4

5K 305 4
                                    


FLASHBACK ON

Seorang cewek populer di sekolah menengah atas menghampiri seorang cowok nerd yang membuatnya merasa senang tiap berada didekatnya. Memeluknya dari belakang menyalurkan rasa sayangnya. cowok itu melepaskan pelukan sang gadis.

"Jangan disini Klarisa" laki – laki itu mengatakannya dengan jengah.

"kenapa sih kita harus backstreet seperti ini." Ucap sang gadis tak terima.

"Aku gak mau orang – orang tahu, karena jika mereka tahu mereka akan mengejekmu." Ucap lUcap cowok itu mengingatkan sang gadis.

"Al, kadang aku ngerasa kalo,cuma aku yang jatuh cinta sama kamu" Ucap cewek itu mengutarakan kekecewaannya.

"Kamu ingin yang terbaik untuk kita kan?" laki – laki nerd itu meyakinkan cewek itu.

cewek itu hanya mengangguk mengerti dan selalu menahan kekecewaannya di depan cowok yang ia sayangi. cowok itu pergi meninggalkan sang cewek sendirian lagi.

................................

Kringg kring........

Tanda bel istirahat berbunyi di seluruh penjuru sekolah.

Klarisa berjalan – jalan mencari keberadaan pacarnya, ia sangat merindukan cowok itu. Biasanya pada saat jam istirahat pacarnya pergi ke perpustakaan karena dia nerd.

Klarisa melihat – lihat buku sambil mencari pacarnya, namun tiba-tiba terdengar suara cowok dan cewek di pojokan perpustakaan, Klarisa penasaran lalu mengintip pada pasangan itu, sepertinya mereka sangat serius, kemuadian sang cewek mencium bibir cowok itu. Mendadak merasa ada beribu pisau tajam menusuk hatinya.

"Al." lirihnya sambil menahan tangisnya agar tidak bersuara.

FLASBACK OFF

------------

Tanpa sadar Klarisa mengeluarkan air mata. Hatinya mencelos. Rasa sakit hati itu masih ada hingga saat ini.

"Jadi kacamata hitam buat nutupin lo nangis seperti ini." Ucap Devon mengejutkan Klarisa.

"Gue gak nangis" Klarisa mengelak ia tidak mau terlihat lemah di depan orang lain, tapi air mata yang sudah menggenang sudah terlanjur jatuh mengalir di pipinya.

"Lo kenapa?" tanya Devon sambil mengulurkan tangannya mengusap air mata Klarisa.

Klarisa diam, ia tidak mood menjawab pertanyaan Devon.

"Ayo kita pergi dari sini." Devon berdiri dari tempat duduknya dan menarik tangan Klarisa.

"Gue masih pengen disini." jawab Klarisa emosi, jujur dia tak suka ada orang yang mengganggunya ketika sedang sendiri.

"semua orang sedang melihat kita" ucap Devon berbisik.

Klarisa melihat sekeliling dan yang dikatakan Devon benar. Ternyata semua orang melihatnya dan Devon. Mau tak mau Klarisa berdiri dan mengikuti kemauan Devon untuk pergi dari kafe.

"Lo bawa gue kemana, Dev?" tanya Klarisa yang sedang duduk disamping Devon yang mengemudi.

"Kemana aja, yang penting sama lo." Ucap Devon kelepasan

"Anterin gue pulang ya." Klarisa tahu Devon sudah menaruh rasa kepadanya, tapi dia sedang tidak mood sekarang yang ia ingin lakukan hanyalah tidur di apartemennya.

"Oke, Meskipun gue gak tau masalah lo apa, tolong jangan sedih terus-terusan Ris." Ucap Devon bersamaan dengan berhentinya mobil di depan apartemen Klarisa.

 "Thanks, Dev" Ucap Klarisa langsung keluar dari mobil Devon.

'Kenapa dia nangis kayak gitu?'  pikir Devon penasaran akan penyebab Klarisa menangis di kafe tadi.

'Kenapa gue jadi khawatir sama dia sih' pikirnya lagi sambil mengemudikan mobilnya menjauh dari apartemen klarisa.

---

Terimakasih udah membaca cerita ini, vote dan comment jangan lupa share ke temen-temen kalian yang hobi baca wattpad ya :)

Salam hangat dari penulis 





Bad Plan to Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang