chapter 2

2 0 0
                                    

"Lo tega yun pergi nggak bilang sama kita-kita?? Lo anggap kita sahabat bukan siih??"
Suara cempreng kenta terdengar memekakan telinga dan serasa telinga yuna saat ini ingin pecah.
Yuna sekarang sedang berada di perjalanan menuju bandara.

"Maaf gua buru-buru.pulang sekolah barang-barang gua udah di pack sama nyokap.gua juga gak tau kenapa tiba-tiba begini"jelas yuna dengan nada kecewa

"Kita bakal nyusul lo ke bandara, cek-in jam berapa??"

"Jam 5 kenta.lo ke bandara sama siapa aja?? Gue mohon sama lo jangan bawa stefi.gue udah benci sama dia.gue sakit."

"Gue dah tau masalah lo, gak kayak gini cara nya yun, stefi menyesal.dia nggak nerima fiko.karna dia lebih sayang lo dari pada fiko.dia nyesel banget. Tolong maafin dia." Nada suara kenta berubah serius, ada sedikit nada memohon di sana.

"Apa peduli gue kalo stefi gak nerima fiko?? Gak ada untung nya juga buat gue." Yuna terkekeh sinis "kalo kalian mau nemuin gue, tolong jangan bawa stefi.sorry gua dah terlalu sakit."
Jawab yuna datar.sedetik kemudian  panggilan nya ia putus kan sepihak.

Rasa nya dada yuna sesak. Hatinnya masih remuk redam mengingat kejadian tadi di sekolah. Hati nya masih terasa sakit.pedih teramat dalam. Tak menyangka stefi yang lugu dan menurut nya baik, ternyata bisa setega itu sama diri nya. Benar kata pepatah
diam-diam menghanyutkan dan itulah stefi.
Hasil kelulusan nya akan dikirim ke alamat yuna di jakarta karna tak ada waktu lagi untuk ke sekolah yuna.

"Sayang, kamu mau slalu diem di sini??" Tegur nifa membuyarkan lamunan yuna yang terbang ke mana-mana.

"Eh.emm... udah nyampe ya bun??" Tanya yuna linglung

"Udah dari 5 menit yang lalu sayang, kamu lagi mikirin apa sih sayang?? Ada masalah??"

"Ngak pa-pa kok bun, everything oke"
Yuna berusaha tersenyum menutupi luka agar bunda nya tak khawatir.
Semua barang-barang yuna telah berada di atas troli.ia memandang sekeliling bandara.

Good bye spirit of java. I definite miss you.
Yuna tersenyum simpul. Mungkin ia akan merindukan suasana kota solo yang easy.ia sangat mencintai kota ini walau pun dia bukan asli orang sini.
9 tahun tinggal di sini cukup membuat nya cinta akan kota presiden kita.namun kota ini juga menyisakan kenangan pahit dan pedih untuk nya. Kota yang memberitahu pengkhianatan seorang...

"Yuna..!!"

Suara cempreng kenta menyamakan suara riuh bandara.suara nya yang keras membuat beberapa orang mengalihkan pandangan nya kearah kenta. Ada yang kaget dan geli.
Kenta menarik tangan adella berlari menghampiri yuna.yuna menghentika langkah nya menatap teman-teman nya geli,mereka berlari seperti di kejar setan.

"Lo huu.. huh.. jahat yun nggak ngabarin kita..ngabarin oas udah mepet waktu nya" ucap adella sambil ngos-ngosan. nafas nya masih memburu karna berlari tadi.

"Iya nih.gini yang nama nya sahabat?? Tambah kenta

"Bukan nya gitu tapi gue.."

"Moga di tempat baru, lo mendapatkan kebahagiaan lo, gue yakin lo bisa bahagia.maafin stefi untuk yang tadi. Tapi stefi sayang banget sama lo. Persahaban selama 3 tahun, lo putusin cuma gara-gara cowok?? Itu nggak masuk akal yun"

adella memegang bahu yuna dan menatap yuna tajam.ia yakin yuna nggak akan pernah bisa benci dengan orang lain, apalagi itu sahabat dekat nya, stefi.

"Maafin gue, untuk saat ini gue blm bisa.gue permisi"
Yuna melepas kan cengkraman adella pada bahu nya. Ia membalikan badan dan menyusul ke 2 orang tua nya masuk ke bandara. Namun yuna membalik kan badan nya.tangan nya di tahan oleh kenta

"Ini surat terakhir dari stefi buat lo,plis jangan lo buang."kenta memohon
Yuna mentap surat berkertas pink itu.ia menatao nya dengan persaan campur aduk.mata nya mulai perih menahan tangis.

"Pliis.."

"Gue nggak janji"

"Ini biar nggak memperkeruh"

"Gue nggak janji"
Yuna kembali melangkahkan kaki nya memsuki bandara.dada nya sesak ternyata sahabat- sahabat nya kebih memilih membela stefi ketimbang diri nya.padahal saat ini persaan nya sakit.remuk hati nya tak berbentuk.namun sahabat-sahabat nya lebih memilih membela kejahatan stefi ketimbang persaan sakit nya.
Yuna duduk di ruang tunggu keberangkatan tangan nya meremas surat dari stefi hingga tak berbentuk.
ia menatap surat itu nanar.
Ia sebenar nya ogah membaca surat itu., namun karna kenta memohon nya tadi, akhir nya ia membaca surat itu dengan terpaksa

Dear yuna

Sebelum nya gua minta maaf sama lo.
Gue nggak ada maksud buat lo sakit hati atau pun kecewa
Gue udah pengen ngomong masalah ini udah lama banget.tapi gue takut lo terluka.
Gue nggak mau persahabatan kita hancur
Fiko nembak gue udah satu tahun yang lalu di saat kalian baru anniv yang setahun. Kata nya dia udah lelah.tapi di hati fiko juga masih ada lo.
Hati nya terbagi antara lo sama gue.sebelum nya gue nggak ngerespon dia.tapi dia slalu merhatiin gue, dia perhatian  banget sama gue.
Cewe mana yang nggak jatuh hati di saat seorang cowok nye-spesialin??
Cewe mana nggak jatuh hati??
.......
Yuna langsung meremas kertas itu dan membuang nya ke tempat sampah.padahal isi surat itu masih belum selesai.masih banyak penjelasan yang belum  yuna baca, namun apa mau di kata.hati nya sakit.membaca setengah dari surat itu membuat luka nya semakin dalam.ia tak ingin menambah luka.
Pengumuman pesawat keberangkatan jakarta akan lepas landas, ia segera beranjak dari ruang tunggu keberangkatan mengikuti langkah kedua orang tua nya yang telah berjalan terlebih dahulu.

"Gue ingin lupa.gue akan membuka lembaran baru di kota kelahiran gue.semoga ini lebih baik"  gumam nya dalam hati

                 ❤ alk ❤
Hiruk pikuk kota jakarta yang penuh sesak tak pernah berubah dari dulu tetap sama dan tak berubah.bahkan tambah parah dengan pembanguna-pembangun yang menjadikan kota besar ini serasa sempit tanpa ada ruang bebas.
Lampu dari gedung-gedung  pencakar langit terlihat indah memberikan kesan kota ini tak akan pernah tidur. Macet panjang bak ular naga bahkan melebihi panjang nya ular naga. Sudah hampir 2 jam yuna terjebak dalam kemacetan jakarta. Sekarang sudam jam 10 lewat. Yuna mendengus sebal.ia bosan di dalam kemacetan, tak ada yang bisa ia lakukan selain menatap jalanan.

"Pak masih lama ya?? Brapa abad lagi nyampek nya pak??"tanya yuna pada supir taksi dengan sebal. "Dah hampir 3 jam kayak gini."

"Bentar lagi neng, paling 30 menit lagi nyampe" jawab sang supir sambil tersenyum

"What?? 30 menit lagi?? Heeeuuh" dengus yuna sebal

"Sabar sayang, ini lah jakarta.kamu harus beradaptasi lagi dengan suasana ini"ujar dito, ayah yuna

"Tapi yah, yuna bosen.yuna juga laper.udah 3 jam yah"

"Sabar sayang"
Nifa mengelus rambut putri nya dengan sayang. Yuna mendengus lagi.ia lelah.ia ingin menyegarkan otak nya.
Yuna kembali menatap keluar jendela.entah kenapa bayangan fiko dan stefi melintas kembali di fikiran nya. Kejadian tadi begitu jelas.dada nya kembali sesak. Mata nya kembali perih.ia ingin berteriak namu situasi dan kondisi sangat tidak memungkin kan.
25 menit berlalu akhir nya ia sampai juga di rumah lama nya yang terlihat terawat dan ada beberapa bagian yang telah di renovasi.membuat rumah ini tampak cantik.

"Ayo masuk sayang, di dalam mbok lili udah nyiapin makan."ajak dito pada anak nya.
Yuna hanya membalas dengan anggukan namun dia tetap berdiri di depan rumah nya. Fikiran nya kembali berputar ke masa lalu saat ia bermain di taman depan dengan sahabat nya kecil nya fia dan datang lah pengganggu rama.

"OMG gue lupa, si rama masih d jakarta nggak ya?? Tuhan jangan sampai aku ketemu dia lagi" pinta yuna sambil menengadah kan tangan nya.
Yuna masuk kedalam rumah sambil bergidik

aku love kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang