two

26 7 2
                                    


Bel tanda usai istirahat berbunyi. Bunyinya seperti biasa, pemadam kebakaran. Yang bunyinya sangat keras namun berulang sampai tiga kali, beda dengan awal bel pertama masuk hanya satu kali.

Satu persatu orang yang berada di kantin berlalu pergi menuju kelasnya masing-masing. Begitupun yang duduk di depan kelasnya, semua berhamburan bagaikan semut yang harus masuk ke sarangnya.

"Masuk-masuk, Bu Siti nya ada." Kata Damar sambil tangannya mengusir bagaikan yang belum masuk itu seekor ayam ternak.

Damar baru saja sholat duha, seperti biasa. Walaupun keliatannya ia bruntal, solat akan diutamakan lebih dari apapun. Siswi di kelas Damar sudah masuk kelas, tinggal Salsa dan Zelia yang belum.

Zelia berdiri ingin masuk ke kelas namun tangannya dicekal Salsa. "Percaya aja lo sama damar." Salsa melirik tajam ke arah Damar lalu kembali melirik Zelia.

"Bantuin gue berdiri." Tangan Salsa terjulur ke depan meminta Zelia menariknya agar ia dapat berdiri dengan mudah.

"Manja." Ketus Damar.

Salsa yang tidak peduli Damar mau ngomong apa, berjalan masuk sambil mendorong Zelia juga masuk.

Juna seperti biasa duduk dibelakang sambil kakinya dinaikan diatas meja. Tidak peduli jika ada yang mengomelinya karena perbuatannya, lagi pula dia ketua kelas di kelasnya bukan?

Juna tidak sendiri. Dimana ada Juna pasti ada Yadi. Dimana ada Juna dan Yadi pasti ada Miko, Gery, Dan Kavi yang satu kelompok dengan Damar.

"Ger, ger, si damar mana?" Tanya Miko yang berada di depan Juna ber-santai.

"Nama gue gery bukan si ger ger." Sahut Gery tidak terima.

"iyain." Ujar Kavi ikutan.

"Iya, Gery baskoro sunathan... si damar mana?"

"Mana gue tau, emang gue emak nye." Sahut Gery tidak bisa biasa.

Miko yang lebih pendiam dari lainnya menguap lebar, matanya terasa berat, Malam tadi Miko mengahabiskan waktunya semaleman hanya untuk bermain games yang baru saja di donwload nya, coc.

"JUNA!!"

"Mampus!" Ujar Kavi.

"Mati lu." Ujar Yadi.

"Gorila?" Juna menurunkan kakinya cepat, bersikap biasa seolah ia tidak berbuat apapun. "Kenapa?" Tanya Juna santai.

Salsa berkacak pinggang di ujung depan sana, tidak habis pikir kelakuan ketua kelasnya seperti tadi yang Salsa lihat.

Coba dulu Salsa yang jadi ketua kelasnya, pasti kelas nya tidak akan di cap sebagai 'biang onar' oleh guru-guru. Apalagi kelasnya terbilang unggulan ke tiga. Tapi apa daya? Kelas sunyi akan terasa hampa dibanding kelas ramai nan rusuh yang akan menjadi kenangan di masa mendatang?

"Assalam'mualaikum..." ujar seseorang dari luar. Membuat yang berada di dalam melihat ke arah sumber suara. "Kenapa diem?" Tanya cowok bertubuh tegap.

Semua tidak menjawab, kembali pada kerjaannya masing-masing. Ada yang mengobrol, gosip, baca buku, dan lain-lain yang menjadi satu di rauangan yang besar tidak kecil tidak. Sedang.

Juna terkekeh, "kacang itu mahal mar.. pas kena kacang itu menyakitkan mar.." ledek Juna sembari terkekeh.

Damar yang mendengar berjalan ke arahnya, ikut berbaur dengan teman se-akrabnya. "Emang lo doang temen bangsat!" Kata Damar.

"Emang lo doang temen rasa-rasaan."

"Apaan tuh?"

"Temen bawa perasaan... jaa..." semua ikut tertawa kecuali Miko hanya tersenyum lebar.

"Miko gak asik nih..." senggol Jaya, jailnya mulai keluar. "Hidup itu harus dibawa santai, jangan kaku kaya mau poto ktp aja."

"Kaya gatau miko aja, deket cewek dikit aja dia tegang." Sahut Juna.

"Emang pernah liat?" Tanya Damar.

"Ah... lo mah mesum mar, maksud gue tuh kaku. Bukan tegang."

Damar terkekeh, "lo nya aja yang pikirannya mesum."

"Bodo amat. Kalo ngomong sama lo mah gak pernah jelas ujungnya mar." Ujar Jaya frustasi.

"Ambekan?" Kata Yadi.

"Ambekan?" Kata Damar.

"Ambekan?" Kata Kavi dan Gery bersamaan.

"Ambekan? 999++." Tambah Miko.

------

Bu Siti Aisyah, wali kelas 12C. Yang berarti kelasnya Juna, beserta kawan-kawannya. Bu Siti termaksud guru agama yang datangnya setiap hari rabu dan jum'at. Dikelas 12C, anak didiknya.

Siang ini, Bu Siti menerima keluhan dari beberapa anak didiknya. jika Juna tidak menjalani tugasnya dengan benar sebagai ketua kelas. Alhasil semua ribut. Bagian cowok tidak setuju jika Juna dibilang ketua kelas tidak benar, sebagiannya lagi malah sebaliknya.

"Sudah, sudah...!" Teriak Bu Siti menenangkan semuanya agar diam. "Ibu sudah tau semuanya. Oleh sebab itu ibu akan memutuskan bahwa..." semua arahan mata berbinar-binar menanti jawaban Bu Siti selanjutnya.

"Bahwa... ibu akan menurunkan jabatan juna sebagai ketua kelas disini. Jadi Salsa yang akan menjadi ketua kelasnya." Putus Bu Siti.

Hening, hanya ada kalimat itu diruangan yang hanya ada dua kipas angin. Bagaimana bisa seorang gorila yang mengalahkan gorila aslinya menjadi ketua kelas? Salsa menjadi ketua kelas? Jadi wakilnya saja sudah galak menyerupai gorila?

"Whoahhh.... ho...." teriak seseorang senang.

"Juna?"

Juna berdiri, tangannya bertepuk senang seperti orang yang datang ke acara ulang tahun yang megah dan semuanya bertepuk tangan ketika menyanyikan lagu happy birthday.

"Whoaa... bu.. seharusnya dari awal seperti ini. Biar saya gak jadi korban jeweran salsa selama ini. Dia pasti seneng tuh bu gantiin saya sebagai ketua kelas dan dia juga bebas ngatur saya sepuasnya. Karena dia punya hak dikelas ini." Kata Juna panjang lebar.

Salsa ikut berdiri, matanya berkilat-kilat. "Eh! PANTAT PANCI!! Diem lo ya!! Sampe lo ngomongin gue yang engga-engga. Gue jamin lo pulang gak selamet!!" Ancam Salsa serius.

"Whoaa... ngeri yoo." Sahut Juna.

"Diem! Juna, salsa!" Teriak Bu Siti. "Keputusan ibu sudah bulat, jangan ada yang ribut lagi." Ucapan Bu Siti membuat Juna dan salsa ciut, mereka kembali duduk.

'Sekuat apapun batu dan batu bertengkar, pasti tidak akan usai hanya membuat gesekan berantem mereka menjadi apa yang membara. Sama seperti Juna dan Salsa jika bertengkar.' 

-Tulis Zelia dibukunya.

"Mau sampe kapan berantem sal?" Tanya Zelia.

"Sampe dia jongkok di gue, terus ngomong maaf ke gue." Sahut Salsa.

"Awas jodoh sal."

"Amit-amit, zel." Salsa mengetukkan tanggannya dimeja.

*****

GANTUNG!

Maap ya...
-udah nunggu lama
-up nya jam segini
-gantung juga

Maap yang sebesar-besarnya... oya SELAMAT PUASA BESOK!!! yeay... ramadhan tiba, ramadhan tiba❤

Buat kalian yang UKK senin besok. Semangat yaa... gua juga UkK kok.. selaw aja.. intinya mah gak boleh nyontek kalo lagi puasa yaa haha 😂😂

Note.
Gua up nya bakal lama, karena gua UKK. Bakal lama juga buat beli kuota, kalo puasa pasti gak bakal dapet uang jajan.

Tapi tenang aja, abis UKK senin depan atau minggu depannya lagi gua bakal up doeble. Entah itu up nya sekaligus tiga atau dua. Pokoknga tunggu aja yaa...

Bye bye (kalo banyak omong, maap aja.)

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Heart Is Wounded (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang