XXVI

513 75 27
                                    

Senin ini Sungyoon terlihat berbeda. Pemuda yang biasanya petakilan itu mendadak menjadi pendiam. Membuat teman-temannya mengira bahwa pemuda itu baru saja disambar petir semalam. Atau dirasuki arwah penunggu di sekolah.

"Ck, elo kalau gak mau jalan cepet mending pulang aja gih, main berbi sana," kata Eunbi pedas yang berjalan di sampingnya, sedari tadi bosan memperhatikan pemuda itu.

"Baru ditolak aja udah kek gini. Gimana kalau dicampakin."

"Jae, jangan curhat gini dong. Cukup Sungyoon aja yang depresi, jangan nambahin lagi," ucap Jaehyun, membuat Jaeseok yang berjalan mendahului mereka itu mengumpat kasar.

"Gue sumpahin pala lo kena bola," kata Daeyeol, yang melihat anak kelas 10 tengah bermain futsal di lapangan yang mereka lewati, ikut menimbrung.

Dan benar saja, tepat setelah dia mengatakan hal itu, sebuah bola meluncur dengan cepatnya mengenai kepala pemuda itu tepat. Membuat Daeyeol dan yang lainnya kompak menganga lebar. Jika biasanya mereka akan menertawai hal itu, kini mereka malah menjadi khawatir. Eunbi bahkan menabok mulut Daeyeol yang tak sepenuhnya salah itu.

Sungyoon yang terkena hantaman yang cukup keras itu tetap diam. Mencoba untuk menahan rasa pening yang mulai datang itu. Jika biasanya dia akan marah dan mengunpat kasar kepada sang pelaku, maka kali ini dia memilih untuk tetap diam. Memilih untuk melepaskan si pelaku yang beruntung itu.

Namun, dia segera mengurungkan niatnya itu saat melihat wajah sang pelaku yang berhenti tepat di depannya.













Joochan segera berlari mengejar bola. Dia melihat kalau bolanya baru saja mengenai seseorang. Membuatnya merasa bersalah sekaligus malu. Dia ingin meminta maaf dan akan mentraktirnya makan jika orang itu tidak mau memaafkannya.

Namun, dia mengurungkan niatnya itu saat melihat wajah korbannya itu. Dia berhenti dan menatap datar pemuda itu yang juga tengah menatapnya tak suka. Cih, baguslah kalau kena dia.

Sungyoon melengos keras. Dia kini mengangkat kepalanya, tak menghiraukan keempat temannya yang mencoba menghentikannya. Cowok itu maju menghampiri adik kelasnya itu. Dan berhenti tepat satu langkah di depannya.

Adegan itu sukses membuat atmosfer sekitar meningkat drastis.

"Kenapa lo liat gue kayak gitu?" kata Sungyoon dingin menatap tajam Joochan, "gak ada rasa bersalah lo?"

Joochan yang tidak takut itu mendengus mengalihkan wajahnya, lalu kembali menatap Sungyoon tepat di kedua matanya. "Tadinya sih ada, tapi pas tau kalau elo yang kena jadi enggak deh." Dia mencoba untuk menahan senyum kemenangannya saat melihat wajah masam Sungyoon. Walau hal itu gagal ia lakukan,  "jadi, gimana pala lo? Sakit ya? Gak sekalian amnesia tuh?"

Sungyoon mengumpat kasar dan maju. Dia bahkan membuang buku tulis dan pena yang dipegangnya. Membuat Daeyeol, Eunbi, Jaeseok, dan Jaehyun segera mendekatinya dan menahannya untuk maju.

Joochan yang melihat pemuda itu yang seakan ingin menantangnya ikut maju. Walau anak X MIPA 2 yang berada di sana segera menahan pemuda itu.

"Yang sopan dong dek sama senior," kata Sungyoon tak terima. Yang segera mendapatkan tabokan dari Eunbi.

"Senior apaan, Jir? Jangan kayak bocah deh," katanya.

COLD U ↪ HJC & YSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang