yuna. Perasaan nya sakit. Hati nya remuk tak berbentuk lagi. Ia tak menyangka stefi yang ia anggap orang yang paling bisa ngertiin dirinya ternyata seorang pengkhianat.
"Gue nggak nyangka lo sekejam ini stef. Gue kecewa sama lo.gue kecewa.gue benci sama lo"

Yuna berlari tanpa sadar ia menabrak adella dan kenta. Adella dan kenta bingung menatap yuna yang berderai air mata

"Lo kenapa yun?? Ada apa??" Tanya kenta khawatir

"Gpp gue mau pulang"

" terus yang ngambil kelulusan lo siapa?" Timpal adella

"Nyokap" jawab yuna sambil mengusap air mata nya yang terus mengalir.

"Lo kenapa sih yun?? Jangan bikin khawatir kayak gini"

"Kalo kalian mau tau, tanya aja sama si pengkhianat stefi fanesya.sorry gue cabut dulu"

Yuna berjalan keparkiran dan melajukan motor nya.

"Maksud nya pengkhianat stefi??"tanya kenta bingung

"jangan-jangan..."

"Tikungan!!" Ucap mereka barengan
                    ❤ alk ❤
Yuna bingung menatap bunda dan ayah nya yang rapi dan banyak koper di samping mereka termasuk 3 koper besar dan beck pec yuna juga ada di sana. Ia menatap heran ayah bunda nya.

"Ayah, bunda kok koper sama beck pec yuna ada di sini?? Mau ke mana??" Tanya yuna heran

Nifa, ibu yuna tersenyum pada yuna sambil menghampiri putri semata wayang nya itu
"We will back to jakarta,dear"

"Hah?? Apa?? Kembali ke jakarta?? Ngapain bun??"

"Ayah kamu pindah lagi ke jakarta sayang.dan dia nggak mungkin ninggalin kita di sini. Ayah kamu ingin kita ikut juga sayang" ungkap nifa sambil mengelus rambut putri nya dengan halus.

"Tapi aku udah nyaman sama solo bun. Dulu waktu aku nyaman di jakarta bunda ngajak ke solo.sekarang aku udah nyaman di solo, eh bunda malah ngajak balik ke jakarta."

Yuna mengerucutkan bibir nya. Ia sudah terlanjur suka akan kota ini. Amat sangat suka.
Tapi.. yuna teringat, ia baru saja di sakiti oleh 2 orang yang amat ia sayangi.sahabat  sekaligus pacar nya sendiri. Ia sudah teramat sakit. Semoga dengan kepindahan nya, ia bisa melupakan rasa sakit yang ia rasakan. Mungkin ini emang yang terbaik buat yuna.

"Kamu juga bisa ketemu sahabat kecil kamu fia" lanjut nifa menyadarkan yuna dari lamunanya.

"Fia?? Sahabat kecil aku yang peling aku rindukan" batin yuna

"Iyha bun, berangkat jam brapa bun??"

"4 jam lagi, sekarang kamu siap-siap dulu.mandi."

"Ok bun"

Jakarta, i will back to you. Give me surprise.

aku love kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang