Chapter 1: Second Grade

123 11 0
                                    

[Jungkook's POV]

Sekolah? Aku tak yakin saat mendengar kata itu. Maksudku, kedua orang tuaku baru saja mengatakan padaku kalau mereka akan memasukkanku ke sebuah sekolah di Seoul. Rasanya cukup aneh mengingat 17 tahun hidupku kuhabiskan dengan homeschooling bersama ibuku.

Disinilah aku berdiri didepan cermin berukuran besar sedang merapikan seragam sekolahku. Aku tak pernah pakai seragam sebelumnya, tentu saja mana ada seragam dalam homeschooling. Itu sebabnya butuh waktu sedikit lama bagiku untuk menyesuaikan diri memakai seragam sekolahku.

Tok tok tok

"Kookie-ah, apa kau sudah siap nak? Ayo turun sarapan bersama." Itu suara ibuku memanggil.

"Ne, Eomma." Ucapku.

Setelah sekali lagi memperhatikan diriku di cermin aku pun pergi meninggalkan kamarku dengan menenteng tas sekolahku menuju ruang makan yang berada di lantai satu.

"Kau tampak keren, nak." Puji Ayahku.

"Wah, anak Eomma benar-benar tampan dengan seragam sekolahnya." Sambung Ibuku.

Aku hanya tersenyum mendengar ucapan mereka. Semoga saja memang benar begitu sebab aku merasa sangat canggung menggunakan seragam ini.

Sandwich isi daging adalah yang terbaik. Aku menghabiskan sekitar tiga buah, entah karena aku sangat lapar atau betapa gugupnya aku saat ini. Kurasa keduanya.

"Aku sudah selesai. Terima kasih atas makanannya."

"Kalau begitu biar Appa dan Eomma mengantarmu." Ayah mengambil kunci mobil yang terletak di meja makan kemudian berdiri.

"Tidak perlu, Appa. Aku akan naik bus saja." Ucapku lembut. Aku ingin jadi anak yang mandiri.

"Biarkan Eomma dan Appa mengantarmu dihari pertamamu sekolah, Kookie-ah." Mohon Ibuku. Kalau sudah begini mana mungkin aku bisa menolaknya.

"Uhm, baiklah." Ucapku akhirnya.

Bersama kedua orang tuaku kami mengendari mobil menuju sekolah baru dan pertamaku. Selama perjalanan menuju kesana diisi dengan obrolan semasa aku homeschooling bersama ibuku.

***

Aku melambaikan tanganku saat mobil orang tuaku berjalan menjauh dariku. Kurasa normal bagi orang tua untuk menangis saat anaknya hendak pergi ke sekolah pertama kalinya. Tapi aku sudah 17 tahun sekarang, bukankah itu tampak aneh?

Aku membalik badanku untuk bertatap langsung dengan gedung sekolah yang menjulang tinggi didepanku. Bisa kulihat beberapa siswa memandang kearahku. Mungki mereka sudah tahu kalau aku murid baru. Pasti aura homeschoolingku terlihat sangat jelas.

***

Aku beridiri tepan didepan pintu yang akan menjadi kelasku untuk kedepannya. Untungnya tidak sulit menemukan ruang kepala sekolah jadi aku mudah melapor dan bertemu dengan wali kelasku. Seorang wanita berumur sekitar 30an didepanku ini adalah wali kelasku, Mrs. Lee.

"Jungkook-ssi, kamu tunggulah disini. Aku akan masuk terlebih dahulu, nanti aku akan memanggilmu." Ucap Mrs. Lee.

Aku menganggukkan kepala lalu Mrs. Lee masuk kedalam kelas terlebih dahulu. Beberapa detik kemudian aku dipersilahkan masuk olehnya.

"Silahkan perkenalkan dirimu."

Aku mengedarkan pandanganku kepenjuru kelas. Semua pasang mata menantapku yang berdiri didepan mereka mebuatku semakin gugup. Tidak, tidak, aku harus meninggalkan kesan yang bagus.

Mean BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang