Chapter 15

77 5 2
                                    

'Suatu hari ditaman ada seorang gadis kecil bermain sendirian . Gadis itu sekitar umur 7 tahun . Dan ada seorang laki laki yang seumuran dengannya sedang bermain sepeda lalu ia tidak sengaja menabrak gadis itu dari belakang karena ia kehilangan kendali saat tiba tiba roda nya mengenai batu dan membuat gadis kecil yang ditabraknya itu tersungkur jatuh ke depan
"Aww..sakit" gadis itu meringis kesakitan dengan posisinya saat ini telah telungkup di aspal taman itu . Lelaki kecil itu pun langsung menaruh sepedanya asal dan menghampiri gadis yang ditabaraknya tadi
"Kamu gak papa ?"
"Gak papa apanya ! Kamu ya yang nabarak !" gadis kecil itu meninggikan suaranya dan ia merubah posisinya menjadi duduk dan meluruskan kakinya . Laki laki kecil itu hanya berjongkok menghadap gadis itu
"Maafin aku yaa tadi gak sengaja aku nabrak kamu gara gara batu itu tuh"
"Tau ah . Kamu jahat!" Gadis itu hampir meneteskan air matanya
"Lutut kamu berdarah , itu dagu kamu juga luka . Maafin aku ya . Kamu kesini sama siapa ?" Tanya lelaki kecil itu dan justru membuat gadis itu terisak tangis karena perih nya luka itu
"Kamu pasti gak bisa jalan . Kaki kamu perih , ayo naik aja kesepeda aku nanti aku obatin dirumah" ajak lelaki kecil itu
"Gak mau !"
"Terus gimana ? Emang kamu sama siapa ? Bisa pulang sendiri ?" Lalu gadis itu menggeleng sambil menangis
"Yaudah ayo ikut aku pulang dulu nanti diobatin biar gak sakit" akhirnya gadis kecil itu menuruti perintahnya dan duduk diboncengan belakang sepeda itu'

'Seorang wanita pemilik rumah itu kaget melihat anaknya datang dengan seorang gadis kecil seumuran anaknya juga karena ia belum pernah melihatnya "Lho Al dia siapa ? Temen baru kamu ya ?"
"Iya mah tadi ditaman aku gak sengaja nabrak dia terus lutut nya berdarah, itu dagu nya juga luka"
"Ya ampun Al kamu nih gimana sih? Kasian dong dia , ayo masuk dulu nanti mama obatin"

Anak perempuan itu duduk di sofa diikuti anak laki laki itu "nama kamu siapa?"
Gadis kecil itu menoleh "Amanda"
"Aku panggil kamu Nana aja ya hehehe . Kenalin nama aku Alvaro" kata pria kecil itu
Gadis itu menyerengit bingung "Aku panggil Al aja ya , kamu kenapa panggil aku Nana ?"
"Biar beda aja hehe"

💣💣💣

Alvaro duduk termenung di balkon kamar nya sambil menatapi langit malam . Dengan semilir angin dingin yang menyerpa wajah kokoh pria berhati es yang telah mulai terluluhkan hati nya itu.

Jika sedang tidak ada aktivitas apapun entah kenapa dia selalu mengingat kejadian itu. Gadis kecil itu selalu ada di benak dan pikiran nya walau mereka telah terpisah belasan tahun yang lalu. Orang yang tidak ia ingat nama asli pemilik nya itu , ia ingat persis bagaimana senyum manis dan omelan kecil wanita itu .

Walau dulu ia tidak mengerti apa arti cinta . Namun sekarang ia paham sebenarnya gadis itulah yang terlebih merebut hati nya dulu dibandingkan kekasihnya saat ini. Karena dengan memikirkannya saja Varo telah mengukir senyuman samar di sudut bibirnya . Dan selalu ada perasaan mengganjal dari lubuk hati Varo yaitu perasaan Rindu.

Tapi ia sadar dengan posisi nya saat ini , ia hanya sebatas rindu sebagai sahabat kecil yang tak sengaja bertemu dengannya belasan tahun lalu. Karena hati milik ia seutuhnya telah diluluhkan kembali dengan wanita cantik berparas mungil yang menjadi kekasih nya saat ini.
Varo benar-benar tulus , walau ada sedikit pemaksaan memiliki gadis itu ia tetap percaya Manda akan belajar mencintai nya juga.

.
.

Manda sangat bosan malam ini . Hari sabtu yang suram , sendirian dirumah besar tak ada siapapun selain dirinya . Kean ? Sedang nginep di rumah temannya . Sedangkan orang tuanya sedang ada di luar kota untuk beberapa hari atau mungkin beberapa minggu . Lagi lagi ia ditinggal sendirian , bukan karena takut namun karena bosan yang melanda

Coldest CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang