Four 4

180 18 3
                                    

Gue sekarang di bukit. Tempat favorit gue dan Bang Taeyong. Gak banyak yang tau karena tempat ini tersembunyi.

Flashback ON

Kriiinggg... kriiinnggg...

"Dek, ada telpon angkat tuh"

"Iya bang"

Gue ngangkat gagang telpon rumah.

"Halo ? Tae ? Ini kamu kan"

"Ma--"

"Tae jangan kasitau adikmu, papa---"

"Papa kenapa ma ?"

"Maile !"

"Papa kenapa ma ?"

"Papa kamu, papa kamu kecelakaan... hiks... hiks..."

Gagang telpon yang gue pegang jatuh.

"Halo ? Mai ? Maile ?"

Tes... tes... tes...

Air mata gue ngalir bak air terjun. Bang Taeyong ngampirin gue.

"Maile ada apa ?"

Bang Taeyong ngangkat gagang telpon.

"Halo ?"

"Tae... papa kamu kecelakaan... hiks... hiks... cepat kamu ke rumah sakit hiks... hiks..."

"Ok ma..."

"Hiks... hiks..."

"Dek ayo ke rumah sakit"

"A... a... ayo bang"

Gue dan Bang Taeyong naik motor. Bang Taeyong melaju dengan kecepatan tinggi.

5 menit kemudian...

Kami sampai.

"Ayo bang"

"Iya bentar"

Gue langsung lari kagak nungguin Bang Taeyong.

Gue ke bagian informasi.

"Permisi, dimana ruangan untuk Tuan Lee"

"Di kamar ICU lurus lalu belok kanan"

"Terima kasih"

Gue lari kencang bak angin yang berhembus kencang. Decitan kaki gue menggema di seluruh koridor rumah sakit yang gue lewati.

Dari kejauhan gue ngelihat mama duduk sendiri di kursi depan ruang ICU.

"Mama"

"Maile"

"Ma... papa mana ?"

Mama menunjuk ruang ICU. Gue langsung masuk ruang ICU.

Tit... tit... tit...

"Papa"

Tit...

Deg deg...

Tit...

Deg deg...

"Papa"

GEDUBRAK KLINTING BRRUUKK...

Gue pingsan di tengah jalan. Ya kagak lah, gue pingsan di dekat ranjang papa gue.

                             -------------

"Pa---"

"Papa, nggak pa, papa nggak boleh ninggalin aku"

"PAPA"

My Private LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang