Morning My Eyes

8 0 0
                                    

triiiiiiiiingggggg
triiiiiiiiiinnnngggggggg

mataku mengerjap seketika , menyesuaikan dengan cahaya matahari pagi dengan malasnya aku melirik wekker ku yang setia menjadi teman hidupku ini

"okey, gue bangun nih ker, gue bangun, ah elo ngapain juga sih harus on time bangunin orang ? ngaret dikit gitu, kasih kelebihan gitu" oke gue makin bego dibuatnya, sempurna mata gue melotot ngeliat angka yang terpampang nunjukin pukul setengah 7

"mampus gue" gumam ku dalam batin
hanya butuh waktu 3 menit,gue sudah siap dengan tas cangklong warna ungu serta dandanan ala kadarnya, ala kadar orang baru bangun tidur lebih tepatnya

dengan sigap, gue jalanin otoped yang gue punya, lampu merah pun gue tabrak tanpa ngehirauin bapak-bapak pada ngomel, gue cuma membalas "sorry pak, telat" sambil teriak dan menunjukan muka bersalah

sampainya di depan gerbang sekolah, suara gue terbuka lebar bak speker toa
"bapaaaaaak jangan di tutup duluuuuuuuu, huaaaaaaaaaaa" sempurna, mulut gue membentuk goa karang bolong

"duh, telat lagi neng tari ? huh kalau bukan neng tari, udah bapak tutup nih" bapak satpam paruh baya ini menyunggingkan kumis tebalnya dengan sedikit malas dan gue cuma bilang maaf, "maaf pak, tari telat, jalanan macet, otopednya ngadat, nih tari titip yah otopednya" sambil masang muka semelas mungkin, biar si bapak gak ngaduin ke guru piket

yuup, nama gue adalah Betari Puspa Maghdalena Silver White, buju panjang bener yah ? gatau deh tanya aja sama keluarga gue, keluarga Silver White, tapi teman teman selalu nyebut gue dengan sebutan "tari" simple, sesimple gaya gue

gue adalah putri semata wayangnya bokap gue, bokap gue adalah salah satu pemilik perusahaan terbesar di Asia , yuup berkiprah di dunia produksi otomotif, meski bokap gue kaya, tapi gak pernah nunjukin kalau gue anak bokap gue , kenapa ? karena dengan gue nunjukin, gue bisa bisa mati berdiri karena banyak yang memperhatikan gue, gue gak GR yah, secara gue sekolah di kawasan sekolahan yang notabenne nya adalah orang orang nomor satu di jakarta

"woy, dari mana aja lo ? hampir aja lo telat masuk kelas, kan pelajaran pertama Mr Aindit, bisa bisa lo jadi sarapan paginya" celetuk gadis berambut ikal itu , yang tak lain adalah Viona Rozza Gingger

"ah lo, gue debat dulu tadi sama wekker gue, sial gue kalut kan, yaudah gue jadi ngelupain waktu" seraya mengulas senyuman meringis

"iyadeh iya, oh ya tar, ada kabar baik loh hahaha" kekehan nya yang nyaring, membuat ku memutar bola mata dengan malas

"apa ?" tanya ku dingin dan datar

"ah gak asik lo yah, etapi gapapa deh, lo kan lagi kusut" vio menyunggingkan senyuman miringnya

"udah cepet ikal, lo makin hari makin nyebelin yah" sarkasku sambil memijat pelipis yang sedikit tegang

"ah masa lo lupa sih, seminggu lagi kan gue ulang tahun tar, lo gak inget ? lo lupa ? lo amnesia ? lo gak peduli lagi sama gue ? lo gamau ngasih surprice ? lo gamau bahagiain sahabat lo yang cantik ini ? wah parah lo ya pa..." ucapan vio terpotong ketika Mrs Aindit masuk dan langsung membuka suara

"baik murid-murid, sebelum kita memulai pelajaran Mrs, membawa kabar gembira,tiga hari lagi sekolah kita akan menjadi tuan rumah untuk pembukaan O2SN, maka untuk jajaran student council akan mengadakan pentas seni di setiap masing masing bidangnya, untuk keterangan lebih lanjut, kalian bisa download di e-learning , dan bisa melihat di madding sekolah oke baik lah buka e-book materi fisika slide 23 "
anak anak pun bersorak riang , dan sibuk memikirkan apa yang harus di tampilkan, sedangkan aku, hanya menatap wajah Mrs Aindit dengan tatapan kosong

********

"ih lo kenapa sih ? ko bengong aja" ceracau nya tanpa memperdulikan kebab yang menyumpal mulutnya

"kalau ngomong, telen dulu tuh kebab, muncrat kemana mana kan " tukas ku seraya menoyor pipi vio

"iya deh maaf, uhuuuk" vio aga terbatuk dan langsung menenggak minumannya

"tar, lu kenapa sih ? gue perhatiin lu kosong banget dua hari ini " selidik vio dengan santai dan sambil terus mengunyah makanannya

"huuft, gue bingung vi, kepala gue pusing banget nih" sambil menarik nafas kasar, aku tersandar di kursi kantin yang panjang ini

"lah lu ngapa bingung ? lu pinter, lu jago berantem, lu gak cacingan, apa yang lu bingungin lagi ?" vio yang masih fokus dengan makanannya

"masalahnya 4 hari lagi gue pindah ke London ikal" ucapku seraya mengimbangi emosi yang kurang stabil ini. 

Hai, ini karya kedua ku, menerawang akan fantasi pikiranku, silahkan baca
maaf ini hanya pemikiran recehku 🍃 

#mentegalemonade

Edelweis Heaven Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang