Chapter 14

76 7 2
                                    

Amanda sedang berjalan sendirian dilorong sekolah . Kali ini ia ingin ke perpustakaan dan ia juga tidak mau teman teman nya ikut karena ia hanya ingin mengembalikan buku ke perpus . Setelah ia ke perpus ia pergi ke toilet

"Eh emang itu ya pacarnya Alvaro ?" salah satu siswi berbisik ke temannya yang sedang mengaca di toilet . Lantas wanita itu menoleh

"Iya dia . Namanya Amanda kelas Ipa 4 , si Varo kok bisa suka sih sama dia ? Apa dia nya yang kegatelan yaa deketin Varo terus ? Cakepan gua padahal" cibir temannya itu

Dan Manda masih bisa mendengar itu walaupun dia sudah berada di dalam toilet , ia rasanya kesal emosi dan campur aduk . Berita kalau dia pacaran dengan Varo telah menyebar seantero sekolah. Yaa mau gimana lagi memang keadaan Varo dan dia sama sama memiliki fans disekolah dan juga haters jelas saja berita itu cepat menyebar . Dan ia pun jadi bahan omongan gosip siswi satu sekolah dan tatapan iri,benci dll yang membuat dia sangat risih terlebih jika jalan disampir Varo . Yaa walaupun ada juga yang mendukung hubungan mereka . Manda hanya bisa pasrah karena ia juga terpaksa menjalani hubungan ini karena janji yang konyol itu walau dia memang ada sedikit rasa pada Varo . Yang menurut nya hanya sebatas suka sebagai teman tidak lebih . Ia pun tidak menanggapi persoalan yang membicarakan dirinya ia hanya diam dan cuek seperti tak ada yang terjadi mesti hati nya sudah sakit jika ada kata kata pedas untuk dirinya . Tapi dia harus kuat karena statusnya pacar most wanted sekolah .

Manda memasuki kelasnya dengan wajah yang kusut dan kesal . Teman dikelasnya hanya diam , karena jika Manda telah seperti itu ia sedang menahan marah dan emosian sikapnya Manda yang cuek bisa berubah ganas seketika temannya pun sudah tau itu . Sahabatnya hanya bisa saling bertatap tatapan melihat Manda yang langsung menaruh tundukan mukanya diatas meja dengan alas tangannya yang dilipat . Lia hanya saling tatap ke temannya dan seolah olah bertanya ada apa dengan dia , Liza yang seolah mengerti maksud teman didepannha itu hanya mengedikkan bahu pertanda ia tidak tahu .

'Gue lama lama geram dengan semua ini . Yaa sebaik baiknya gue bisa aja dong abis kesabarannya kalo dihujat terus terusan kaya gitu . Ibarat sekarang reputasi gua turun kalo kaya gini terus'  Manda bergumam dalam hati

'Siapa sih yang harus gue salahin saat ini ? Gue yang ceroboh atau karena Varo yang statusnya udah jadi pacar gue sekarang ? Man , udah dong lo apaansih . Mungkin ini udah takdir lo kaya gini . Tapi kan ...ah udahlah pusing gua mikirinnya'  Ia terus bergumam dalam hatinya

Bel pulang sekolah berbunyi semua murid di kelasnya langsung berbaur keluar untuk bergegas pulang . Manda keluar dengan muka yang masih ditekuk saat ia berbelok keluar kelas ada yang menahan tangannya

"Pulang bareng aku" lantas Manda segera menolehkan kepalanya ke belakang ternyata itu Varo

"Ngagetin aja sih , gua dijemput sama Kean , Var" Lelaki itu hanya menatap dan menaikan alisnya sebelah

"Emang Kean gak bilang ke kamu ?"

"Bilang apaan ?" Manda bingung karena tak ada pesan atau telpon apapun dari kakak nya itu

"Dia tadi sms aku gak bisa jemput dan pulangnya bakal malem" Varo menatap lekat mata indah Manda

"Boong" Manda melipat kedua tangannya didepan dada

"Terserah kamu . Aku ada kok bukti sms nya" Terlihat senyum kemenangan diwajah Varo , Manda pun cemberut dan menghentakan kakinya

"Lucu banget sih" sambil menarik pipi Manda

"Ih lepasin ah , gak enak tau diliatin orang" Manda menepis tangan Varo . Varo hanya tertawa

"Yaudah ayo pulang" Varo menggandeng tangan gadisnya itu dan membawa nya keparkiran

Coldest CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang