Prolog

154 10 4
                                    

"Lo kenapa? "
"Gue lagi sedih"
"Maksud gue,lo sedih kenapa?"
"Karna lo"
"Karna gue?, gue ga ngerasa buat lo sedih deh ren"
"Lo nggak ngerasa tapi gue yang ngerasa. Lo mau pindah rumah kan? "
"Lo.. kok ngerti gue mau pindah?"
"Ternyata bener, lo mau pindah"
"Tapi gue nggak akan lupain lo kok, gue sayang sama lo, lo sahabat terbaik gue"
"Hahahaha sahabat?, BEGO, Apa selama ini lo nggak nyadar?, gue sayang sama lo lebih dari sahabat, lo nggak ngerasain itu semua, karna disini cuman gue yang cinta,bukan lo, dan bego nya, gue salah pilih orang buat gue cintai"
'Reo membeku, ternyata selama ini orang yang udah jadi sahabat mulai dari dia kecil, nyimpan rasa buatnya.'
"Ren, maaf selama ini gue ga nyadar kalo lo suka sama gue, gue fikir persahabatan kita murni ,ga ada rasa apa apa, dan gue.. "
"Gue apa?! "
'Setetes demi setetes air mata mulai meluncur dari pipi rena.'
"Gue.., gaada rasa sama lo, gue murni anggep lo sahabat gue ren"
'Retak?..,iya hati rena udah retak bahkan udah patah, dan ga rena sangka yang matahin sahabatnya sendiri'
"Mulai sekarang hubungan sahabat diantara lo dan gue udah hilang, and thanks for beautiful memories,Vareo Azerio."

COMEBACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang